6. Siapa sajakah yang menjadi sasaran dari pelayanan Yayasan?
Para penyandang disabilitas, khususnya yang memiliki keterbatasan fisik tubuh, misalnya para penyandang paraplegia, polio, amputasi, dan CP
dengan level tertentu. Para PWD tersebut berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, dan hal yang paling penting adalah mereka
memiliki semangat untuk mau belajar, kerja keras, dan keinginan yang kuat untuk hidup mandiri.
7. Bagaimana pola dan pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan oleh
Yayasan Wisma Cheshire dalam program keterampilan?
Kami memanfaatkan potensi para volunteer yang ada dalam network YWC. Setiap divisi, misalnya handicraft dan woodwork dipimpin oleh seorang
volunteer yang menjadi “head” dari divisi tersebut. Para volunteer akan memberikan ide-ide mengenai produk apa yang menarik untuk dibuat dan
laku di pasaran, menggunakan material apa, dan sebagainya. Kemudian ide-ide tersebut diteruskan kepada para residen untuk dicoba direalisasikan
dalam bentuk produk kerajinan tangan.Pelatihan kami dilakukan dengan system “learning by doing” artinya banyak praktik yang harus dilakukan
supaya bisa. Bila ada residen baru, dia akan dimentoring oleh residen yang sudah berpengalaman secara bertahap sampai akhirnya bisa menghasilkan
banyak ragam produk handicraft maupun woodwork. Masukan dan perbaikan mengenai kerajinan tangan yang telah dibuat diberikan oleh
volunteer yang berperan dalam quality control, dan residen akan terus memperbaiki hasil karyanya sampai benar-benar maksimal hasilnya, baru
setelah itu produk bisa dimasukkan di toko yang selanjutnya akan dipasarkan. Ketika produk sudah masuk di toko, maka residen tersebut akan
mendapat kan “reward” dalam bentuk uang sesuai dengan harga per satuan
dari berapa banyak yang bisa dihasilkan.
8. Apa
tujuan adanya
program keterampilan
woodwork dan
handicraft?
Untuk memberikan residen keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dari kayu woodwork dan kerajinan tangan yang berhubungan dengan
jahit-menjahit handicraft.Dengan keterampilan tersebut, residen dilatih untuk berkontribusi kepada Yayasan melalui produksi yang dihasilkan
untuk dijual di event-event bazaar di Jakarta. Melalui keterampilan yang mereka miliki, mereka akan memiliki pengalaman mempraktikkan
kemampuannya dalam menghasilkan woodwork dan handicraft selama tinggal di YWC
– dengan itu mereka akan mendapatkan ketrampilan dan income walaupun income bukan gaji. Karena tujuannya adalah resident
bisa belajar ketrampilan dan sekaligus belajar untuk mandiri dan lebih percaya diri dimana merupakan modal besar untuk terjun dan menjadi
warga yang aktif di dalam komunitasnya.
9. Adakah pelatihan khusus yang diberikan kepada para resident dalam
program keterampilan?
Tidak memerlukan metode khusus, hanya saja sarana kerjanya perlu disesuaikan dengan kondisi fisik para residen. Misalnya, mesin jahit harus
dimodifikasi menggunakan elektrik yang bisa dikontrol dari tangan, karena sebagian besar paraplegia kurang maksimal dalam menggunakan kaki
untuk mengayuh mesin jahit secara konvensional. Ketinggian mesin potong kayupun harus disesuaikan dengan rata-rata ketinggian kursi roda dalam
menjangkau meja kerja.
10. Apa manfaat yang diterima oleh para resident dari kegiatan
keterampilan tersebut?
Manfaat yang diperoleh adalah, selain skill yang melekat pada diri mereka, mereka juga belajar bagaimana untuk bekerja dalam tim work, belajar
mengenai administrasi sederhana, belajar mengenai pengutamaan kualitas yang baik dalam bekerja, belajar mengenai disiplin diri terutama
bagaimana mengelola waktu terkait dengan perencanaan kerja dan produksi. Kesemuanya itu, ujungnya adalam memberikan bekal skill dan
mental yang sangat penting untuk kehidupan mandiri mereka kelak, karena