Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Bahan Ajar

33 Ada banyak program aplikasi berbasis ICT yang dapat digunakan dalam pembelajaran: 1 Program Al-Qur’an Flash Program ini adalah mushaf al-Qur’an digital yang dapat dibaca dan dibuka seperti ketika membaca mushaf al-Qur’an sebagaimana biasa yang dilengkapi dengan ayat-ayat yang berwarna warni sebagai petunjuk hukum bacaan tajwid, program ini sangat berguna bagi guru yang akan mengajarkan membaca al-Qur’an di kelas secara klasikal. 2 Program Al-Qur’an in Word Program al-Qur’an in Word adalah program penulisan teks ayat al-Qur’an lengkap dengan harakat dan terjemahannya dalam beberapa bahasa yang dipalikasikan pada program MS. Word. Program ini sangat membantu bagi kita umat Islam yang ingin menulis ayat al-Qur’an dengan mudah tanpa hawatir muncul kesalahan dalam penulisan ayat karena menulis secara manual menggunakan MS. Word. 3 Program KV-Soft Flipbook Program ini merupakan program pengembangan media pembelajaran berbasis e-book karena dengan memahami program ini siapapun dapat membuat buku, kitab, mushaf maupun gambar menjadi format buku elektronik yang bisa dibuka dan dibaca menggunakan komputer. Kvisoft Flipbook Maker adalah jenis perangkat lunak profesional untuk mengkonversi file PDF ke bentuk seperti buku. Halaman yang dapat di tambah fungsi editing memungkinkan Anda untuk menanamkan video, gambar, audio, hyperlink, hotspot dan objek multimedia ke halaman. Sehingga untuk membuat halaman buku multimedia menjadi begitu mudah dengan software ini. BAHAN AJAR

1. Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Secara umum Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat menguasai kompetensi melalui materi yang disajikan secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Marno 2011. Paulina Pannen 2001 menyebutkan bahwa bahan ajar sebagai bahan-bahan atau materi 34 pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Meneurut Andi Prastowo 2011 menyatakan pemahaman bahan ajar sebagai segala bahan baik informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Yuniwati 2012 menyimpulkan, bahwa bahan ajar merupakan susunan sistematis dari berbagai bentuk bahan pembelajaran baik tertulis seperti buku pelajaran, modul, handout, LKS atau yang tidak tertulis seperti maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif yang di pakai atau digunakan sebagai pedoman atau panduan baik oleh pendidik atau instruktur dalam rangka proses pembelajaran serta memberikan materi kepada peserta didik. Bahan ajar umumnya didesain dengan tujuan tertentu by design yakni disusun dengan sistematika tertentu untuk keperluan pembelajaran dan dalam kerangka pencapaian kompetensi yang diharapkan. Berbeda dengan buku teks pada umumnya yang merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu, dia tidak berorientasi pada proses pembelajaran atau pencapaian kompetensi sebagaimana bahan ajar. Perbedaan karakteristik antara bahan ajar dan buku teks antara lain dapat digambarkan di bawah ini: Bahan ajar Buku Teks 1. Menimbulkan minat baca 2. Ditulis dan dirancang untuk siswa 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran 4. Disusun berdasar kan pola belajar yang fleksibel 5. Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai. 6. Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih 7. Mengakomodasi kesulitan siswa 8. Memberikan rangkuman 9. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal 10. Kepadatan berdasar kebutuhan siswa 11. Dikemas untuk proses instruksional 12. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa 13. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar. 1. Mengasumsikan minat dari pembaca 2. Ditulis untuk pembaca guru, dosen 3. Dirancang untuk dipasarkan secara luas 4. Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional 5. Disusun secara linear 6. Stuktur berdasar logika bidang ilmu 7. Belum tentu memberikan latihan 8. Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa 9. Belum tentu memberikan rangkuman 10. Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif 11. Sangat padat 12. Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca. b. Manfaat Bahan Ajar dalam Sistem Pembelajaran 35 Sebagaimana disebutkan dalam Sisdiknas tahun 2003 bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dan dengan sumber belajar dalam lingkungan pembelajaran. Menurut sisdiknas tersebut ada tiga komponen penting dalam pembelajaran yaitu; guru, siswa dan sumber atau bahan ajar. Kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik kalau tidak tersedia sumber dan bahan ajar, untuk dapat membelajarkan siswa maka mutlak diperlukan bahan ajar, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dimana dan kapan saja melalui sumber dan bahan ajar yang disiapkan. Sebab itu kedudukan bahan ajar sangat penting sekali dalam proses pembelajaran. Hubungan antara komponen tersebut seperti digambarkan di bawah ini: Lingkungan Belajar Dalam proses pembelajaran kedudukan bahan ajar sangat penting sekali, manfaat bahan ajar bagi guru antara lain; 1 menghemat waktu mengajar, 2 menempatkan guru sebagai fasilitator dan 3 menciptakan suasana pembelajaran lebih efisien interaktif. Sementara bagi siswa dapat; 1 mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri; 2 memperluas waktu belajar kapan saja bias; 3 bisa belajar tanpa guru; 4 dapat belajar dengan kecepatan masing- masing; 5 dapat belajar dengan urutan yang dipilih sendiri dan membiasakan untuk membaca ilmu pengetahuan. Selanjutnya bahan ajar berfungsi untuk: a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: a mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan b mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. Peserta Pendidik Sumber bahanBelajar 36 b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: a mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan b memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: a perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan b pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: a meningkatkan kemampuan sumber belajar; b penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. d. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: a mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; b memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

2. Jenis-jenis Bahan Ajar