66 popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan
sebagai sumber bahan ajar. b
Internet c
Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai
matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi. d
Media audiovisual TV, Video, VCD, kaset audio e
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui
siaran televisi. f
Lingkungan alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi g
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan ajar. Untuk
mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagau sumber.
Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika hanya menggantungkan
pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Tidak tepat pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks
yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan.
Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk
mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.
E. Rangkuman
1. Guru sebagai pengendali utama di dalam proses pembelajaran di kelas perlu mengamati terlebih
dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan guru yang telah disediakan pemerintah. Hal ini dimaksudkan jika terjadi kekeliruan dan ketidaktapatan dalam buku tersebut. Beberapa hal yang
diperlukan dalam melakukan analisis buku pegangan guru dan siswa: 1 kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD, 2 kecukupan materi, 3 kedalaman materi,
4 kebenaran materi, 5 kesesuaian pendekatan yang digunakan, dan 5 kesesuaian penilaian. Bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 ini penilaian authentik. Buku pegangan
67 guru dan siswa yang digunakan perlu ditinjau dari ketersediaan penilaian authentik tersebut. Dari
beberapa komponen hasil analisis yang telah dilakukan, jika masih ditemukan ada ketidaksesuaian atau ketidaklengkapan, guru perlu menindaklanjutinya dengan membuat tambahan-tambahan
materi, contoh atau bentuk penilaian yang disarankan sesuai dengan karakteristik siswa sekolah. 2.
Silabus termasuk salah satu perangkat pembelajaran. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk tiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, m ateri pokok
tema untuk tingkat SDMI, pembelajaran; penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan SKL dan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana pembelajaran rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup: data sekolah, matapelajaran, dan kelassemester; materi
pokok; alokasi waktu; tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; materi pembelajaran; metode pembelajaran; media, alat dan sumber belajar; langkah-
langkah kegiatan pembelajaran; dan penilaian. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan peserta didik dalam upaya mencapai KD, sesuai dengan standar proses pembelajaran. RPP minimal
harus memuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
4. Standar kompetensi lulusan SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan standar kompetensi lulusan SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Kompetensi inti KI adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik di setiap tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan kompetensi inti 1, sikap sosial kompetensi inti 2,
68 pengetahuan kompetensi inti 3, dan penerapan pengetahuan kompetensi inti 4. Kompetensi
dasar KD adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. 5.
RPP dapat dikembangkan melalui langkah-langkah: 1 mengkaji silabus pada kurikulum tingkat nasional, 2 mengidentifikasi materi pembelajaran, 3 menentukan tujuan, 4 merumuskan
indikator pencapaian kompetensi dari KD, 5 mengembangkan kegiatan pembelajaran, 6 penjabaran jenis penilaian, 7 menentukan alokasi waktu, dan 8 menentukan sumber belajar.
6. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Fungsi media pembelajaran: 1 mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik, 2 melampaui batasan ruang kelas, 3 media pembelajaran
memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, 4 menghasilkan keseragaman pengamatan, 5 menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis, 6 membangkitkan keinginan dan minat baru, 7 membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar, 8 memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak, dan lain-lain. 7.
Secara umum media mempunyai kegunaan: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, 3 menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori kinestetiknya self regulated
learning, 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman menimbulkan persepsi yang sama.
8. Media pembelajaran Internet and Communication Technology ICT memilliki tiga fungsi utama
dalam kegiatan pembelajaran: 1 teknologi berfungsi sebagai alat tools, untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, 2 teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
science, 3 teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran literacy. Terdapat berbagai jenis dan karakteristik media belajar, diantaranya: 1 media grafis, 2 media
audio, 3 media proyeksi diam. Di samping itu, ada media teknologi informasi dan komunikasi mencakup: 1 situs internet Arab, 2 E-Kutub Arabiyah e-book, 3 CD Multimedia Interaktif,
dan 4 games onlineoffline.
69 9.
Sumber belajar adalah segala daya yang bisa dimanfaatkan sebagai media pengajaran untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian atau
secara keseluruhan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam. Pertama, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk membantu belajar mengajar, seperti buku, brosur, ensklopedi, film, video, tipe, slides, film strips, OHP. Kedua, sumber belajar yang dimafaatkan guna memberi kemudhan
kepada Seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada di sekeliling kita. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran,
seperti pasar, toko, museum, toko masyarakat dan sebagainya. j
Media pembelajaran dapat dikembangkan melalui langkah-langkah: 1 mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2 mengkaji media yang cocok dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar dan bagaimana cara pencapaiannya, 3 merumuskan strategi dan caranya, 4 mengembangkan naskah atau isi pesan, 5 memilih bentuk dan jenis media pembelajaran, 6
merancang dan menyelesaikan media pembelajaran, 7 melakukan uji coba dan evaluasi, 8 melakukan perbaikan, 9 melakukan evaluasi penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar.
k Pemanfaatan ICT dalam konteks pendidikan pada dasarnya lebih cenderung pada proses
pembelajaran itu sendiri. Contoh pengembangan media pembelajaran, antara lain: 1 membuat synopsis atau story board, 2 membuat flipchart, 3 membuat poster, dan lain-lain.
