Media Massa Cetak: Surat Kabar

Media Massa Cetak: Surat Kabar

Surat kabar atau koran merupakan media massa tertua di dunia, seiring dengan

Gambar 7.7. Media Exposure & Pembelian

berkembangnya mesin cetak pasca revolusi industri di Eropa. Hal yang sama juga berlaku di Indonesia. Meski kini muncul media baru yang berbasis internet

komputer, surat kabar di Indonesia masih menduduki posisi kedua setelah tv

Radio

sebagai media massa yang menyerap belanja iklan terbesar di mana surat kabar

Media Luar Ruangan

meraih penghasilan 27 triliun rupiah atau meraih 34 persen pangsa belanja iklan

Majalah

di media.

Surat Kabar

Surat kabar menggunakan alat ukur kepopuleran mereka dengan klaim

tiras penjualan. Di Amerika Serikat pada tahun 2001, tiras penjualan tertinggi

(Sumber: Radio Advertising Bureau dalam Katz, 2008: 74) diraih surat kabar USA Today dengan tiras penjualan mencapai 2 juta eksemplar

lebih, diikuti surat kabar Wall Street Journal dengan tiras 1,7 juta dan New York Times dengan tiras penjualan 1,1 juta eksemplar.

Namun demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Katz mengatakan ada beberapa keunggulan yang dimiliki media massa membuat perencanaan pesan atau kampanye iklan di radio:

surat kabar yang dapat dimanfaatkan para perencana media maupun komunikasi pemasaran:

 Usaha lebih keras membuat pesan iklan atau kampanye mengingat orang

mendengarkan radio umumnya sambil mengerjakan sesuatu yang lain.  Tepat waktu dan akurat. Berbeda dengan media elektronik, surat kabar

adalah media massa yang berisi konten berita dan informasi. Di Amerika, Radio hanya memunculkan aspek suara atau audio saja, namun bagi

 pembaca surat kabar merupakan pembaca yang memiliki kecenderungan

sebagian kalangan meyakini justru itulah kekuatan sebenarnya radio. menjadi pembeli dari iklan. Dari sebuah penelitian di AS, 70 persen Siaran radio mendorong pendengarnya lebih imajinatif, dan efek suara

pembacanya setuju, iklan surat kabar membantu mereka memutuskan memiliki kekuatan yang lebih dramatis. Selain itu radio siaran juga

untuk membeli sebuah produk dan 65 persen dari responden sepakat menawarkan pesan dengan menggunakan gaya humor, yang banyak

bahwa surat kabar lebih berpengaruh dari televisi untuk mengambil disukai pendengarnya.

keputusan membeli sebuah produk (Katz, 2008; 79).

 Surat kabar dianggap sebagai media yang tepat untuk meraih target

 Surat kabar menyajikan visual hitam-putih. Sampai era tahun 80-an khalayak yang diinginkan. Hasil penelitian di Amerika Serikat tahun

surat kabar hadir dengan dua warna saja, yakni hitam-putih baik isi 2001, pembaca surat kabar biasanya menghabiskan waktu membaca

maupun iklan. Pada era 90-an, para pengelola surat kabar mulai selama 45 menit dan 67 persennya membuka semua halaman suratkabar.

menggunakan warna pada konten iklan, dan hal itu bukan tanpa alasan. Pembaca surat kabar juga dianggap sebagai pembaca yang memiliki latar

Hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Surat Kabar Amerika Serikat belakang edukasi yang tinggi sebagai tersaji pada data berikut ini :

pada tahun 2001 (Katz, 2008; 82) menyimpulkan bahwa terdapat sejumlah elemen yang dianggap sebagai daya tarik konten iklan dari surat kabar pembaca, yakni warna, halaman penuh, foto dam ilustrasi, produk

Gambar 7.8. Data Pembaca Surat Kabar di AS Tahun 1999

dengan ilustrasi penggunanannya, dan memuat harga.

Profesional atau Eksekutif

Media Cetak: Majalah

Lulusan Perguruan Tinggi

Majalah bentuk media massa paling tinggi nilainya dan dikategorikan sebagai

media untuk kalangan menengah dan terpelajar. Pada era 80‐an, di Indonesia Pendapatan lebih dari 45 ribu dolar pertahun

Usia 45 tahun ke atas

Bekerja Penuh Waktu

majalah didominasi oleh dua jenis, yakni majalah berbasis berita dan majalah (sekitar 450 juta rupiah nilai uang saat ini)

wanita. Pasca reformasi, majalah muncul dengan berbagai macam isi yang lebih

Menikah

spesifik dan segmented. Sebut saja majalah yang berkaitan dengan profesi, Tinggal di Perkotaan atau Pinggiran Kota organisasi, agama, kelompok usia tertentu, majalah hobi, otomotif, dan lain sebagainya.

Memiliki Rumah

Amerika Serikat, 94 persen dari kalangan dewasa adalah pembaca Di

majalah dan mereka membeli setidaknya enam jenis majalah dalam setahun. Pembaca majalah di AS adalah kelompok orang yang memiliki penghasilan 75

(Sumber: Katz, 2008; 80)

ribu dolar per tahun atau sekitar 750 juta rupiah nilai saat ini. Bagi kalangan  majalah dianggap sebagai media yang pas untuk beriklan secara Media massa surat kabar memungkinkan perencana media atau pengiklan,

komunikasi pemasaran memilih di halaman mana mereka ingin

nasional dibandingkan surat kabar.

menampilkan pesan atau kampanye iklan mereka. Di Indonesia iklan Cara pengukuran popularitas majalah sama dengan surat kabar, yakni surat kabar tergolong iklan paling murah. Ruang iklan baris di surat kabar

dengan menghitung tiras penjualan. Data tahun 2001 menunjukkan lima besar Poskota misalnya, merupakan iklan paling favorit karena menyajikan

majalah dengan tiras terbanyak di AS adalah: 1) Reader’s Digest dengan tiras begitu banyak variasi konten iklan di dalamnya. Umumnya surat kabar

lokal mengikuti pola yang dibuat Poskota. mencapai lebih dari 12 ribu eksemplar; diikuti 2) TV Guide dengan tiras sebanyak

9 ribu eksemplar lebih; kemudian 3) Better Homes & Gardens dengan tiras 7 ribu Namun demikian, menurut Katz (2008; 81), bagi perencana media atau

eksemplar lebih; 4) National Geographic dengan tiras 6 ribu eksemplar lebih; dan 5) komunikasi pemasaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait jika

Family Circle dengan tiras 5 ribu eksemplar lebih.

bermaksud beriklan atau membuat advetorial di surat kabar, di antaranya:

Katz (2008; 84) mengatakan, ada beberapa keuntungan yang bisa diraih  Pembaca surat kabar adalah khalayak yang aktif. Meskipun pembaca

dengan memanfaatkan majalah sebagai media untuk beriklan: surat kabar cenderung membuka semua halaman, namun mereka cenderung memilih pada bagian mana atau halaman berapa mereka

 Pembaca majalah adalah khalayak yang sangat potensial. Di Amerika berkeinginan melihat iklan.

