Inquiry Post MODUL PLPG AA

Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.

6. Inquiry

a. Definisikonsep. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu benda, manusia atau peristiwa secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. “its main concerns with students learning a generalized methode of problem solving. That methode would include sensing a problem, articulating it, hypothesizing a plausible solution, gathering data, testing hypotesis and drawing appropriate conclusions” Dorothy J. Skeel b. Ciri-ciri strategi pembelajaran inkuiri Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri Self belief. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. c. Prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri 1 Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir 2 Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. 3 Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai “penanya”. Mengembangkan sikap kritis siswa dengan selalu mempertanyakan segala fenomena yang ada. 4 Belajar untuk Berpikir. Belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak secara optimal 5 Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. secara terbuka d. Prosedur pembelajaran inkuiri PROSEDUR PEMBELAJARAN INKUIRI 1 Orientasi; Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. 2 Merumuskan masalah; ORIENTASI MERUMUSKAN MASALAH MERUMUSKAN HIPOTEIS MENGUMPULKA N DATA MENGUJI HIPOTESIS MERUMUSKAN KESIMPULAN 1 2 3 4 6 5 Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. 3 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. 4 Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji hipotesis Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 6 Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

e. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran inkuiri

1 Keunggulan a Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. b Dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. c Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 2 Kelemahan a Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang d Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan

f. Model Pembelajaran Inkuiri

1 Inkuiri Dedukif Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru. Siswa dalam inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teorikonsep yang digunakan dalam proses pemecahan masalah. 2 Inkuiri Induktif Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh siswa sesuai dengan bahanmateri ajar yang akan dipelajari

g. Metode pembelajaran inkuiri

1 Inkuiri Terbimbing Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang guru.Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan- pertanyaan yang bersifat membimbing Wartono 1999. Selain pertanyaan- pertanyaan, guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya pada saat siswa akan melakukan percobaan, misalnya penjelasan tentang cara-cara melakukan percobaan. Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi seperti yang dikemukakan oleh Hudoyono 1979 bahwa dalam usaha menemukan suatu konsep siswa memerlukan bimbingan bahkan memerlukan pertolongan guru setapak demi setapak. Siswa memerlukan bantuan untuk mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun siswa harus berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi tetapi pertolongan guru tetap diperlukan. 2 Inkuiri Bebas Metode ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. 3 Inkuri Bebas Modifikasi Metode ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua strategi inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam metode ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.

h. Refleksi

Bagaimana kemungkinan penerapan metode Inkuiri di tempat kerja Anda, dilihat dari: 1 Karakteristik siswa 2 Sumber dan lingkungan belajar 3 Kompetensi guru 4 Kurikulum sekolah RANGKUMAN 1. Pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang diharapkan sesuai dengan permendikbud no. 65 tahun 2013 adalah pendekatan Scientifiec 2. Pendekatan Scientific meliputi: mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. 3. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata real world. 4. Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning=PjBL adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 5. Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. 6. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu benda, manusia atau peristiwa secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. LATIHAN 1. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: a. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan b. Spiritual, pengetahuan, dan keterampilan c. Sikap, pengetahuan, dan kognitif d. Sikap, dan keterampilan 2. Pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah: a. Pendekatan based b. Pendekatan Scientifiec c. Model scientific d. Strategi scientific 3. Salah satu Kriteria Pendekatan Scientific adalah : a. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. b. interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif c. Penjelasan guru, penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. d. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa tidak bebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 4. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik: a. “tahu mengapa.” b. “tahu bagaimana”. c. “tahu apa.” d. “tahu” 5. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik: a. “tahu mengapa.” b. “tahu bagaimana”. c. “tahu apa.” d. “tahu” 6. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik: a. “tahu mengapa.” b. “tahu bagaimana”. c. “tahu apa.” d. “tahu” 7. Langkah-langkah Operasional model pembelajaran berbasis masalah: a. Konsep Dasar Basic Concept, Pembelajaran Mandiri Self Learning, Pendefinisian Masalah Defining the Problem, Pertukaran Pengetahuan Exchange knowledge, Penilaian Assessment b. Konsep Dasar Basic Concept, Pertukaran Pengetahuan Exchange knowledge, Pendefinisian Masalah Defining the Problem, Pembelajaran Mandiri Self Learning, Penilaian Assessment c. Konsep Dasar Basic Concept, Pendefinisian Masalah Defining the Problem, Pembelajaran Mandiri Self Learning, Penilaian Assessment, Pertukaran Pengetahuan Exchange knowledge d. Konsep Dasar Basic Concept, Pendefinisian Masalah Defining the Problem, Pembelajaran Mandiri Self Learning, Pertukaran Pengetahuan Exchange knowledge, Penilaian Assessment 8. Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning=PjBL adalah: a. metode pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai media. Guru melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. b. metoda pembelajaran yang menggunakan alat peraga sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. c. metoda pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. d. metoda pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk proyek. 9. Salah satu Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek adalah: a. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, Meningkatkan kolaborasi. b. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. c. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. d. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, Meningkatkan kolaborasi, Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks, Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber, dan Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi 10. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan: a. inkuiri inquiry dan Problem Solving. b. inkuiri inquiry dan Problem Posing c. Problem Solving d. inkuiri inquiry Essay 1. apa yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran berbasis masalah? 2. Apa itu model pembelajaran berbasis proyek? 3. Buatlah proses pembelajaran berbasis masalah ketika membelajarkan materi Etika jual beli berdasarkan tuntunan quran surah al-muthaffifiin DAFTAR PUSTAKA Ary Ginanjar Agustian. ESQ –Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga, 2002 Gordon Dryden Jeannette Vos. Revolusi Cara Belajar I. Bandung: Kaifa, 2000 E. Mulyasa. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 -------------- Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 Kementerian pendidikan dan kebudayaan. 2013. Materi pelatihan guru Implementasi kurikulum 2013 Moedjiarto. Sekolah Unggul Metodologi untuk Meningkatkan Mutu. TT: Duta Graha Pustaka, 2002 Patricia Crinton. Planning Intruction for Adult Learners. Kanada: Wall Emerson, 1989 Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006 Sudiyono, dkk.. Strategi Pembelajaran Partisitori di Perguuan Tinggi. Malang: UIN Malang Press, 2006 H. Abudin Nata, Pengantar esikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001 A. Lie, Cooerative Learning. Jakarta: PT Grasindo, 2002 MODUL 6 PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

a. Peta Konsep

b. Tujuan Pembelajaran

1. mendeskripsikan konsep penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes; dan 2. mendeskripsikan prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran Akidah Akhlak 3. mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

c. Strategi dan Media Pembelajaran

Strategi dan media pembelajaran yang digunakan dalam modul ini berorientasi pada kurikulum 2013, yakni: dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. Dengan pendekatan scientific

d. Uraian Materi

1. Pengertian Penilaian dan Hasil Belajar