1. Model Manajemen Strategik
Gambar 2.1. Model Manajemen Strategik
Dari gambar di atas, terlihat bahwa manajemen strategis pada intinya terdiri atas empat tahapan proses, yakni: 1) analisis lingkungan, 2) membuat formula strategis, 3) menjalankan strategi, dan 4) melakukan evaluasi terhadap strategi yang sudah dijalankan.
Dalam perspektif perusahaan berbasis bisnis, elemen pemimpin perusahaan memegang posisi kunci dalam menjalankan manajemen strategis yang terdiri atas dua struktur manajemen tingkat atas perusahaan yakni dewan komisaris yang biasanya terdiri atas para pemegang saham perusahaan dan dewan direksi yang terdiri atas kelompok orang‐orang yang memiliki kecakapan dan profesionalisme dalam memimpin perusahaan.
Adapun tugas‐tugas pokok dewan komisaris menurut Amir (2011; 19) adalah: 1) Memonitor, yaitu bahwa komisaris harus selalu melihat perkembangan atau progress yang terjadi atas rencana strategis perusahaan. Bila perlu, ia mendorong terjadinya percepatan untuk hal‐hal tertentu; 2) Mengevaluasi dan Memengaruhi, yaitu komisaris harus mempelajari usulan, dan tindakan manajemen, menyetujui, memberikan nasihat dan saran atau menyampaikan tindakan alternatif.
Menurut Whellen dan Hunger (dalam Amir, 2011; 19) tanggung jawab komisaris adalah sebagai berikut:
Menginisiasi dan menentukan. Komisaris dapat menentukan misi perusahaan dan menyatakan pilihan strategi pada manajemen. Merekrut dan memberhentikan manajemen puncak (para direksi). Mengontrol dan memonitor. Meninjau dan menyetujui penggunaan sumber daya. Memperhatikan kepentingan pemegang saham
Pada praktiknya, menurut Amir, derajat keterlibatan para anggota komisaris berbeda‐beda. Ada yang terlibat aktif dalam manajemen perusahaan, namun juga ada yang sebaliknya. Whellen dan Hunger (dalam Amir, 2011; 20) menggambarkan derajat keterlibatan anggota dewan komisaris dalam gambar matriks berikut ini:
(Sumber: Amir, 2011; 12)
Gambar 2.2. Derajat Keterlibatan Komisaris
Ada lima prinsip tata kelola perusahaan yang banyak diadopsi perusahaan dan menjadi hal yang wajib dilaksanakan (Amir, 2011; 27), yakni :
RENDAH DERAJAT KETERLIBATAN KOMISARIS DALAM MANAJEMEN
1) Transparansi (atau keterbukaan) ; dimana prinsip dasarnya adalah bahwa perusahaan harus menyediakan informasi yang memadai dan relevan serta
dapat diakses oleh para pemangku kepentingannya.
Phantom Rubber
2) Akuntablitas ; dimana prinsip dasarnya adalah perusahaan harus
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar,
dikelola secara terukur dan memperhitungkan pemangku kepentingan.
Tidak terlibat Menyetujui
Aktif terlibat
sama sekali, apa saja yang
perhatian atas
tidak tahu dibuat oleh
masalah-
intensitas
dan keputusan
perwujudan
3) Responsibiltas ; dimana prinsip dasarnya adalah perusahaan selayaknya
apa yang direktur,
masalah
yang terbatas
atas misi,
misi, strategi
mematuhi aturan yang berlaku dan melaksanakannya secara
akan memutuskan
tertentu yang
pada
sasaran, dan
dan kebijakan
bertanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan sekaligus
dikerjakan seperti apa
disampaikan
keputusan-
strategi. Juga
penting. Atau
4) Independen ; dimana prinsip dasarnya adalah organ-organ yang ada dalam
ulang beberapa
perusahaan tidak saling mendominasi atau tidak diintervensi oleh pihak
keputusan
lain.