Serikat pembaca majalah adalah kelompok orang berusia antara 18 sampai 44 tahun dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi

Gambar 7.9. Karakteristik Media Massa

 Majalah berfokus pada hal tertentu. Majalah adalah media massa cetak

yang kontennya sangat segmented dan menjadi bagian dari gaya hidup pembacanya. Sebut saja majalah otomotif. Majalah jenis ini sangat

MEDIA KELEBIHAN KEKURANGAN digemari pembacanya karena memberikan informasi mengenai berbagai

Biaya Tinggi hal seputar dunia otomotif, karena itu space iklan di majalah jenis ini

Audio Visual

Tingkat Perhatian banyak diisi dengan konten produk aksesoris kendaraan yang tentu saja

Berdampak Dramatis atau

Rendah harganya hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas, seperti

Televisi

Prestisius

Cepat Jenuh perangkat hiburan (car entertainment), perangkat GPS, car kit, dan lain

Khalayak Massif

Masa Tayang Rendah sebagainya. Karena itu, dari hasil penelitian tentang sikap khalayak Cukup Cepat Penyebaran

Demonstratif

terhadap iklan di media di AS, hanya 11 persen pembaca majalah yang Biaya relatif Surat

Kreativitas yg Fleksibel

Kurang selektif bersikap mengabaikan iklan, dibandingkan dengan khalayak televisi yang

Kabar

Sumber Informasi

Masa pakai rendah mencapai 36 persen. Bahkan hamper 44 persen dari responden

dianggap Kredibel atau

Dipercaya

menyatakan mereka membeli produk yang diiklankan di majalah,

Selektif

sedangkan penonton TV hanya 34 persen dan pengguna internet hanya 6

Kurang aktual persen saja (Katz, 2008; 86). Kelebihan lain beriklan di majalah ialah

Berwarna

Biaya lebih mahal karena majalah dianggap sebagai media yang sangat dipercaya ketimbang

Bertahan Lama

Majalah

Khalayak Pembaca

media lain.

Konten majalah lebih lama dibandingkan media massa elektronik

Ilustrasi Musik

atau suratkabar. Perhatian khalayak pada program televisi mungkin

Pesannya tidak bisa hanya sebatas pada saat mereka menyaksikan acara tersebut, yakni antara

Khalayak Target Selektif

Bersifat lokal Majalah memiliki masa pakai lebih lama, yakni bisa mencapai satu bulan.

30 menit sampai 1 setengah jam saja, sedangkan surat kabar hanya sehari.

Imajinatif

Biaya murah

Yang menarik, sebuah majalah diyakini dibaca lebih dari 4 orang yang

berbeda dalam sebulan, dan umumnya mereka meluangkan waktu membaca konten majalah mencapai satu jam. Dengan begitu, majalah

(Diadaptasi dari Hackley, 2005)

bagi sebagian kalangan dianggap sebagai media yang tepat untuk beriklan.

Meski majalah dianggap sebagai media yang tepat untuk beriklan, namun

pada kenyataannya majalah merupakan media yang harga iklannya cukup tinggi.

C. Merancang Perencanaan Komunikasi di Media Massa

Di majalah, konten iklan bisa sangat berwarna dengan satu halaman penuh. Hal

itu tentu saja menjadi daya tarik tersendiri, apalagi kualitas kertas yang

digunakan jauh di atas kualitas kertas untuk surat kabar. DALAM membuat perencanaan media massa, ada beberapa hal yang perlu Hackley menyebutkan dalam strategi pemilihan media, maka seorang

diperhatikan dan dipertimbangkan dengan seksama dan matang. perencana komunikasi harus mengetahui apa kelebihan dan kekurangan media

Katz (2008) menyebutkan setidaknya ada 6 langkah perencanaan, yakni:

tersebut.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan media menurut Hackley

1. Menetapkan media yang digunakan target khalayak

Tahap pertama dalam merancang perencanaan media (massa) adalah sebagai berikut : melakukan riset untuk mengetahui jenis media apa yang digunakan banyak

target khalayak. Untuk memperoleh data tentang khalayak, para perencana target khalayak. Untuk memperoleh data tentang khalayak, para perencana

cenderung didominasi kaum wanita.

Nielsen Indonesia di sebuah stasiun televisi swasta nasional tahun 2010 lalu, remaja adalah konsumen media terbesar dan khusus televisi. Penonton

Kelompok khalayak yang optimis, digambarkan sebagai terbesar dari televisi tersebut adalah SES A dan B serta usia di atas 10 tahun,

orang-orang yang percaya pada orang lain, tidak takut dengan

80 persen penontonnya menyukai tayangan iklan dan menggunakan siaran kegagalan, berterus-terang, sangat memperhatikan kesehatan, iklan sebagai cara mempelajari sebuah produk.

kelompok kelas atas, usia di atas 20 tahun dan sangat berpendidikan.

2. Penentuan waktu perencanaan

Menentukan waktu perencanaan merupakan hal yang penting dalam tahapan

Kelompok khlayak yang nyaman secara materi

merancang perencanaan kampanye menggunakan media massa. Sebagai digambarkan sebagai orang-orang yang berhasil dalam ilustrasi, produsen pensil 2B merencanakan beriklan di media pada masa

memperoleh penghasilan, aman secara keuangan, tidak menjelang musim liburan sekolah, atau produsen helm merencanakan belanja

memperhitungkan harga, sangat menjaga penampilan, media lebih gencar pada bulan ramadhan dengan harapan menjelang masa

kelompok kelas atas, usia 30 tahunan, sangat berpendidikan mudik, para pengguna sepeda motor akan membeli produk mereka.

dan cenderung didominasi kaum pria.