Pengembangan ICT juga dapat dilakukan untuk: 1 pencarian data melalui Search Engine Mesin Pencarian, 2 yahoo Mail, 3 pembuatan blog pembelajaran, dan lain-lain. Ada juga
pengembangan media pembelajaran berbasis slide presentasi, seperti power point dan program aplikasi dalam pembelajaran, seperti: program Al-Qur’an Flas dan program Al-Qur’an in Word.
l Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar didesain dengan tujuan tertentu by design yakni disusun dengan sistematika tertentu untuk keperluan pembelajaran dan dalam
kerangka pencapaian kompetensi yang diharapkan. Kedudukan bahan ajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Manfaat bahan ajar bagi guru antara lain; 1 menghemat waktu mengajar,
2 menempatkan guru sebagai fasilitator dan 3 menciptakan suasana pembelajaran lebih efisien interaktif. Sementara bagi siswa dapat; 1 mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri; 2
memperluas waktu belajar kapan saja bias; 3 bisa belajar tanpa guru; 4 dapat belajar dengan kecepatan masing-masing; 5 dapat belajar dengan urutan yang dipilih sendiri dan membiasakan
untuk membaca ilmu pengetahuan.
70 m
Bahan ajar pada dasarnya semua bahan yang didesain secara spesifik untuk keperluan pembelajaran. Secara umum wujud bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu; bahan
cetak printed; Bahan ajar dengar audio; bahan ajar lihat-dengar audio visual dan bahan ajar interaktif. Bahan cetak antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, fotogambar, modelmaket. Bahan cetak dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Bahan ajar dengar adalah bahan ajar yang didesain dengan menggunakan media dengan audio seperti
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar audio visual adalah bahan ajar yang didesain dengan menggunakan media audio visual seperti video compact disk, film.
n Bahan ajar juga mencakup LKS dan modul. Lembar Kegiatan Siswa student work sheet adalah
lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak
akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secra baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Fungsi LKS antara lain bagi siswa LKS
berfungsi untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat. Bagi guru LKS berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikannya serta
mempertimbangkan proses berfikir yang bagaimana yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. Penulisan LKS Penulisan LKS dibuat setelah silabus disusun, dimulai dengan analisis kurikulum:
1 rumusan kompetensi dasar LKS, 2 menentukan alat penilaian, 3 menyusun materi, 4 menentukan alat penilaian. Struktur LKS secara umum: 1 judul, mata pelajaran, semester,
tempat, 2 petunjuk belajar, 3 kompetensi yang akan dicapai, 4 indicator, 5 informasi pendukung, 6 tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, dan 7 penilaian.
o Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan
cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Tujuan penulisan modul antara lain: 1
memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal, 2 mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guruinstruktur,
3 dapat digunakan secara tepat dan bervariasi. Langkah-langkah penyusunan modul dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap penyusunan dan tahap validasi dan
penyempurnaan. p
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru terkait strategi pemilihan dan penyusunan bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran PAI: 1 prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar; 2
71 faktor pertimbangan dalam memilih dan menyusun bahan ajar, 3 alternatif tindakan strategis
dalam memilih dan menyusun bahan ajar; 4 alternatif bentuk penyusunan bahan ajar LKS dan modul 5 pendekatan pengembangan strategi pengembangan materi PAI. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Pertama, prinsip relevansi, artinya materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, prinsip konsistensi keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, bahan ajar yang harus
diajarkan juga harus meliputi empat macam. Ketiga, prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. q
Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pertama, pendekatan subjek akademis. Pendekatan ini dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada
sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Kedua, pendekatan humanistis dalam pengembangan kurikulum bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi
peluang mausia untuk menjadi lebih human, untuk mempertinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan. Ketiga,
pendekatan teknologis. Pendekatan teknologis dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan termasuk mengembangkan materi pelajaran bertolak dari analisis kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Materi yang diajarkan disesuaikan dengan analisis tugas job analysis tersebut. Keempat, pendekatan rekonstruksi sosial dalam menyusun
kurikulum atau program pendidikan bertolak dari problem yang dihadapi dalam masyarakat, untuk selanjutnya dengan memerankan ilmu dan teknologi, serta bekerja secara kooperatif dan
kolaboratif, akan dicarikan upaya pemecahannya menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.
r Langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2 identifikasi jenis- jenis materi pembelajaran, dan 3 memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar. s
Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian materi pembelajaran penting diperhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan, ruang lingkup, dan kedalaman materi
pembelajaran akan menghindarkan guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam. Ketepatan urutan penyajian sequencing akan
memudahkan bagi siswa mempelajari materi pembelajaran. Urutan penyajian sequencing bahan
72 ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Materi
pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.
8 Sumber bahan ajar merupakan tempat bahan ajar dapat diperole1 h. Berbagai sumber dapat
digunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar antara lain: 1 uku teks, 2 laporan hasil penelitian, 3 jurnal penerbitan hasil penelitian
dan pemikiran ilmiah, 4 pakar bidang studi, 5 professional, 6 buku kurikulum, 7 penerbitan berkala, 8 penerbitan berkala, 9 internet, dan lain-lain.
F. Latihan