lainnya, ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah lain tanpa sepengetahuan peneliti sehingga penduduk tersebut mungkin menjadi anggota
rangkap sampel
d. Teknik Sampling Sistematis Systematical Sampling
Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih berdasarkan urutan
tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau l0 dari daftar pegawai di suatu kantor. Keuntungan teknik ini ialah lebih cepat dan mudah. Sedangkan kelemahennya
ialah kurang mewakili populasinya.
e. Teknik Sampling Proporsional Propotional Sampling
Teknik sampling proporsional yaitu sampel yang dihitung berdasarkan perbandingan. Misalnya populasi untuk A = 20, B = 50, C = 30. Jadi, jumlah
anggota i = 100. Sedangkan besar anggota sampel = 80.
3.5.3.2.Nonprobability Sampling
Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama
untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah
direncanakan oleh peneliti. Teknik sampling nonrandom terbagi atas teknik sampling kebetulan accidental sampling, teknik sampling bertujuan porpusive
sampling, teknik snowball sampling.
Universitas Sumatera Utara
a. Teknik Sampling Kebetulan Accidental Sampling
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau
dijumpai. Misalnya bila ingin meneliti pendapat masyarakat tenrang kenaikan harga atau keluarga berencana, maka pertanyaannya diajukan kepada mereka yang
kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan mudah. Sedangkan
kelemahannya adalah kurang representatif.
b. Teknik Sampling Bertujuan
Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti
menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang
diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.
− Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Misalnya untuk memperoleh
data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa
memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”.
Universitas Sumatera Utara
− Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60 dan perempuan 40 . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua
jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik
pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.
c. Snowball Sampling Sampel Bola Salju