Agama Hindu
A. Agama Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dan berkembang di India. Konsep ketuhanan agama Hindu pada awalnya adalah bertuhankan Brahma yang mempunyai sifat wisnu (membangun, memelihara) dan syiwa (merusak). Namun dalam perkembangannya dua sifat yang menyertainya itu menjadi “Tuhan” tersendiri yang menyatu dalam konsep Trimurti. Trimurti terdiri dari Brahma (Dewa Pencipta), Wisnu (Dewa Pemelihara) dan Syiwa (Dewa Perusak). Dengan demikian konsep awalnya adalah monotheisme kemudian berubah menjadi polytheisme. Selain adanya Tuhan Trimurti tersebut, dalam agama Hindu juga dikenal Dewa-dewa perantara, seperti Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Angin, dan lain sebagainya.
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Weda berasal dari kata vid artinya mengetahui dari veda yang berarti pengetahuan yang suci/tinggi, kebijaksanaan tertinggi, pengetahuan spiritual sejati tentang kebenaran abadi. Weda merupakan wahyu atau sabda Tuhan yang disebut sruti, yang artinya didengar. Weda sebagai himpunan wahyu yang berasal dari apurusya ( a = tidak, purusya = manusia)
Kitab Weda terdiri dari Regweda, Samaweda, Yayurweda dan Athawaweda. Kitab ini menggunakan bahasa Sansekerta tinggi, dan tidak semua penganut agama Hindu diperbolehkan membaca/mempelejari kita ini. Mengenai masalah ini, Gotama Risyi pernah berkata : “Apabila seorang sudra kebetulan mendengarkan kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor dengan cor-coran timah ke dalam kupingnya, dan apabila orang sudra membaca mantera-mantera Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha membaca Weda maka raja harus memotong badannya (Gotama Smarti : 12)
Yang dipercaya sebagai penerima wahyu Tuhan dalam agama Hindu ini adalah orang-orang suci yang disebut Rsi, Rsi menerima wahyu Tuhan dengan cara memandang dan melihat. Rsi tidak hanya seorang tetapi jumlahnya ada tujuh orang Rsi, yaitu Rsi Rrtsamada berhubungan dengan turunnya Rg veda Mandala II; Visvamitra berhubungan dengan turunnya Rg veda Mandala III; Vamadeva berhubungan dengan Mandala IV Rg veda; Atri dikaitkan dengan turunnya Mandala V Rg Veda; Bhradvaja berhubungan dengan turunnya Mandala VI; Vasistha berhubungan dengan turunnya Mandala VII; dan Kanva berhubungan dengan Mandala VIII Rg veda.
Pokok ajaran : tujuan agama Hindu adalah tujuan beragama atau darma, yaitu mencapai pelepasan, kebebasan atau kesempurnaan roh (moksa) dan kesejahteraan ummat manusia, kedamaian, kelestarian dunia (jagaddhita). Pengertian moksa adalah kebebasan roh dari kehidupan duniawi atau pelepasan, bebas dari dosa.
Sebelum mencapai moksa, setiap orang akan mengalami reinkarnasi (kehidupan kembali setelah kematian dalam wujud lainnya). reinkarnasi ini sangat ditentukan oleh kehidupan sebelumnya. Jika baik kehidupannya akan mengalami Reinkarnasi menjadi lebih baik dan sebaliknya jika buruk kehidupan sebelumnya, maka akan mengalami reinkarnasi menjadi lebih buruk. Manusia yang berbuat jahat atau maksiat, akan terkena karma di dunia ini dalam kehidupan berikutnya. Proses kehidupan yang tiada akhir ini dalam ajaran Hindu disebut Samsara. Jika seseorang telah mampu memperbaiki diri menjadi manusia sempurna, maka akan mencapai Moksa (Pelepasan Roh) dan menyatunya jiwa atman dengan Brahman.
Analisis:
Konsep ketuhanan dalam agama Hindu dikenal dengan Tuhan Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Siwa dan adanya Dewa-dewa Perantara seperti Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Angin, dan lain sebagainya. Dilihat dari konsep ketuhanan yang demikian telah jelas tidak sesuai dengan criteria absolute. Tuhan terpersonifikasi dalam Dewa yang banyak (polytheisme) maka tidak distinc dan karenanya tidak unique.
Kitab Suci Weda berdasarkan tinjauan diatas, maka tak dapat dipercaya sebagai Wahyu dari Tuhan, juga dengan turunnya wahyu tersebut melalui banyak orang suci yang dipertanyakan kemurniannya, karena mereka tak bisa secara jujur mengatakan yang sebenarnya. Ajarannya mengenai reinkarnasi, secara akal sehat tak bisa dipercaya, karena bertentangnya dengan realitas sebenarnya.
Dengan demikian agama Hindu tak bisa kita percaya sebagai agama yang benar dan harus ditinggalkan.