Sampel Teknik Pengambilan Sampling

Namun dalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga. Ditinjau dari sudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat homogen atau heterogen.

3.5.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus 1 .Penggunaan ini berlaku jika anggota populasinya relatif kecil. Untuk anggota populasi yang relatif besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan sampel. Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi harus dilakukan dengan teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang penting ketika jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian yang menggunakan analisis kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan adalah banyaknya informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika banyak diperoleh informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.

3.5.3. Teknik Pengambilan Sampling

Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya untuk mendapat sampel yang representatif mewakili, yang dapat menggambarkan populasinya. Universitas Sumatera Utara Teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu 6 − Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. : 1. Probability Sampling sampling random, yaitu pengambilan contoh secara acak random yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer. 2. Non Probability Sampling sampling non random atau disebut juga sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak. 3.5.3.1.Probability Sampling Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel mana yang akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: − Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. − Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik. Ada beberapa jenis probability sampling yang banyak digunakan, antara lain sampling acak sederhana simple random sampling, sampling bertingkat 6 Usman, M. Pd., Husaini. 1995. Pengantar Stastika. Yogyakarta:Bumi Aksara. p. 183 Universitas Sumatera Utara stratified sampling, sampling klaster cluster sampling, sampling sistematis systematical sampling dan sampling proposional propotional sampling.

a. Sampling Acak Sederhana Simple Random Sampling

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah n sampel dari populasi sebesar N dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu: 1. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi cointoss. 2. Bila populasinya besar, digunakan label Random Numbers yang contohnya dapat dilihat sebagai berikut. Misalnya populasi berjumlah 300 N=300. Tentukan nomor setiap unit populasi dari 1 sd 300 = 3 digitkolom. Tentukan besar sampel yang akan diambil misalnya 75 atau 25 . Tentukan skema penggunaan label random numbers misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300 merupakan nomor sampel yang diambil 100, 175, 243, 101, bila ada nomor ≥ 300 tidak diambil sebagai sampel N = 300. Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi. Universitas Sumatera Utara