Pengetahuan Gizi Perilaku Makan Mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Makan Mahasiswa

Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman secara instansi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, tindakan. Perilaku makan adalah cara seseorang berfikir, berpengetahuan dan berpandangan tentang makanan. Apa yang ada dalam perasaan dan pandangan itu dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan memilih makanan. Jika keadaan itu terus-menerus berulang maka tindakan tersebut akan menjadi kebiasaan makan Khumaidi, 1994 dalam penelitian Heryanti, 2009. Dalam hal ini, perilaku makan mahasiswa dipengaruhi oleh pengetahuan gizi, sikap dan pola makan sebagai tindakan.

2.1.1 Pengetahuan Gizi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2005. Pengetahuan tentang gizi sangat memengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Kedalaman dan keluasan pengetahuan tentang gizi akan menuntun seseorang dalam pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi baik dari segi 12 Universitas Sumatera Utara kualitas, variasi, maupun cara penyajian pangan yang diselaraskan dengan konsep pangan. Misalnya, konsep pangan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, apakah makan asal kenyang atau untuk memenuhi kebutuhan tubuh Purba, 2010. Pengetahuan gizi seseorang merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi konsumsi pangan dan status gizinya. Demikian juga pada remaja putri yang mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan tubuh akan gizi, ia akan dapat menentukan jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsinya. Pengetahuan gizi seseorang didukung oleh latarbelakang pendidikannya. Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan berbagai keterbatasan dalam menerima informasi dan penanganan masalah gizi dan kesehatan. Sekalipun di daerah tempat tinggalnya banyak tersedia bahan makanan sayuran dan buah, serta pelayanan kesehatan yang memadai, yang dapat menyampaikan informasi tentang bagaimana mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi Ginting, 2002. Menurut penelitian yang dilakukan Aswatini, dkk 2008 yang dikutip dari penelitian Gustiara 2012 mengatakan bahwa pada masyarakat di Lampung, umumnya masyarakat mengetahui pentingnya konsumsi sayuran dan buah untuk kesehatan, tetapi pemahaman yang mendalam masih sangat kurang sehingga tidak menjadi dasar timbulnya motivasi yang kuat untuk mengonsumsi sayuran dan buah. Dari penelitian tersebut, masyarakat mengetahui bahwa konsumsi sayuran dan buah baik untuk kesehatan karena sayuran dan buah mengandung zat gizi dan vitamin. Menurut Suhardjo 1996 dalam penelitian Heryanti 2009, pentingnya pengetahuan gizi terhadap konsumsi didasari atas tiga kenyataan, yaitu : 1. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan Universitas Sumatera Utara 2. Setiap orang hanya akan cukup gizi yang diperlukan jika makanan yang dimakan mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal, pemeliharaan dan energi. 3. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi.

2.1.2. Sikap