3. Menyeimbangkan jangkauan dan frekuensi

Kelompok khalayak muda yang loyal digambarkan sebagai Dalam merencang perencanaan media, penting kiranya untuk dapat

orang-orang yang menjunjung tinggi persahabatan, bersdia mengukur baik atau tidaknya kampanye. Karena itu pada tahap ini perlu

berkorban untuk hasil yang lebih baik, kurang peduli pada dilakukan penghitungan jangkauan dan frekuensi yang matang. Tujuannya

lingkungan, kaum muda remaja dan berusia menjelang 20-an. adalah untuk memutuskan penggunaan kombinasi media yang tepat untuk

melakukan kampanye atau beriklan. Sebagai ilustrasi, jika pihak produsen

5. Merancang penjadwalan kampanye iklan

menginginkan kampanye iklannya menjangkau khalayak secara luas, maka Tahap ini adalah tahap merancang penjadwalan kampanye iklan di media perlu dipertimbangkan untuk membelanjakan iklan di televisi swasta

massa dengan membuat pertanyaan apakah kampanye iklan akan dimuat nasional, dengan catatan pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya

selama 3 bulan berturut-turut atau dibagi atas beberapa periode. Semua itu juga perlu dimasukan ke dalam daftar perencanaan, beberapa TV lokal yang

bergantung pada dua faktor yakni apa sasaran media dan pola pembelian pada meraih share yang besar, majalah, radio, dan surat kabar. Selain itu, perlu

produk anda. Pola penentuan penjadwalan kampanye media sangat erat dipertimbangkan berapa lama kampanye iklan tersebut ditayangkan di media,

kaitannya dengan pola penghitungan jangkauan dan frekuensi. Sebagai misalnya selama 3 bulan berturut-turut dengan penempatan tertinggi pada

ilustrasi, di televisi para perencana media biasa menggunakan dua taktik bulan pertama.

yakni double-spotting atau roadblocking. Taktik double-spotting mengandung pengertian menempatkan dua spot iklan pada program yang sama. Sedangkan

4. Menetapkan model media

roadblocking berarti menempatkan iklan di sejumlah stasiun tv pada saat Dalam perencanaan media (massa), perlu dipahami secara matang

yang bersamaan.

karakteristik masing masing media sebagai yang digambarkan oleh Hackley

pada data yang tersaji di Gambar 7.9

6. Menghitung biaya yang efisien

Sebagai contoh untuk televisi di Indonesia, Nielsen Media Research Menghitung biaya adalah hal yang penting dalam merancang perencanaan menyajikan empat tipe psikografi khalayak televisi, yakni: a) mapan; b)

media (massa). Para perencana media atau komunikasi pemasaran mungkin optimis; c) nyaman secara materi; dan d) kaum muda yang loyal, di mana

akan menyiapkan biaya yang besar ketika perusahaan memutuskan untuk masing-masing memiliki karakter berbeda-beda:

meningkatkan jangkauan dan frekuensi kampanye iklan di media untuk mendukung peluncuran produk baru. Namun di sisi lain, perlu

Kelompok khalayak yang mapan digambarkan sebagai orang diperhitungkan juga strategi yang lebih murah dengan memanfaatkan media yang konsumtif, lebih memilih membeli ketimbang

alternatif.

memperbaiki, menganggap TV adalah media hiburan, Sebagai ilustrasi, untuk menghitung biaya iklan di televisi maka harus bisa memahami salah satu konsep yakni cost per thousand of audience reached memperbaiki, menganggap TV adalah media hiburan, Sebagai ilustrasi, untuk menghitung biaya iklan di televisi maka harus bisa memahami salah satu konsep yakni cost per thousand of audience reached

Contoh: Jika biaya menyiarkan sebuah iklan sebesar 90.000 rupiah dengan estimasi penonton sebanyak 30.000, maka menghitung CPM iklan tersebut adalah 30.000 : 1000 = 30, dan biaya 90.000 rupiah dibagi 30 maka CPM iklan tersebut 3.000 rupiah. Dengan demikian biaya menyiarkan iklan untuk mencapai 1000 penonton adalah 3.000 rupiah.

Atau Suatu program tv disaksikan oleh 2 juta penonton, maka biaya iklan per detiknya adalah 2.000.000 : 1000 = 2.000 rupiah per detik untuk sekali tayang. Jika iklan itu memiliki durasi 30 detik, maka biaya iklan tersebut adalah 2.000 rupiah dikali 30 detik = 60.000 rupiah (Diadaptasi dari Morissan, 2008; 438–439).

Daftar Pustaka

Armando, Ade. 2011. Televisi Jakarta di Atas Indonesia. Penerbit Bentang. Yogyakarta. Hackley, Chris. 2005. Advertising & Promotion : Communicating Brands. SAGE

Publications. London Katz, Helen. 2008. The Media Handbook : A Complete Guide to Advertising Media Selection, Planning, Research and Buying. Second Edition. Lawrence Erlbaum Associates Publisher, London

M.A, Morisaan. 2008. Manajemen Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit Organizations : Seven Steps to Creating a Succesfull Plan. Second Editon. John Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA M.A, Morisaan. 2008. Manajemen Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit Organizations : Seven Steps to Creating a Succesfull Plan. Second Editon. John Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA

Kehadiran media baru ini tentu saja mengubah tatanan kehidupan

masyarakat. BAB Jika pada awalnya Facebook hanya digunakan untuk membangun 8

jaring sosial pertemanan, kini banyak orang maupun perusahaan memanfaatkan

KOMUNIKASI UNTUK

PERENCANAAN

Facebook untuk berbisnis atau berkampanye. Demikian pula dengan YouTube,

SOSIAL

yang selalu muncul iklan saat kita membuka satu layar video tertentu. Di Twitter,

MEDIA

juga bermunculan perusahaan perusahaan media massa dan online yang aktif meng ‐update isi beritanya. Bahkan Presiden SBY tidak mau ketinggalan. Tahun 2013 SBY membuat akun resmi di Twitter & Facebook untuk menyampaikan

Oleh: Kenmada Widjajanto, S.Sos.

pesan kepada pengikutnya (baca: pengguna Twitter dan Facebook yang mem‐ follow SBY, termasuk penulis).

