2. Contoh Logo 2

Gambar 9.2. Contoh Logo 2

diingat yang dapat memperkuat pesan, seperti ”Connecting People”, “Just Do It ”, “Solution For A Small Planet”.

Slogan tidak harus kalimat lengkap, juga tidak harus menggambarkan organisasi. Malahan, mereka harus mudah diingat, pendek, dan tajam. Menggunakan pernyataan misi yang jelas lebih dahulu, misalnya slogan sukarelawan Volunteer make connections.

Slogan yang baik akan meningkatkan image dan awareness konsumen terhadap merek, bahkan bisa menjalin hubungan emosional. Slogan memberikan efek luar biasa yang bisa dirasakan secara langsung oleh

konsumen terhadap merek, maka otomatis berhubungan dengan emosi,

visual, dan rasionalitas konsumen.

Logo Elettro Domestici” terlihat seperti steker listrik dengan Slogan menghubungkan merek dan konsumen secara erat, tidak hanya

digunakan untuk menjelaskan positioning sebuah merek, namun bisa menjadi menyandingkan huruf E dan D yang disusun dengan menggunakan teknik senjata negatif. untuk melumpuhkan kompetitor. Contoh‐contoh slogan tersebut

seperti yang telah kita kenal berikut ini: “Flu boleh, kerja jalan terus”, “Enak dan perlu”, “Kokoh Tak Tertandingi!”, “Committed 2 U”, “The Power of

dibaca Dreams ”, “You’ll think you can”, “Be groovy!”, “Inovasi Tiada Henti”, “Connecting People”, “Committed To You”, “Just Do It”, “This Buds for You“, “We

Bring Good Things to Light”, “Zoom! Zoom!“, atau “Hari gini nggak bayar SPT, periklanan (advertising), dan biro grafis (graphic house, graphic boutique, apa kata dunia.”

production house). Selain itu komunikasi grafis juga menjadi penunjang pada Kesadaran merek mengacu pada kemampuan pelanggan untuk

industri non‐komunikasi (lembaga swasta / pemerintah, pariwisata, hotel, mengingat dan mengenali merek dalam kondisi yang berbeda dan link ke

pabrik / manufaktur, usaha dagang) sebagai inhouse graphics di departemen nama merek, logo, hutan, dan sebagainya untuk asosiasi‐asosiasi tertentu di

promosi ataupun tenaga grafis pada departemen public relation perusahaan. memori. Hal ini membantu pelanggan untuk memahami di mana produk atau

Pekerjaan Komunikasi Grafis meliputi olah gambar/images (gambar jasa kategori merek tertentu milik dan produk apa yang dijual dengan nama

ilustrasi, fotografi), olah teks/tipografi (cipta dan susun huruf) dan merek. penggabungan unsur teks dan images ke dalam rancangan/desain yang siap dilaksanakan. Istilah“graphic communication” dan “visual communication” dalam menggambarkan peranan desain grafis dalam komunikasi.

3) Komunikasi Visual : Menentukan Warna & Gambar Pemikat Mata 3 Saat ini peranan komunikasi yang diemban makin beragam: informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi pelajaran dan ilmu Komponen utama dari komunikasi visual yang muncul di lapangan, misalnya,

pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi (periklanan, dapat ditemukan di beberapa bidang seperti arsitektur, arsitektur lanskap,

promosi, kampanye sosial), dan pemantapan identitas (logo, corporate identity, arkeologi, koreografi, dan kostum desain. Karena ini adalah sistem dinamis,

branding ).

beberapa bidang akan menjadi pusat yang dominan dan bidang yang lain Munculnya istilah “komunikasi visual” adalah akibat dari makin mungkin menyusut dan bahkan mati. (Smith, 2005)

meluasnya media yang dicakup dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa Komunikasi Grafis adalah pekerjaan dalam bidang komunikasi visual

ini: percetakan / grafika, film dan video, televisi, web design, dan CD interaktif. yang berhubungan dengan grafika (cetakan) dan/atau pada bidang dua

Bidang komunikasi grafis merupakan bagian dari ilmu seni rupa yang dimensi dan statis (tidak bergerak dan bukan time‐based images).

dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Karena itu ada beberapa hal menyangkut Sedangkan Komunikasi visual merupakan payung dari berbagai

wawasan, keterampilan dan kepekaan yang disyaratkan bagi orang sebelum kegiatan komunikasi yang menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai

masuk dalam bidang ini.