5) Kesetaraan dan kewajaran (fairness) ; dimana prinsip dasarnya adalah bahwa perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan pemegang (Sumber: Whellen dan Hunger dalam Amir, 2011; 20) saham dan pemangku kepentingan berdasarkan asas kesetaraan dan
keragaman.
Dewan direksi biasanya terdiri atas beberapa orang yang menjadi
pemimpin perusahaan dan dipimpin oleh satu direktur utama atau sebagian
C. Perencanaan Komunikasi Strategis dari Perspektif Corporate
perusahaan lain menggunakan istilah presiden direktur atau CEO (Chief Executive
Officer ). Namun ada pula perusahaan yang membuat pembedaan tugas
Communications
operasional lebih spesifik pada jajaran direksi. Biasanya penerapan model
pemisahan tersebut diterapkan perusahaan‐perusahaan berskala besar dengan SALAH satu ahli komunikasi yang menulis tentang perencanaan strategis adalah
jaringan yang luas seperti bank dengan membentuk apa yang disebut dengan Dr. Joep Cornelissen. Ia adalah seorang dosen di University of Amsterdam COO (Chief Operational Officer). Namun pada prinsipnya tugas‐tugas mereka Belanda, Leeds University Business School, dan Amsterdam School of
adalah sama, yakni memimpin perusahaan, atau istilah Whellen dan Hunger Communications Research, yang secara khusus mengajar bidang kajian corporate (dalam Amir, 2011; 23) bertugas: 1) Memimpin pelaksanaan misi dan memberikan communications dan marketing communications di program studi MBA dan MA.
visi strategic; dan 2) Mengelola proses perencanaan strategik perusahaan. Menurut Cornelissen, ada empat fase dalam proses merancang strategi Selanjutnya dalam menajeman strategis juga dikenal dengan istilah tata
komunikasi sebagaimana yang tergambar berikut ini:
kelola perusahaan yang melandasi perilaku para pemimpin perusahaan baik
dewan komisaris maupun dewan direksi.
Gambar 2.3. Model Strategi Komunikasi
Arah analisis strategis menurut Cornelissen adalah untuk membentuk pandangan pengaruh kunci pada keberadaan yang baik dari organisasi di masa
kini dan di masa mendatang dan kesempatan yang baik yang mampu
disesuaikan lingkungan dan kompetensi organisasi. Dengan kata lain, tujuan Analisis Lingkungan
ANALISIS STRATEGIS
Analisis Stakeholder
melakukan analisis strategis adalah menganalisa dan memunculkan gambaran
Organisasi
Analisis Pasar & Persaingan
/ Pemangku
Kepentingan
posisi organisasi saat ini dengan memberdayakan semua pemangku kepentingan dalam lingkungan yang bermanfaat bagi strategi korporasi organisasi, unit bisnis
atau pasar dan komunikasi. Analisis strategi ini kemudian diturunkan mulai
analisis organisasi dan lingkungannya, kemudian analisis pasar dan pesaing dan Basis Identifikasi dari
KEDALAMAN ANALISIS
Menggeneralisasi Pilihan
Mengevaluasi dan
kemudian analisis pemangku kepentingan.
Pilihan Strategis
Strategis
Memilih Pilihan Strategis
Dengan sederet analisis tersebut, analisis strategis akan berupaya meraih:
Pengertian atau pemahaman yang jernih dari lingkungan luar organisasi
khususnya pemangku kepentingan dan kekuatan pasar yang Menentukan pilihan
AKSI / TINDAKAN STRATEGIS
Memprogram dan
mempengaruhi organisasi
khusus tindakan
Pengertian atau pemahaman yang jernih atas kekuatan, kelemahan, nilai- komunikasi
merencanakan taktik
Mengatur organisasi
komunikasi
nilai dan kemampuan internal organisasi. Dengan demikian, analisis strategis mengindikasikan dengan cara tertentu dari organisasi untuk merespon lingkungan eksternalnya dan sekaligus menyediakan masukan
untuk fase berikutnya dari pembuatan strategi yakni Kedalaman Strategi.
PENELUSURAN & EVALUASI