Peristiwa Khusus

4. Peristiwa Khusus

Meski alam semesta dan segala isinya mengikuti sunnatullah, dengan karakteristik exact, immutable dan obyektif diatas, ada peristiwa-peristiwa khusus yang di luar kenyataan yang biasa kita temui. Peristiwa ini bukannya tidak mengikuti sunnatullah, namun sebuah peristiwa yang Allah swt tunjukkan kepada manusia sebagai tanda kebesarannya, sebagai sebuah pelajaran dan kita dapat mengambil hikmah dari kejadian ganjil tersebut.

Contohnya adalah pada saat Nabi Ibrahim dibakar oleh kaumnya yang membangkang, maka sifat api yang panas dan membakar itu Allah perintahkan agar menjadi dingin. Maka nabi Ibrahim di dalam api yang menyala-nyala menjilati tubuhnya justru merasakan kesejukan dan kenyamanannya. Bahkan Allah swt juga memberinya rezki kepada Ibrahim berupa buah-buahan dari surga. Ini dijelaskan dalam firmanNya :

”Mereka berkata: ”Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar- benar hendak bertindak.” Kami berfirman: ”Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS. Al-Anbiyaa’, 21:68-71)

Peristiwa yang lain adalah Ibunda nabi Isa as, Siti Maryam, yang waktu sebagai seorang gadis yang tanpa berhubungan dengan lelaki, namun dapat hamil dan akhirnya melahirkan seorang anak, yaitu Isa as, atas kehendak Allah swt. Maka dalam kasus-kasus tertentu seperti itu, Allah menunjukkan keagungan dan kebesarannya. ”Maryam berkata: ”Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman: ”Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar

dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”

Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata : ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.”

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah : ”Sesunggguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS. Maryam, 19:20-26)

Selanjutnya, tatkala Siti Maryam melahirkan, Isa kecil yang waktu itu masih sebagai seorang bayi Allah beri kemampuan untuk bisa berbicara, menjelaskan siapa dirinya sebenarnya kepada orang-orang yang mempertanyakannya. ”Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata : ”Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata : ”Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” Berkata Isa : ”Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (QS. Maryam, 19:27-34)

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

MOTIVASI MENJADI COSPLAYER

1 33 13

DISKRIMINASI PEREMPUAN MUSLIM DALAM IMPLEMENTASI CIVIL RIGHT ACT 1964 DI AMERIKA SERIKAT

0 34 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

Judul penelitian adalah: PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAKI-LAKI MENJADI WARIA (Decision Making Process Becomes Male Transvestites)

1 43 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK MENJADI ANGGOTA PENUH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENJADI ANGGOTA PENUH PERSERIKATAN BANGSA

0 18 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41

TINJAUAN TENTANG ALASAN PERUBAHAN KEBIASAAN NYIRIH MENJADI MEROKOK DI KALANGAN IBU-IBU DI DUSUN TRIMO HARJO II KELURAHAN BUMI HARJO KECAMATAN BUAY BAHUGA KABUPATEN WAY KANAN

3 73 70