Fase Nutfah

1. Fase Nutfah

Sebagaimana telah diuraikan di atas, manusia diciptakan dari sari pati yang berasal dari tanah, kemudian dijadikan nutfah. Dr. Syarif Kaff Al-Ghazaal, menjelaskan, nutfah secara bahasa adalah cairan yang sedikit atau sepercik air. Dan ini berkaitan dengan air mani laki-laki yang berbentuk seperti hewan, spermatozoa, yang merupakan sebagian kecil dari jazad laki-laki. Dari air yang hina (mani) terbentuklah apa yang disebut spermatozoa (nutfah). (Dr. Syarif Kaff Al-Ghazaal, Janin: Tentang Perkembangan Manusia, Antara Iptek dan Al-Quran, sebuah tulisan lepas.)

DR. Maurice Bucaille, menguraikan, nutfah berasal dari akar kata yang berarti mengalir, kata tersebut dipakai untuk menunjukkan air yang ingin tetap dalam wadah, sesudah wadah itu dikosongkan. Jadi kata itu menunjukkan setetes kecil dan di sini berarti setetes air sperma. (DR. Maurice Bucaille, Bibel, Quran dan Sains Modern, Bulan Bintang, Jakarta)

Disamping dalam Surat Al-Mu’minun (23) ayat 13, kata nutfah di Al-Quran dapat kita temui pada beberapa ayat diantaranya:

”Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (QS. An-Nahl, 16:4)

”Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya” (QS.

’Abasa, 80:17-19) ”Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)” (QS. Al-

Qiyamah, 75:37) Dalam Ilmu pengetahuan modern, Embriologi, telah ditemukan penjelasan tentang

nutfah ini. Nutfah atau air mani seorang laki-laki diproduksi dalam testis (buah pelir) yang merupakan salah satu organ reproduksi laki-laki. Kelenjar yang dihasilkan testis mengandung sperma atau dikenal juga dengan sel sexual laki-laki. Jika dilihat dengan menggunakan mikroskop, spermatozoa berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala dan memiliki ekor yang panjangnya mencapai delapan kali lipat panjang kepalanya. Besaran spermatozoa ini tidak lebih dari satu mikron. Satu mikron sama dengan 0,001 milimeter.

Dalam kepala spermatozoa mengandung 23 pasang kromosom (XY), yaitu unit-unit gen yang di dalamnya terdapat disain tubuh yang ada dalam atom. Kepala spermatozoa inilah yang kelak akan membuahi sel wanita (ovum) di dalam rahim. Sedangkan fungsi ekor spermatozoa adalah membawa sperma ke tempat yang dituju.

Mohammad Izzuddin Taufiq menjelaskan, dalam setiap hari atau 24 jam, testis akan berproduksi sebanyak 100 juta sampai 500 juta spermatozoa. Spermatozoa yang dihasilkan testis selanjutnya akan berkumpul di suatu tempat khusus yang dinamakan epididimis. Di dalam epididimis ini, pertumbuhan nutfah akan mengalami penyempurnaan. Di tempat itu nutfah-nutfah berkumpul, kemudian memancar ke arah tali sperma menuju visicle (kandungan mani) sperma.

Nutfah-nutfah itu terus berjalan menuju visicle sperma sampai batas perpanjangan tertentu dan tempatnya pun menjadi sempit. Visicle itu mengeluarkan kandungannya secara alami melalui mimpi pada waktu tidur. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui proses mimpi itu akan mati dan larut. Kemudian visicle itu mulai menerima kedatangan nutfah-nutfah baru. Begitu seterusnya. Nutfah yang telah matang terkumpul dalam visicle, akan terpancarkan memasuki organ reproduksi wanita, pada saat terjadi hubungan sexual suami dan istri.

Berbeda dengan testis yang menghasilkan jutaan spermatozoa, dalam organ reproduksi wanita, indung telur hanya menghasilkan satu ovum, kemudian mengirimnya dan menunggu. Ketika ovum keluar, mulut tuba fallopi (saluran telur) telah melakukan penyesuaian dengan luas indung telur, terutama dengan daerah yang akan robek dan akan terbuka. Oleh karena itu, ketika ovum keluar segera ditangkap oleh tuba itu dengan cara yang sangat menakjubkan. Dalam ovum juga mengandung 23 pasang kromosom (XX)

Ovum berada dalam kondisi siap untuk menerima pembuahan secara khusus selama

12 jam setelah keluar dari indung telur. Setelah 12 jam berlalu, ovum akan kehilangan vitalitasnya sedikit demi sedikit dan akan mati dalam waktu 48 jam. Melalui hubungan sexual antara suami istri, cairan sperma laki-laki berpindah ke organ repruduksi wanita. Cairan sperma itu merupakan tempat yang baik bagi nutfah untuk berenang ketika memancar dari testis menuju saluran testis, lalu ke ureter dan dari ureter menuju organ-organ reproduksi wanita.