Perkembangan yang sangat pesat tersebut mendorong para peneliti, akademisi mapun praktisi dari berbagai disiplin ilmu membuat kajian ilmiah tentang fenomena media sosial. Yang pasti, para peneliti, akademisi maupun praktisi, sepakat bahwa media komunikasi telah mengalami perubahan yang sangat mendasar sebagaimana yang dikatakan Williams (2009), “Media

A. Pendahuluan communications have change.”

Menurut Williams, secara tradisional, istilah media selalu terekspresi dalam konteks bagaimana seseorang (pengirim pesan) berkomunikasi dengan orang lain DI abad 21 ini masyarakat dunia dilanda “wabah” media baru yang berkembang

(penerima pesan). Saat ini, ilustrasi tersebut telah berubah dengan munculnya begitu pesat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan, mulai kehidupan sosial

bentuk media baru atau media baru, yakni tidak hanya seseorang berkomunikasi sampai kehidupan politik, mulai urusan rumah tangga sampai negara, mulai dari

dengan orang lain, melainkan penerima pesan juga berinteraksi dengan pengirim anak ‐anak di bawah umur sampai kakek‐nenek. Tak tanggung‐tanggung, media

pesan. Media tradisional seperti televisi, radio, atau surat kabar menyampaikan baru ini diklaim menjadi penentu kemenangan Barack Obama dalam pemilihan

pesan kepada khalayak banyak tanpa bisa memperoleh reaksi langsung dari presiden Amerika Serikat tahun 2008 lalu. Bahkan revolusi di Mesir beberapa

khalayaknya. Bentuk baru media sosial seperti blogs, wiki, atau komunitas online tahun lalu yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak, merupakan

memungkinkan penerima pesan berinteraksi dengan pembuat pesan secara kemenangan revolusi media sosial, dan di tanah air kemenangan pasangan

langsung. Hal yang sama juga dikemukakan Zarella (2011) yang mengatakan Jokowi dan Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2013, juga

bahwa media sosial paling baik dijelaskan dalam konteks paradigma industri diklaim sebagai kemenangan media baru ini. Media baru yang dimaksud tidak

media tradisional seperti televisi, koran, radio, dan majalah. lain tidak bukan adalah Facebook, Twitter, YouTube, dan masih banyak lagi.

Media baru ini dikenal dengan nama Media Sosial.

Rasanya sampai saat ini hanya sedikit orang saja di Indonesia yang tidak

memiliki akun Facebook atau Twitter. Tahun 2011 lebih dari 250 juta orang

menjadi pengguna Facebook aktif. Lebih dari 346 juta orang membaca blog, dan

184 juta orang menjadi blogger. Twitter memiliki lebih dari 14 juta pengguna

B. Media Sosial, Perkembangan Komunikasi Bermedia Komputer

tanda-tanda visual seperti ekspresi wajah, gesture, dan kontak mata.” Dalam konteks ini komunikasi bermedia komputer digolongkan pada

tingkatan yang rendah.

MEDIA sosial didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang mengintegrasikan  The Cuelessness Model yang secara sederhana berarti terlihatnya semua penggunaan teknologi dan interaksi sosial untuk berbagi pembicaraan, gambar, petunjuk non-verbal (seperti gesture, ekspresi wajah, nada suara, video, dan suara (Hollenhosrt & Michael, 2010; 5).

penampilan) dan pertanda identitas (seperti status, jabatan dalam Sedangkan menurut Williamson (2010 : 3), media sosial adalah media yang

pekerjaan, usia, dan gender). Biasanya petunjuk dan pertanda didesain untuk menyebarkan pesan melalui interaksi sosial, dan dibuat dengan

mengomunikasikan tingkatan informasi sosial dan emosi, termasuk teknik ‐teknik publikasi yang sangat mudah diakses dan berskala besar. Secara

memperlihatkan orientasi seseorang pada topik pembicaraan dan pada siapa seseorang berbicara

sederhana, media sosial adalah bentuk baru berinteraksi sosial dengan

menggunakan teknologi multimedia berbasis internet atau jaringan  The Media Richness Model. Model ini berasumsi bahwa “media yang telekomunikasi digital data dengan kecepatan tinggi. Intinya, seseorang baru

kaya” ditunjukkan dengan: a) besarnya bandwidth atau kemampuan dapat berinteraksi dan berkomunikasi di media sosial hanya jika memiliki

mentransmisikan berbagai petunjuk; b) kemampuan memberikan umpan seperangkat alat komunikasi seperti komputer, komputer tablet, laptop,

balik yang langsung; c) kemampuan mendukung bahasa komunikasi atau handphone, atau smartphone.

percakapan yang alami; d) kemampuan membangun hubungan yang intim. Dalam hal ini, telepon dianggap sebagai teknologi yang “kaya”

Media Sosial adalah dimensi baru berkomunikasi bermedia. Media Sosial dibandingkan komunikasi berbasiskan text seperti yang terjadi dalam merupakan turunan dari perkembangan komunikasi bermedia komputer atau

komunikasi bermedia komputer.

Computer Mediated Communication (CMC). John December (1997) mendefinisikan

komunikasi bermedia komputer sebagai proses komunikasi manusia dengan Pada akhirnya kritik atas kehadiran komunikasi bermedia komputer menggunakan komputer yang melibatkan sejumlah orang, dalam situasi dengan

memunculkan pertanyaan “apakah ketidakhadiran petunjuk visual dan sosial beragam konteks, yang terjadi dalam proses untuk membentuk media dengan

membuat komunikasi (bermedia komputer) menjadi kehilangan kemampuan berbagai tujuan (Thurlow dkk., 2004; 15).

sosialnya ?” Pertanyaan kritis tersebut dijawab Joseph Walther (1992) dengan Pada awal kehadirannya, komunikasi bermedia komputer atau CMC

menawarkan Model Proses Informasi Sosial (Social Information Processing Model), mendapat kritik dari para pengamat dan akademisi yang mengatakan bahwa

sebuah model untuk Komunikasi Bermedia Komputer (CMC – Computer Mediated jenis komunikasi ini adalah komunikasi yang buruk karena membuat orang

