Metode Ketrampilan Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Kelompok disabilitas melalui

pekerjaan kayu diproduksi dengan kualitas tinggi, terutama dalam permukaan dan bentuk. Dalam tahap ini checker akan memeriksa pekerjaan dari kelompok sebelumnya, jika pekerjaan yang dilakukan masih kurang dari 60, seperti permukaan produk yang belum terlihat sempurna maka pekerjaan ini akan dikembalikan pada kelompok sebelumnya untuk diperbaiki sebelum diperiksa oleh quality control. 4 Langkah 4 Tahapan selanjutnya adalah tahapan pelukisan, dalam tahapan ini semua produk yang sudah siap di cat akan dilukis. Produk ini akan dilukis berdasarkan standar jenis yang biasa diproduksi atau berdasarkan pesanan khusus dari pembeli. Selain menjual produk tetap, Yayasan pun dapat menerima pesanan sesuai keinginan konsumen. 5 Langkah 5 Tahapan selanjutnya checkerpemeriksa ditunjuk untuk memeriksa kualitas sebuah lukisan produk setelah dilukis. Checker akan memeriksa seluruh bagian produk yang telah di cat, dan kemudian produk akan dibawa kepada supervisor quality control untuk pemeriksaan terakhir sebelum dimasukkan ke toko. 6 Langkah 6 Dan tahapan akhir adalah memasukkan produk ke toko. Semua produk yang sudah jadi akan ditampilkan di toko atau disimpan di ruang penyimpanan. Manajer toko harus menghubungi pelanggan yang telah meminta untuk pesanan khusus untuk memberitahu mereka bahwa barang-barang mereka siap untuk di koleksi. 3 b. Handicraft 1 Belanja bahan berdasarkan order atau stock yang akan dibuat. Dalam tahap ini biasanya staf yang dipercaya untuk belanja bahan-bahan untuk handicraft adalah Ibu asrama. Motif yang dipilih untuk pembuatan handicraft akan mempengaruhi minat pembeli. Untuk keterampilan handicraft ini sendiri biasanya bahan yang digunakan adalah bahan yang bermotif batik, karena para peminat kebanyakan dari ekspatriat, sehingga mereka menjadikan handicraft ini sebagai oleh-oleh khas Indonesia. 2 Langkah selanjutnya masuk pada proses pengerjaan. Proses ini dilakukan diruang menjahit. Tahapan ini biasa dikerjakan oleh para senior yang sudah mahir dalam hal jahit- mejahit, disamping itu merekapun mengajarkan kepada juniornya cara-cara membuat dan menjahit handicraft, sehingga sesekali mereka mulai mempraktikan pembuatan handicraft ini. Untuk tahap awal para junior biasanya mengerjakan hal-hal yang lebih mudah, seperti menjahit bahan secara vertika ataupun secara horizontal, sehingga dengan sering belajar dan melihat lambat laun mereka dapat menekuni dan membuat handicraft sendiri. 3 Kemudian produk akan masuk pada proses control kualitas. Setelah menjalani proses pembuatan, maka bahan yang sudah jadi akan diperiksa, apakah keterampilan yang dihasilkan tersebut 3 Wawancara Pribadi dengan Mas Fendo Parama Sardi, Jakarta 16 Mei 2014