media: percetakan / grafika, luar ruang (marka grafis, papan reklame), televisi, Standar kompetensi bidang Komunikasi Grafis dipilah menjadi 3 sub‐ film /video, internet, dll; dua dimensi maupun tiga dimensi, baik yang statis

bidang:

maupun bergerak (time based). Sedangkan Komunikasi Grafis merupakan bagian dari Komunikasi

- Desain Grafis: merancang / menyusun bahan (huruf, gambar dan Visual dalam lingkup statis, dua dimensi, dan umumnya berhubungan

unsur grafis lain) menjadi informasi visual pada media (cetak) dengan yang dimengerti publik. percetakan / grafika. Kata Grafis sendiri mengandung dua pengertian: - Ilustrasi: menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar

(1) Graphein (lt.= garis, marka) yang kemudian menjadi Graphic Arts atau

tangan dan penuangan daya imajinasi.

Komunikasi Grafis; (2) Graphishe Vakken (belanda=pekerjaan cetak) yang di - Fotografi: menampilkan informasi dengan keterampilan Indonesia menjadi Grafika, diartikan sebagai percetakan. Dalam terminologi

menangkap cahaya melalui kamera dan kepiawaian memilih / ini standar kompetensi Komunikasi Grafis dibuat.

mengolah hasil bidikan.

Bidang profesi Komunikasi Grafis meliputi kegiatan penunjang dalam

kegiatan penerbitan (publishing house), media massa cetak koran dan majalah, Skill & Knowledge dalam komunikasi grafis membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kepekaan olah unsur rupa/desain; (line, shape, form, texture,

3 (Sumber: New York Chapter of the Graphic Artists Guild, Copyright 2002, space, tone, colour, dst.) serta prinsip desain (harmony, balance, rhythm, contrast,

http://skknidesaingrafis.org) depth, dst.). Pengetahuan warna (lingkaran warna, hue, analog, saturation,

chromatic, dll.) dan kepekaan warna, baik additif (cahaya langsung) maupun chromatic, dll.) dan kepekaan warna, baik additif (cahaya langsung) maupun

Media In A Popular Culture. Thousand Oaks, Calif., London: Sage. Khusus untuk sub‐bidang desain grafis disyaratkan memiliki

Kotler, Philip. Ingredient Branding Making The Invisible Visible. 2010. Northwestern University, Kellogg Graduate School Evanston, IL 60208, USA.

pengetahuan dan keterampilan dalam olah huruf/tipografi: keluarga huruf, Kasali, Rhenald. 2007. Change: Manajemen Perubahan dan Harapan. Penerbit Gramedia. ukuran huruf, bobot huruf, istilah dalam tipografi, keterampilan mengolah

Kasali, Rhenald. 2011. Cracking Zone. PT. Gramedia Pustaka Utama. huruf secara manual maupun secara digital

Kotler, Philip. 1999. Kotler on Marketing: How to Create, Win, and Dominate Markets. Khusus untuk sub‐bidang ilustrasi disyaratkan memiliki keterampilan

Publisher Free Press.

menggambar dan kepekaan pada unsur gambar (garis, bidang warna) Patterson, Sally J., Radtke, Janel M. 2009. Strategic communication for Nonprofit Khusus Organizations. John Willey& Sons Inc. untuk sub‐bidang fotografi disyaratkan memiliki pengetahuan Smith, Ken. 2005. Handbook Of Visual Communication Theory, Methods, And Media.

dasar fisika cahaya (lensa dan film), dan kimia foto. University Of Wyoming. Lawrence Erlbaum Associates. Publishers Mahwah. New

Klaster ‐klaster di bawah ini merupakan bagian dari sistem komunikasi

Jersey London. visual: Van Riel, Cees B.M. and Fombrun, Charles J. 2007. Essentials Of Corporate Communication: Implementing practices for effective reputation management. • kecerdasan visual/kognisi/persepsi

Routledge.

• visual mata

• desain grafis/estetika

• visualisasi/kreativitas

Sumber lain:

• budaya visual/retorika/semiotika visual • kinerja profesional: fotografi/film/video/internet/media massa/periklanan/PR

http://tekno.kompas.com/read/2012/02/01/09153884/Jumlah.Pengguna.Facebook.Indonesi