Communication ) bahwa pada intinya kualitas komunikasi bermedia komputer menjadi asosial serta menyebabkan menurunnya kualitas berkomunikasi

dapat sama dengan komunikasi tatap muka asalkan pelakunya meluangkan sebagaimana karakteristik internet. Selain itu komunikasi bermedia komputer

waktu yang memadai dengan saling bertukar kesan interpersonal dan terus juga dianggap sebagai komunikasi yang buruk karena berdampak negatif pada

membangun hubungan serta disertai dengan komitmen yang tinggi. Komunikasi komunikasi tatap muka dan hubungan langsung (Thurllow dkk., 204: 46).

jenis ini pada dasarnya dapat membangun ikatan sosial. Hanya saja diperlukan Keadaan itu menurut Thurllow, dkk. bertentangan dengan pandangan dalam

waktu yang lebih lama dan mencari serta menemukan cara untuk menggantikan Social Information Processing Model atau Model Proses Informasi Sosial.

petunjuk non‐verbal yang muncul pada komunikasi tatap muka (Walther dalam Dalam model ini terdapat beberapa model sbb.:

Thurlow, dkk., 2004; 51)

Pendekatan model ini kemudian memuculkan istilah Komunikasi Imperatif  The Social Presence Model sebuah model yang berasumsi bahwa

(Communication Imperative) atau komunikasi yang sungguh‐sungguh. Bahwa pada “kehadiran sosial merujuk pada tingkatan hubungan interpersonal dan

dasarnya manusia selalu didorong hasrat berkomunikasi dengan melampaui perasaan atas pengalaman intim (akrab) dalam berkomunikasi. Dalam

teori komunikasi, kedekatan psikologis tersebut diistilahkan dengan rintangan teknologi dan bahkan memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan

immediacy atau kesegeraan. Kehadiran Sosial dikomunikasikan dengan kepuasan berkomunikasi dan berinteraksi. Thurlow menggambarkan beberapa immediacy atau kesegeraan. Kehadiran Sosial dikomunikasikan dengan kepuasan berkomunikasi dan berinteraksi. Thurlow menggambarkan beberapa

1) meluangkan waktu untuk online; 2) adanya sejarah yang cukup lama

2) Media Sosial, konsep dasarnya adalah pertemanan, tapi dalam berinteraksi meningkatkan perasaan seseorang dalam berkomunikasi melalui

perkembangannya sekarang konsep dasar itu mulai hilang, dan profil juga bisa dimanfaatkan berbagai macam kelompok orang, organisasi,

media computer; 3) seseorang cenderung akan berkomitmen menjalin interaksi perusahaan dan merek (tambahan penulis termasuk pejabat negara seperti melalui media komputer karena mengetahui bahwa interaksinya tersebut akan

menteri dan presiden).

kembali terjadi; 4) seseorang cenderung memiliki harapan dan motivasi yang tinggi untuk berinteraksi dengan media computer dan dapat meningkatkan

3) Makin aktif seseorang menggunakan internet, semakin banyak orang dimensi hubungan social; 5) dengan memperhatikan tanda waktu pada kiriman

tersebut menggunakan banyak jejaring atau media sosial. Seringkali orang email orang seperti itu dipengaruhi lingkaran pertemanannya dan sangat bisa atau surel, bisa membangun perasaan akrab dan atraktif; 6) seseorang terpengaruh atas opini atau pendapat dari pengguna lainnya.

cenderung menggunakan tanda grafiks seperti emoticon untuk memperlihatkan

perasaan lebih ekspresif dan lebih interpersonal dalam berkomunikasi dengan

4) Sekali sebuah informasi disebarkan di media sosial, maka informasi itu media komputer (Thurlow, 2004; 52).

akan menetap di sana dan sulit diubah. Segala sesuatunya terbuka dan Bahkan menurut Walther (dalam Thurlow, 2004; 53), Komunikasi Bermedia

sangat bisa dilihat pengguna lainnya.

Komputer diyakini dalam lebih bersahabat, social, dan akrab ketimbang

5) Media sosial adalah aplikasi terbaik untuk program pemasaran via komunikasi tatap muka. Walther pun menawarkan satu model, yakni internet. Karena itu jika membangun sebuah strategi, maka berpikirlah Komunikasi Hiperpersonal (Hyperpersonal Communication).

komprehensif.

Ada tiga alasan utama mengapa seseorang bisa lebih menikmati berkomunikasi dengan media komputer ketimbang tatap muka:

6) Peraturan masih dalam proses pembuatan, karena itu etika dalam media sosial relatif masih sangat baru dan belum matang, karena itu berhati-

1) Pengguna media komputer seringkali berbagi atau menyebarkan

hatilah.

keanggotaan group dengan pemikiran bahwa mereka dan anggota group lainnya memiliki kesamaan (seseorang cenderung menyukai jika ada

Tentu saja fakta mengenai penggunaan media sosial tersebut tidak lepas orang lain yang menyukai dirinya).

dari dorongan atau motif dasar sebagai manusia di antaranya cinta, ekspresi diri atau emosi, berbagi pendapat atau mempengaruhi teman, pamer, kesenangan

2) Tipikal anonim pada komunikasi bermedia komputer dapat membuat seseorang semakin mengekspresikan diri dan mungkin tidak perlu

atau pelepasan atau humor, kenangan dan nostalgia, dan yang terakhir dan telah khawatir atas penampilan mereka. Hal itu bisa jadi membuat seseorang

berkembang pesat yaitu menghasilkan uang.

lebih santai dan gembira dengan dirinya.

3) Komunikasi bermedia komputer member kesempatan penggunanya lebih dalam berpikir dan mungkin tidak terlalu terganggu dengan situasi yang

C. Jenis Media Sosial

tengah terjadi. Komunikasi jenis ini juga membuat seseorang merasa nyaman dan senang jika ada orang lain yang member perhatian padanya.

Untuk bisa memahami bagaimana media sosial bekerja bagi ADA beberapa jenis media sosial yang saat ini banyak digunakan orang, yakni: penggunanya, Chris Treadaway & Mari Smith (2010: 33) menggambarkan tujuh

1) Online Community Groups seperti My‐Space dan Facebook; 2) Communicating one kebenaran atau fakta mengenai media atau jejaring sosial sbb.:

to many seperti blogs, mediablogs, dan microblogs Twitter; 3) Communicating many to many seperti multi‐authored blogs, discussion boards, dan collaborate and shares

(Williams, 2009).

