Pada Gambar 3.4. di atas terdapat dua buah sub-struktur. 1 sub-struktur yang menyatakan hubungan kausal dari X
1
dan X
2
ke X
3
. 2 sub-struktur yang mengisyaratkan hubungan kausal dari X
3
ke X
4
. Persamaan struktural untuk Gambar
3.4. adalah
X
3
= p
1 3
x x
X
1
+ p
2 3
x x
X
2
+ ε
1
dan X
4
= p
3 4
x x
X
3
+ ε
2
. Pada sub-struktur pertama X
1
dan X
2
merupakan variabel eksogenus, X
3
sebagai variabel endogenus dan ε
1
sebagai variabel residu. Pada sub-struktur kedua, X
3
merupakan variabel eksogenus, X
4
sebagai variabel endogenus dan ε
2
sebagai variabel residu. Berdasarkan contoh-contoh diagram jalur di atas, maka dapat diberikan
kesimpulan bahwa semakin kompleks sebuah hubungan struktural, semakin kompleks diagram jalurnya, dan makin banyak pula sub-struktur yang
membangun diagram jalur tersebut.
3.11.6. Koefisien Jalur
Besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel eksogenus terhadap variabel endogenus tertentu, dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien
jalur path coefficient dari eksogenus ke endogenus. Gambar lengkap diagram jalur untuk hubungan kausal antara X
1
, X
2
ke X
3
dan pengaruhnya dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5. Hubungan Kausal dari X
1
, X
2
ke X
3
Hubungan antara X
1
dan X
2
adalah hubungan korelasional. Intensitas keeratan hubungan tersebut dinyatakan oleh besarnya koefisien korelasi r
2 1
x x
. Hubungan X
1
dan X
2
ke X
3
adalah hubungan kausal. Besarnya pengaruh langsung dari X
1
ke X
3
, dan dari X
2
ke X
3
, masing-masing dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur p
x3x1
dan p
x3x2
. Koefisien jalur p
x3ε
menggambarkan besarnya pengaruh langsung variabel residu implicit exogenous variable terhadap X
3
.
3.11.7. Langkah-langkah Path Analysis
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menguji dengan menggunakan path analysis, langkah-langkahnya sebagai berikut
17
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural, dengan persamaan sebagai
berikut Y = ρ
yx1
X
1
+ ρ
yx2
X
2
+ ρ
yx3
X
3
+ ρ
y
ε
1
. .
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. Ada 2
langkah, yaitu.
17
Riduwan, DRS, MBA. 2006. Cara menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur Path Analysis. Bandung: ALFABETA. p. 116
X
1
X
3
ε X
2
p
1 3
x x
p
2 3
x x
p
ε
3
x
r
2 1
x x
Universitas Sumatera Utara
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan
rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesa yang diajukan. Naik turunnya variabel endogen Y dipengaruhi secara signifikan oleh
variabel eksogen X
k
. b.
Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan
regresi berganda Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ ε
1
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan keseluruhan
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik yang dirumuskan sebagai berikut. Ha : ρ
yx1
= ρ
yx2
= ... = ρ
yxk
≠ 0 Ho : ρ
yx1
= ρ
yx2
= ... = ρ
yxk
= 0 a.
Kaidah pengujian signifikan secara manual, menggunakan Tabel F dengan rumus F
hitung
sebagai berikut. F =
2 2
1 1
yxk yxk
R k
R k
n −
− −
Dimana :
F = signifikansi persamaan regresi n = jumlah responden
k = jumlah variabel eksogen bebas R
2 yxk
= nilai koefisien determinasi Jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka tolak Ho artinya signifikan, dan Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan α = 0,05. Carilah nilai F
tabel
menggunakan Tabel F dengan rumus.
Universitas Sumatera Utara
F
tabel
= F
1- α dk=k
atau F
1- αv1=k, v2=n-k-1
Cara mencari nilai F
tabel
yaitu dengan melihat nilai dk = k sebagai nilai pembilang dan nilai dk = n-k-1 sebagai nilai penyebut.
b. Kaidah pengujian signifikan, dengan nilai sig = 0,05
− Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig 0,05, maka Ho diterima dan Ho ditolak. −
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig 0,05, maka Ho ditolak dan Ho diterima.
4. Menghitung koefisien jalur secara individu.
Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut. Ha :
ρ
yx1
Ho : ρ
yx1
= 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung
dengan rumus Schumacker dan Lomax sebagai berikut. t
=
k k
se
ρ
ρ
Dimana : t
= nilai uji t ρ
k
= nilai koefisien jalur se
ρk
= nilai statistik setelahanalisis regresi ditransformasi dari ordinal ke interval
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sis dengan dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut. a.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05
≤ nilai sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau 0,05 ≥nilai sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak
signifikan.
3.12. Analisis Jalur Model Trimming