enak yang membuat kita menjadi nge-down.Setelah saya menjalani rehab di fatmawati dan banyak bertukar fikiran dengan yang lainnya kemudian saya
memutuskan untuk mencoba dan tertarik juga tinggal di wisma.
3. Dari mana saudarai mengetahui informasi yayasan wisma Cheshire?
Awal mula saya tahu wisma ketika saya kecelakaan kemudian dirujuk ke RS fatmawati untuk rehab medic, kemudian resident disini suka maen kesana
dan memang perawatnya ngambil dari fatmawati. Jadi tau infomasi yayasan ini dari perawatnya dan dari anggota disini yang suka maen
kesana, kemudian saya maen ke wisma dan tertarik untuk lebih bisa belajar mandiri, bisa nambah pelajaran, pengalaman, jadi ga monoton di rumah
aja, kalau di rumah lebih dijaga namun di wisma kita bisa banyak belajar lah, banyak manfaatnya banget. Masuk sini menggunakan surat lamaran,
karena memang tidak sembarangan sehingga dipilih oleh para komitenya yang ingin masuk ke wisma, kemudian di wawancara kemudian di telpon
untuk bergabung dan kemudian bergabung disini
4. Perkembangan apa yang anda rasakan setelah masuk dan tinggal di
wisma?
Semenjak masuk wisma saya sudah mulai berani untuk ikut bergabung dengan orang-orang Karena saya fikir banyak juga ko orang yang kaya
gini, jadi mau diliatin pun it’s oke gitu. Dan disini juga ada organisasi untuk anak muda disabilitas namanya Young Voice yang menyuarakan hak-
hak disabilitas selain itu kadang ngadain sosialisasi ke department- departement social, ke kantor kelurahan, kesekolah, kekampus gitu buat
menyadarkan bahwa ini lho kita disabilitas kita nunjukin hak kita dimana, terus hal apa yang harus dilakukan oleh masyarakat umum untuk kita dan
kami pun bekerja sama dengan organisasi disabilitas lain seperti JBFT namanya, itu kita memang sengaja keluar, kita jalan-jalan diluar pake
kendaraan umum naek angkot, naek kereta, naek busway, dll dan itu dilakukan secara sengaja biar masyarakat tahu apa yang harus dilakuin
buat kita, terus pemerintah juga biar sadar nyediain fasilitas umum buat seperti untuk tuna rungu yang harus disedian ini, untuk tuna daksa dan
untuk pengguna kursi roda yang harus disedianin ini dan hal itu memang disini adanya gitu.
5. Bagaimana pendapat saudarasaudari dengan adanya kegiatan
keterampilan untuk para disabilitas?
Kegiatan keterampilan ini sangat bagus banget untuk para disabilitas, kadang kita yang kebiasaan di rumah mungkin berpikir bisa apa sih sekang
dan apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini dan dengan segala keterbatasan seperti ini, kadang orang tua juga ada rasa takut dan was-was
dengan kondisi anaknya yang seperti saat ini, namun dengan adanya keterampilan di wisma Cheshire membuat kita dan orang tua menilai
bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk belajar dan memandirikan, karena tidak mungkin juga kita selamanya bergantung pada orang tua, suatu saat
pasti aka nada masanya dimana kita harus melakukan sendiri sehingga tidak mungkin untuk bergantung terus. Sehingga dengan kegiatan
keterampilan ini saya mau berusaha sendiri dan mau berusaha untuk mandiri sehingga tidak ketergantungan kepada orang.
6. Hambatan apa saja yang dirasakan ketika di YWC? Dan ketika
menjalani kegiatan keterampilan?
Kan Wisma Cheshire itu sebenenarnya kaya panti rehabilitasi, tempat vocational, karena disini kita di training terus dilatih keterampilan, dimana
perempuan dilatih handycraft dan kalau untuk laki-laki itu woodwork paling hambatannya yah pas pertama masuk sini aja, kaya belum bisa
keterampilan gitu gitu sih, tapi kan kita juga sambil belajar yah, jadi bisa. 7.
Manfaat apa yang saudarai dapatkan dari YWC? Materinonmateri
Banyak banget, kaya kita yang tadinya tidak bisa menjahit menjadi bisa menjahit, dimana dynamo mesinnya digerakkan oleh tangan namun
sekarang jadi bisa tentunya hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk kedepannya nanti
. Selain itu yang tadinya ga berani untuk ngomong sama
orang, sekarang justru kadang kita ikut istilahnya kampanye secara ga langsung. Yang tadinya kita diem aja ketika ada orang dan sekarang