1) Media Sosial adalah media yang banyak digunakan kelompok usia muda

untuk berkomunikasi satu sama lain.

Sedangkan Zarella (2010) mengelompokkan media sosial dalam delapan digunakan untuk saling kirim email atau surel, chatting, dan mengakses bentuk yakni:

piranti lunak.

8) Dunia Virtual adalah situs yang muncul dengan fokus pada game atau

1) Blogging atau Blog adalah sejenis sistem manajemen konten (content permainan dan aktivitas-aktivitas sosial seperti World of Warcraft dan management system atau CMS) yang memudahkan siapa saja untuk

Second Life.

mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post.

2) Microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap Sedangkan berdasarkan tipenya, landscape media atau jejaring sosial dibagi

post-nya. Misalnya Twitter updates hanya bisa berisi 140 karakter. atas tiga tipe, sebagaimana yang dikemukakan Treadaway & Smith (2010: 27) sebagai berikut. 1) One Size Fits All (Satu ukuran bisa untuk semua). Yang

3) Jejaring Sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang dimaksud tipe ini adalah bahwa media atau jejaring sosial adalah media yang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia menyediakan pengguna one‐stop‐shooping for all, untuk keperluan komunitas nyata dan dunia maya. Situs-situs jejaring sosial sangat bermanfaat bagi

pegawai pemasaran karena menyediakan sejumlah layanan untuk online , hiburan, komunikasi, dan semua yang dibutuhkan di media sosial. Untuk

berinteraksi dengan pelanggan, misalnya melalui plug-in application, tipe ini Facebook sampai saat ini masih menjadi media sosial dengan ranking

group, dan halaman fan. Beberapa jejaring sosial yang popular di tertinggi, seiring tenggelamnya media lainnya seperti MySpace, Friendster, dan antaranya Facebook, Linkedln, atau MySpace.

lain ‐lainnya. 2) The One‐Trick Pony. Yang dimaksud istilah The One‐Trick Pony di sini adalah jenis media sosial yang hanya bisa melakukan satu aksi seperti

4) Media Bersama adalah sebutan bagi situs-situs media yang dapat membuat dan menunggah konten multimedia, yang kadangkala disebut

3) Hybrids adalah tipe media sosial yang fokus pada satu sajian utama user-generated content (UGC) seperti YouTube, Flickr, dan SlideShare.

Twitter.

namun dapat berinteraksi dengan jenis media sosial lainnya dalam platform‐nya. Contoh dari tipe ini adalah Flickr dan yang paling populer adalah YouTube.

5) Berita Sosial & Bookmarking. Berita Sosial adalah situs yang Williamson (2009 ; 5) menggambarkan data statistik penggunaan media memungkinkan para penggunanya submit konten-konten dan melakukan

sosial di Amerika sebagai berikut:

voting atau pemungutan suara untuk konten-konten tersebut dari seluruh web. Sedangkan situs bookmarking serupa dengan situs berita sosial,

Facebook :

tetapi manfaar situs social bookmarking terutama untuk menawarkan kepada para pengguna untuk mengoleksi dan menyimpan tautan-tautan

 Ada 20 juta pengguna yang bergabung di fan pages Facebook setiap hari

menarik yang mereka temukan dan ingin mereka kunjungi lagi. Situs Berita Sosial dan Bookmarking yang popular di antaranya Digg, Reddit,

 Ada 5 miliar link atau tautan di Facebook berupa foto dan video setiap hari

StumbleUpon, Delicious, dan situs-situs khusus lainnya.  Segmen dengan pertumbuhan tertinggi di Facebook adalah usia 35

tahun keatas

memberikan komentar di blog dan mengposkan rating dan review di web.  Facebook mencatat 100 miliar pengguna baru hanya dalam tempo 6

6) Rating dan Review adalah perilaku pengguna media sosial untuk

Beberapa format rating dan review di media sosial adalah Sock Puppet, bulan (TV dan Radio membutuhkan beberapa dekade untuk mencapai yakni sebuah bentuk web spam yang digunakan oleh pemilik bisnis yang

50 miliar pemirsa)

penuh semangat membuat akun-akun palsu dan review yang memuji-muji

bisnisnya. Ada juga Yelp yang dikenal sebagai review lokal terbesar, yang Sama halnya dengan Facebook, Twitter juga mencatat pertumbuhan yang merupakan perpaduan antara jejaring sosial, rating, komunitas

fantastis sebagaimana data yang tersaji berikut ini :

pertemanan, dan beragam tool untuk para pebisnis.

 Ada 80 juta pengguna  Lebih dari 10 juta update setiap hari

7) Forum, dikenal sebagai jenis media sosial yang barangkali paling tua. Forum merupakan community bulletin board atau forum online yang

YouTube juga tidak kalah mencengangkan, sebagaimana data yang tersaji berikut ini:

 Mesin pencari terbesar kedua di Web.

 Situs terbesar ke-4 di Web.

 13 jam durasi video yang di upload setiap menit.  Gambar 8.1. Kegunaan Media Sosial

9,5 miliar video streaming online (tahun 2009), YouTube meraih 58 persennya

 Lebih dari 1 miliar pengguna yang melihat YouTube setiap hari.

Harapan Pencapaian

Kegunaan Media Sosial

73 % 61 % Sudah tidak bisa dipungkiri lagi media sosial menjadi sebuah fenomena

Mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru

56 % 52 % media yang sulit ditandingi perkembangannya oleh media‐media konvensional

Membangun pemahaman organisasi yang tinggi terhadap

target pasar

dan tradisional seperti media massa. Belum ada satu pun peneliti, akademisi, dan

Tetap menjalin hubungan dengan pelanggan tetap

34 % praktisi 35 % yang bisa memperkirakan kapan media sosial ini akan memudar. partner dan kolega

Berkolaborasi efektif dengan pihak luar seperti pemasok,

Berkolaborasi efektif pihak internal

D. Kegunaan Media Sosial

(Sumber : eMarketer dalam Zimmerman & Zahlin, 2010 : 16)

MENGAPA orang tertarik menggunakan media sosial dan apa kegunaannya? Itu adalah sebuah pertanyaan mendasar yang muncul dari kalangan peneliti maupun

