f. Jenis Konsumsi Buah
Jenis buah diukur dengan menjumlahkan jenis buah yang dikonsumsi dalam sehari dari hasil food recall, dan kriteria pengukurannya Susianto, dkk,
2008 : -
Baik : konsumsi
≥ 1 jenis buah -
Tidak Baik : konsumsi 1 jenis buah
g. Frekuensi Konsumsi Sayuran
Frekuensi mengonsumsi sayur diukur dengan melihat hasil formulir frekuensi dan data frekuensi konsumsi sayuran dikategorikan Santoso, 2004:
- Baik : frekuensi konsumsi sayuran
≥ 2 kali sehari. - Tidak baik
: frekuensi konsumsi sayuran 2 kali sehari.
h. Frekuensi Konsumsi Buah
Frekuensi mengonsumsi buah diukur dengan melihat hasil formulir frekuensi dan data frekuensi konsumsi buah dikategorikan Santoso, 2004:
- Baik : frekuensi konsumsi buah
≥ 2 kali sehari. - Tidak baik
: frekuensi konsumsi buah 2 kali sehari.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1. Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap sebagai berikut : 1.
Pengeditan Data editing
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan
konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian. 2.
Pengodean Data Coding Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat
analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data, yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner.
3. Pemasukkan Data Entry
Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer untuk diolah dan dianalisis.
4. Pengecekan Data Cleaning
Adalah pengecekan data yang sudah di entry untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data.
3.8.2. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan program komputer. Uji statistik yang digunakan yaitu tabulasi frekuensi dan crosstabs serta uji
beda Mann Whitney. tabulasi frekuensi dan crosstabs digunakan untuk menganalisis karakteristik responden, pengetahuan gizi, sikap dan pola konsumsi sayur dan buah
responden. Uji beda Mann Whitney untuk menganalisis perbedaan pengetahuan gizi, sikap, jumlah, jenis, dan frekuensi sayur dan buah pada mahasiswi kesehatan dan
mahasiswi non kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Asrama putri Universitas Sumatera Utara terletak di Jalan Universitas No. 20 Kampus USU Medan. Asrama putri memiliki dua gedung asrama yaitu asrama lama
dan asrama baru yang letaknya bersebelahan. Asrama lama memiliki 40 kamar dan asrama baru memiliki 96 kamar. Asrama putri USU merupakan tempat tinggal yang
tepat bagi mahasiswi USU karena lokasinya sangat strategis berada di dalam lingkungan kampus. Selain lokasinya strategis, asrama putri USU juga aman karena
memiliki satpam untuk menjaga asrama sehingga memiliki sistem penjagaan yang ketat di setiap gerbang asrama dan biayanya murah. Selain itu, sarana-sarana
pendukung juga sangat memadai di sekitar lingkungan asrama ini seperti warung internet, rental komputer, swalayan, dan tempat pemberhentian bus Lintas USU yang
tepat berada di depan asrama putri ini. Lengkapnya sarana-sarana ini sangat menguntungkan mahasiswi USU yang tinggal di asrama, karena mereka dapat
menggunakan sarana ini tanpa menempuh jarak yang jauh, ini berarti menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ini menjadi salah satu pendukung mahasiswi USU memilih
tinggal di asrama putri ini. Dalam hal memeroleh sayur dan buah, mahasiswi yang tinggal di asrama putri
memiliki beberapa kemudahan untuk memerolehnya. Pertama, mahasiswi yang
Universitas Sumatera Utara