Jumlah spermatozoa yang berenang dalam cairan sperma mencapai 100 juta dalam 1 milimeter kubik. Artinya, dalam satu semprotan cairan sperma terdapat sekitar 200 juta sampai 600 juta spermatozoa yang masuk dalam organ reproduksi wanita.

Menurut Izzuddin, setelah nutfah (spermatozoa) diletakkan di dalam vagina, ia harus menempuh jalan yang panjang agar sampai ke ovum. Melihat ukuran nutfah yang kecil itu jarak 15 centimeter yang memisahkannya dari ovum dapat berarti beberapa ratus kilometer untuk ukuran kita. Nutfah menghadapi serangkaian hambatan dan kesulitan dalam perjalanannya manuju vagina, rahim dan saluran sel telur. Oleh karena itu ia harus mampu menempuh jarak itu dalam waktu sesingkat mungkin.

Setelah mengalami perjalanan panjang, sejumlah nutfah (sekitar 40%) akan tertinggal dan tidak dapat mengikuti perjalanan sampai akhir. Sebagian nutfah akan mati oleh lendir vagina. Tidak ada spermatozoa yang mampu bertahan hidup dan melanjutkan perjalanan, kecuali yang mampu menembus vagina dengan selamat.

Perjalanan masih harus berlanjut menuju rahim. Diperkirakan jumlah nutfah yang masuk ke dalam rahim tidak lebih dari satu juta nutfah. Di dalam rahim ribuan nutfah kehilangan arah dan diperkirakan hanya beberapa ribu saja nutfah yang beruntung menemukan tuba/saluran dimana ovum berada, dan masuk ke dalamnya.

Sebagian nutfah akan tersesat dan hancur di dalam saluran rahim (tuba) dan sejumlah kecil lainnya akan berhasil masuk ke tempat ovum yang sedang menunggu di dalam saluran sel telur. Sejumlah nutfah yang berhasil masuk berusaha untuk bisa menembus dinding ovum. Dan akhirnya hanya satu buah spermatozoa yang berhasil masuk menembus dinding ovum.

Masuknya sel spermatozoa ke dalam ovum menjadikan beberapa perubahan pada dinding ovum. Bagian tubuh dan ekor spermatozoa akan tertinggal di luar ovum bersama sel-sel spermatozoa lainnya yang tak berhasil menembus dinding ovum. Saat itulah terjadi pertemuan antara sebuah spermatozoa dan ovum yang berlanjut dengan proses pembuahan.

Ovum mengalami pemecahan reduktif dan mengusir setengah kromosomnya, yang berada di dalam ovum hanya setengah kromosom. Sedangkan setengah yang lain dikandung oleh kepala spermatozoa. Secara ilmiah, saat inilah dikatakan telah terjadi penciptaan sebuah makhluk baru.

Perjalanan yang ditempuh ovum dari tempat terjadinya pembuahan di dalam pipa menuju rahim memakan waktu hampir sepekan. Selama perjalanan menuju rahim tersebut, ovum selalu mengalami perubahan dan pembelahan terus menerus, dari pembelahan menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel dan seterusnya, sampai ovum mencapai rahim. Setelah sampai di dalam rahim dan mengalami perkembangan hingga sekitar 15 hari, maka penciptaan makhluk manusia ini memasuki fase berikutnya.

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

MOTIVASI MENJADI COSPLAYER

1 33 13

DISKRIMINASI PEREMPUAN MUSLIM DALAM IMPLEMENTASI CIVIL RIGHT ACT 1964 DI AMERIKA SERIKAT

0 34 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

Judul penelitian adalah: PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAKI-LAKI MENJADI WARIA (Decision Making Process Becomes Male Transvestites)

1 43 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK KAMPANYE “PALESTINA 194” SEBAGAI UPAYA PALESTINA UNTUK MENJADI ANGGOTA PENUH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENJADI ANGGOTA PENUH PERSERIKATAN BANGSA

0 18 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41

TINJAUAN TENTANG ALASAN PERUBAHAN KEBIASAAN NYIRIH MENJADI MEROKOK DI KALANGAN IBU-IBU DI DUSUN TRIMO HARJO II KELURAHAN BUMI HARJO KECAMATAN BUAY BAHUGA KABUPATEN WAY KANAN

3 73 70