Dari tabel di atas terlihat bahwa kegunaan media sosial bagi organisasi akademisi. atau perusahaan memberikan pencapaian yang tinggi atas harapan kegunaan Untuk menjawab hal itu, Dave Evans dan Jack McKee (2010) menyebut

media tersebut bagi organisasi. Yang pasti dipandang dari berbagai aspek, media tujuh kegunaan media social, yakni: 1) Menyampaikan ide inovasi produk atau

sosial memiliki banyak kegunaan mulai dari aspek individu, sosial, ekonomi, layanan;

2) Peringatan dini atas munculnya masalah atau kesempatan; bisnis, sampai politik. Itulah sebabnya mengapa media sosial menjadi media yang

3) Kesaksian; 4) Ekspansi pasar dalam kasus untuk pemasaran produk baru; sangat potensial bagi pemasaran, karena itu mari kita bicara pemasaran media

5) Tips layanan konsumen yang mengalir dari satu pengguna ke pengguna

sosial.

lainnya;

6) Pandangan sentimen tentang aksi kalangan legislatif; 7) Ancaman Lebih lanjut Zimmerman & Sahlin (2010: 16‐21) memberikan pemahaman persaingan atau memperlihatkan kelemahan.

bagaimana seorang praktisi komunikasi dan pemasaran mencoba memahami Hal senada juga dikemukakan Zimmerman & Sahlin (2010: 15) bahwa

keuntungan media sosial sbb.:

media sosial mendatangkan banyak keuntungan dan kegunaan, salah satunya yang paling utama adalah penggunanya tidak membutuhkan biaya atau minimum

 Tentukan jaringan untuk meraih target pasar. Upaya ini penting menjadi cost. pegangan para praktisi komunikasi atau pemasaran media sosial karena

Berikut ini adalah beberapa kegunaan media sosial yang dikemukakan dari sekian banyak pengguna media sosial hanya 2 sampai 4 persen saja yang pada akhirnya membeli produk atau menerima pesan kampanye.

Zimmerman dan Sahlin dalam tabel di bawah ini:

 Branding. Pada dasarnya pemasaran fokus pada kebutuhan untuk branding, pengakuan, kelayakan, kehadiran atau hal paling diingat.

Perusahaan tentu menginginkan pengguna mengingat merek perusahaan Perusahaan tentu menginginkan pengguna mengingat merek perusahaan

Tahap 2. Simak Percakapan

paling tepat untuk itu. Pada tahap ini ada dua hal yang penting untuk dilakukan, yakni:

 Menjalin Hubungan. Media Sosial didasari pada hubungan jangka panjang, karena itu sangat dipengaruhi dengan durasi dan kualitas

 Tampilkan merek anda di media sosial seperti blog, Facebook, Twitter, atau Linkedln. Buatlah username yang unik dan cobalah untuk konsisten.

hubungan antara perusahaan dan konsumennya.

  Buatlah alat untuk monitor dengan saluran seperti Google Alerts, Kembangkan Proses Bisnis. Sebagian pelaku bisnis yang pandai menemukan berbagai cara untuk mengembangkan proses bisnis,

SocialMantion.com, Technorati, Twitter Search, dan Radian6. diantaranya dengan melakukan berbagai tindakan seperti mendeteksi

Tahap 3. Buatlah Target Profil Anda

keluhan pelanggan, menjaring umpan balik dan masukan pelanggan atas

produk baru dan masih banyak lagi.  Target profil potensial di media sosial adalah pria berusia 24 sampai 50 tahun  Kembangkan dan raih ranking tertinggi di “mesin pencari” (search

(Mereka membelanjakan 350 miliar dolar atau sekitar 3.500 triliun rupiah di engine).

AS, Mereka menggunakan waktu online selama 16 sampai 19 jam perminggu, 96 persen bergabung di media sosial).

 Cobalah untuk menjual produk pada saat ada kesempatan dan peluang.

 Berhati-hatilah dengan iklan yang tidak dipercaya, dan hanya 14 persen saja  Menghemat biaya untuk iklan.

yang dipercaya seperti Facebook, Twitter dan Linkedln.

 Pahami adanya praktik-praktik kecurangan atau penipuan di media sosial.

 Temukan atribut kunci dari menyimak

 Petakan kehadiran pelanggan di media social

 E. Perhatikan segmentasi pasar seperti demografi (usia, jenis kelamin, ukuran Merancang Perencanaan Komunikasi Strategis Media Sosial

keluarga, kelas sosial dan penghasilan), geografi (region, populasi dan iklim), psikografi (aktivitas, minat, pandangan dan perilaku), kecenderungan berperilaku (loyalitas terhadap merek, pandangan tentang keuntungan dan

ADA banyak model perencanaan media yang dapat digunakan para praktisi

kesiapan membeli)

komunikasi atau praktisi pemasaran untuk memasarkan produk atau ide mereka melalui media sosial. Salah satunya yang dikemukakan Cory Williamson.

 Selalu mengumpulkan informasi pelanggan tanpa henti

Williamson mengetengahkan tujuh tahap perencanaan media sosial sbb.:

Tahap 4. Tetapkan sasaran yang spesifik

Tahap 1. Pra Perencanaan

Pada tahap ini, perencanaan pemasaran media sosial memasuki fase yang penting Tahap diawali dengan membuat daftar pertanyaan: Bagaimana alur informasi

yakni menetapkan sasaran yang harus sepesifik, di antaranya: a) pengenalan pada industri? Dari mana masyarakat mendapatkan informasi? Bagaimana

b) meningkatkan lalu lintas online; c) membangun hubungan bisnis konsumen berinteraksi dalam industri? Apakah mereka melibatkan diri di

merek;

dengan semangat partnership; d) menetapkan hasil mesin pencari; e) menciptakan jaringan (media sosial)? Apa yang mempengaruhi konsumen? Saluran apa yang

f) mengurangi biaya manajemen hubungan pelanggan (CRM‐Customer biasa digunakan perusahaan? Apakah email, surat, iklan online, atau newsletter?

lead ;

Relationship Management); g) meningkatan penghasilan / pendapatan. Tanyalah pada diri sendiri siapa anda dan mau jadi seperti anda?

