Faktor risiko Inspeksi Auskultasi Pemeriksaan sinar X dada
66
Ringkasan
Pengkajian pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigen meliputi riwayat perawatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Riwayat perawatan meliputi keletihan, dispnea, batuk, mengi wheezing, nyeri, pemaparan geografi atau lingkungan, infeksi pernapasan, faktor risiko, obat-obatan.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan diagnostik untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi.
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fungsi paru, kecepatan aliran ekspirasi puncak peak expiratory flow ratePEFR, pemeriksaan gas darah arteri, oksimetri, hitung darah
lengkap, pemeriksaan sinar X dada, bronkoskopi, CT scann, kultur tenggorok, spesimen sputum, skin tes, torasentesis.
Tes 1
1 Apakah manifestasi tanda klinis hipoksia? A.
Batuk B.
Nyeri C.
Fatigue D.
Dispnea 2
Disebut apakah refleks untuk membersihkan trakhea, bronkhus, dan paru untuk melindungi organ tersebut dari iritan dan sekresi?
A. Batuk
B. Nyeri
C. Fatigue
D. Dispnea
3 Apakah data riwayat batuk yang ditemukan pada pasien dengan bronkhitis kronis?
A. Batuk terjadi di malam hari
B. Batuk terjadi sepanjang hari
C. Batuk terjadi pada awal pagi
D. Batuk segera setelah bangun tidur
4 Apakah teknik yang digunakan untuk mengkaji taktil fremitus?
A. Palpasi
B. Perkusi
C. Inspeksi
D. Auskultasi
67
5 Apakah yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen kapiler SaO2?
A. Oksimetri
B. Spirometer
C. Hitung darah lengkap
D. Pemeriksaan gas darah
68
Topik 2 Diagnosa Keperawatan pada Pasien
dengan Gangguan Kebutuhan Oksigen
Sekarang Anda memasuki Topik 2 tentang diagnosa keperawatan, yang merupakan tahap kedua dari proses keperawatan setelah pengkajian. Pelajarilah baik-baik bahasan
berikut ini Diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan oksigen mengacu pada fungsi respirasi
dalam memenuhi kebutuhan oksigen tubuh NANDA, 2007.