Ciri-ciri orang yang mendapatkan hidayah
B. Ciri-ciri orang yang mendapatkan hidayah
Bagi orang-orang yang telah mendapatkan hidayah iman akan nampak pada perbuatan dan amalan mereka. Ibarat peralatan elektronik, hidayah iman seperti energi listrik yang akan menggerakkan dan menyalakan peralatan listrik tersebut. Maka iman yang ada pada seseorang yang mendapatkan hidayah akan mampu menggerakkannya Bagi orang-orang yang telah mendapatkan hidayah iman akan nampak pada perbuatan dan amalan mereka. Ibarat peralatan elektronik, hidayah iman seperti energi listrik yang akan menggerakkan dan menyalakan peralatan listrik tersebut. Maka iman yang ada pada seseorang yang mendapatkan hidayah akan mampu menggerakkannya
Ada beberapa cirri orang yang mendapatkan hidayah iman sebagaimana diinformasikan dalam Al-Qur’an yang diuraikan dalam penjelasan berikut.
1. Beriman pada Allah dan Rosul Orang-orang yang mendapat hidayah adalah orang yang beriman pada Allah dengan iman dan yakin yang benar dengan segala sifat dan dzatNya. Mereka berusaha untuk secara menerus mengenali Allah dan meningkatkan keyakinannya. Mereka akan tinggalkan keyakinan kepada selain Allah swt. Orang yang mendapat hidayah juga beriman kepada Rosul-rosulNya, pada utusan-utusanNya yang telah diberi amanah membawa risalah, kebenaran dari Allah swt. Terhadap Nabi Muhammad saw mereka juga mengimaninya sebagai Nabi terakhir, yang menjadi uswatun hasanah. Seluruh kehidupan Rosulullah Muhammad saw sebagai pribadi, sebagai kepala rumah tangga, sebagai pimpinan umat dan pemimpin para Nabi dan Rosul, dengan semangat perjuangan yang tinggi mendakwahkan dienul Islam menjadi contoh bagi hidup dan kehidupannya di dunia ini. Mereka yakin dengan mengikuti seluruh akhal dan perbuatan Nabi tersebut akan membawa kebahagiaan di dunia ini hingga akhirat. Tak ada keraguan atas keimanan dalam hatinya itu. Sebagaimana diebutkan dalam firman Allah : “Sesungguh orang-orang mukmin itu adalah mereka yang beriman pada Allah dan Rosulnya, kemudian tidak ragu dengan keimannya itu.”
2. Berjihad Dengan Harta dan Jiwa Orang yang mendapat hidayah adalah orang-orang yang siap melakukan jihad, menegakkan kebenaran, mengemban risalah kenabian dengan memiliki kerisauan oleh keadaan masyarakat lingkungannya, agar bias menjalankan agama dan menyempurna- kannya. Mereka berjihad dengan mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah dengan mengharap keridhoan Allah semata. Sebagai seorang mukmin, mereka memiliki tanggung jawab mengemban risalah nubuwah, setelah Nabi Muhammad dipanggil kembali oleh Sang Kekasih dan Allah swt tak lagi menurunkan Nabi lain sesudahnya. Demikianlah, orang-orang yang mendapat hidayah adalah mereka yang berjihad dengan harta dan jiwanya, sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an.
3. Hatinya Bergetar Jika Nama Allah disebut. Orang-orang yang mendapat hidayah adalah orang-orang yang dalam hatinya senantiasa mengingat Allah swt, rindu akan pertolongan dan perlindunganNya, bahkan rindu untuk bisa selalu bertemu dan bersamaNya. Karenanya jika nama Allah disebut hatinya gemetar karena rindu dan cintanya pada Allah swt, sang kekasih sejati. Sebagaimana firmanNya.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka.” (QS Al-Anfal 8:2)
4. Jika Dibacakan Ayat-ayat Allah akan Bertambah Imannya Orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang apabila dibacakan ayat-ayat Al-Quran akan bertambah imannya. Mereka semakin bertambah ilmu, pengetahuan dan pemahamannya pada Allah sehingga iman pada Tuhan Semesta Alam itu. Hal ini diinformasikan Al-Quran. “ …. dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Allahlah mereka bertawakal…” (QS Al-Anfal 8:2)
5. Mendirikan Sholat dan Berinfaq Orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang mendirikan sholat dan menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Sholat sebagai kewajiban utama seorang mukmin senantiasa dijaganya, baik masalah waktunya, tempatnya maupun caranya sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah. Mereka selalu Sholat diawal waktu, di tempat dimana adzan dikumandangkan (di masjid atau di mushola) dan melakukannya secara berjamaah. Atas harta dan karunia yang Allah berikan kepadanya, mereka akan menginfakkan sebagiannya di jalan Allah, untuk menolong mereka yang membutuhkan, membantu orang yang ditimpa musibah dan bagi kepentingan untuk mensiarkan dan mendakwahkan kebenaran. Al-Quran menginformasikan firman Allah swt : (8:4)
6. Jika dipanggil Allah dan Rosulnya mereka akan mengatakan “Samikna Wathokna”
Orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang berusaha untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rosulnya, mengikuti perintahNya. Jika mereka dipanggil kepada Allah dan Rosulnya untuk menghukum dan mengadili diantara mereka, maka mereka akan menyambut seruan itu dengan “samikno wa athokna” (kami dengan dan kami taat), sebagaimana Allah berfirman.
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Alloh dan rosulNya agar rosul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan : kami mendengar dan kami patuh….” (QS. An-Nur, 24 : 51).
7. Mengikuti Hukum Allah Orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang akan selalu menerima ketetapan Allah dan rasulnya. Bagi mukmin laki-laki maupun mukmin perempuan apabila Allah dan rosulnya telah mengambil suatu ketentuan dan ketetapan atas permasalahan mereka tak akan ada bagi mereka pilihan yang lain. Ini yang disampaikan Allah dalam Al-Quran sebagai berikut
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin apabila Allah dan rosulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilah (yang lain) tentang urusan mereka” (QS Al-Ahzab, 33:36)
8. Mengamalkan agama secara sempurna Orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka akan berusaha memahami seluruh ajaran Islam, yang disampaikan oleh Rosulullah saw. Dan mereka akan berusaha untuk menjalankan dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (keseluruhan), mereka tak akan mengambil ajaran yang mudah dan meninggalkan ajaran yang susah dan berat. Allah dalam Al-Quran dan mengisyaratkan hal ini.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannnya (kaffah) dan janganlah kamu turut kangkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu…” (QS, Al-Baqoroh, 2 : 208)