Tahap 5. Bergabunglah dalam percakapan sosial

organisasi ‐pengalaman, mau mengakui tertarik dengan topik yang sedang Tahap ini disebut sebagai tahap penyamaan sosial (social equity) karena pada

dibicarakan, gambarkan kredibiltas dalam percakapan dan selalu konsisten tahap ini dilakukan tiga kegiatan, yaitu: 1) awareness atau tahap pengenalan yang

berkomunikasi di semua media sosial.

mana kondisi pada saat ini biasanya berada pada level ketidakseimbangan, lebih Pada tahap ini, seorang perencana komunikasi pemasaran juga harus banyak mengedepankan hal yang menyenangkan, juga merupakan proses

menjaga sikap, di antaranya selalu berpikir dalam konteks percakapan bukan penyeleksian secara alamiah siapa yang akan menjadi teman atau pengikut;

konteks penjualan, selalu bertanya dan wajib menjawab, berupaya untuk

2) engagement atau tahap keterlibatan, yang mana pada tahap ini pola hubungan mendorong pihak lain untuk terlibat dalam dialog dan pada akhirnya ini adalah sudah mulai ada keseimbangan dan kesamaan, serta mulai meningkatkan jalinan

tahap menerima pengakuan reputasi.

komunikasi yang lebih mapan; 3) social commerce atau tahap menyebarkan iklan Pada fase ini seorang perencana komunikasi pemasaran juga harus sosial, di mana pada tahap ini pola hubungan sudah sederajat dan seimbang serta

bersikap bahwa ia adalah seorang ahli di bidangnya dengan selalu melakukan intens, mulai terjadi adanya review terhadap produk, memberikan harga yang

beberapa hal seperti menulis apa yang diketahui secara komprehensif dan khusus, mulai menampilkan produk dan mulai dilakukan pendaftaraan.

tawarkan hal yang mencerahkan, jangan pernah pelit untuk menawarkan tautan sumber pada orang lain, ingat ketika pelanggan percaya dengan konten anda maka mereka akan percaya dengan produk anda.

Gambar 8.2. Proses Keterlibatan Media Sosial

Pada tahap ini seorang perencana komunikasi pemasaran juga harus memahami aturan main keterlibatan di media sosial, di antaranya harus mengetahui apa yang harus dilakukan ketika menerima komen negatif, mau mengakui kesalahan dan berterima kasih pada orang yang menaruh perhatian pada konten, dan meresponlah dengan baik.

Tahap 6. Pengukuran ROI ‐ Return of Investment (hasil dari investasi)

Pada tahap ini perencana komunikasi pemasaran mengukur Return of Investment (ROI) atau hasil dari investasi yang berupa ukuran non‐keuangan seperti visitors atau pengunjung, page views atau halaman yang dilihat, fans atau penggemar, dan follower atau pengikut. Sedangkan ukuran keuangan adalah penjualan, penghasilan, transaksi atau kupon. Catatan dari penjelasan ini adalah bahwa ROI

(Sumber: Williamson; 27)

yang bernilai tidak harus berbentuk uang.

Pengukuran ROI juga bisa dilakukan dengan data kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif di antaranya menjawab pertanyaan‐pertanyaan berikut ini: Pada tahap ini seorang perencana komunikasi pemasaran membuat jadwal

a) apakah kita selalu menjadi bagian dari pembicaraan mengenai topik industri?; editorial yang sistematis, misalnya menentukan schedule yang spesifik untuk

b) bagaimana pandangan pelanggan terhadap produk kita dan produk pesaing?; melakukan posting, yang membantu untuk tetap dalam jalur dan

c) apakah kita membangun hubungan yang baik?; d) apakah pembicaraan kita pengorganisasian konten yang konsisten, dan selalu melihat jadwal pada saat

berkembang dari monolog menjadi dialogis?

muncul ide konten. Sedangkan mengukur data kuantitatif komunikasi kita di media sosial Pada tahap percakapan sosial ini seorang perencana komunikasi

adalah dengan beberapa alat ukur seperti website analytics atau analisa situs, social pemasaran diminta bersikap transparan dan otentik, salah satunya adalah jangan

mentions atau banyak penyebutan di media sosial, SEO Ranking, Link Clicks, atau pernah mengelak dari pertanyaan, selalu memberikan nama‐pekerjaan‐

Newsletter / Email Subscribers.

Tahap ini juga adalah tahap membangun jadwal aktivitas yang teratur. Tahap ini juga bisa membuat analisa matriks atau diagram yang Buatlah diagram kegiatan yang bisa menjadi pegangan untuk pengukuran,

mengukur usaha yang dilakukan dengan media sosial misalnya mengukur promo misalnya tanggal berapa mulai membuat blog, tanggal berapa mulai membuat

di Facebook, peluncuran produk, penawaran kupon, atau kontes di Twitter. Facebook Page, tanggal berapa mulai menerbitkan kampanye iklan di Facebook, atau tanggal berapa kampanye iklan dihentikan. Buatlah batasan tonggak bersejarah dalam pencapaian fans atau pengemar di Facebook, misalnya 500 atau

Gambar 8.4. Contoh Matriks Pengukuran Usaha di Media Sosial

1000 atau 10.000 fans.

Tahap ini juga adalah tahap yang penting untuk selalu melihat pada KPI

atau Key Performance Indicators untuk hal‐hal seperti transaksi, pelanggan baru, penjualan, penghasilan, dan rata‐rata ukuran permintaan barang. Pengukuran pada beberapa hal tersebut dilakukan dengan frekuensi, jangkauan atau reach, dan yield. Juga dengan mengajukan pertanyaan sbb.: seberapa sering?; seberapa besar nilai nominal yang diraih?; seberapa banyak hasil penjualan?

Tahap ini juga merupakan tahap pembuatan ukuran dengan diagram atau matriks untuk menganalisa dan melihat pola yang terjadi seperti aktivitas dan data media sosial, website metrics, transaksi penjualan, dan matriks yang loyal.

Gambar 8.3. Contoh Diagram / Matriks Pengukuran Pola Penggunaan Media Sosial

(Sumber: Williamson; 41)

Dalam merancang perencanan media sosial yang strategis, Zimmerman & Sahlin (2010) mengetengahkan beberapa langkah yang harus dilakukan para perencana komunikasi dan pemasaran media sebagaimana yang dijelaskan berikut ini: