Tabel 8 Jenis Kegiatan Handicraft Pada Yayasan Wisma Cheshire
Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2014 No
Jenis Kegiatan Jenis Kelamin
Jumlah P
W 1.
Handicraft 1
3 4
2. Floor Mate Maker
1 1
3. Small Star Maker
1 1
Total 6
Sumber : Olahan data Hasil Wawancara dan Studi Dokumentasi “Guidelines YWC” tahun 2014
B. Pengaruh Kegiatan Pemberdayaan Terhadap Kelompok Disabilitas
Melalui Ketrampilan di Yayasan Wisma Cheshire Jakarta Selatan
Pada intinya Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempenggaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
7
Pemberdayaan merupakan salahsatu metode yang digunakan dalam rangka meningkatkan kapasitas seseorang yang dianggap kurang berdaya.
Pendekatan pemberdayaan yang diterapkan di Yayasan Wisma Cheshire melalui kegiatan keterampilan handicraft dan woodwork ternyata cukup
mempengaruhi kehidupan kelompok disabilitas yang tinggal di wisma. Hal tersebut dibuktikan oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi pada mereka
selama menjalani kegiatan pemberdayaan tersebut, diantaranya:
7
Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, 2005,
h. 59
1. Menambah pengetahuan dan ketrampilan kelompok disabilitas
resident di Yayasan Wisma Cheshire
Sebelum resident masuk wisma bahkan awal mula resident masuk Yayasan Wisma Cheshire pun resident tidak mengetahui apa yang dapat ia
kerjakan dengan kondisi yang dideritanya. Bahkan belum ada yang bisa mereka kerjakan baik itu membuat handicraftmenjahit, ataupun woodwork.
Setelah masuk wisma, dan mulai mengikuti kegiatan keterampilan handicraft dan woodwork, sedikit demi sedikit resident menjadi lebih
terampil dan memiliki kegiatan yang dapat dikerjakan meskipun dengan keterbatasan yang di derita. Untuk tiga bulan pertama biasanya resident
beradaptasi terlebih dahulu terhadap kegiatan baru mereka di wisma mengenai keterampilan, baik keterampilan woodwork ataupun keterampilan
handicraft. Semasa itu, biasanya resident belajar mengenal dan memahami cara kerjanya kemudian mempraktikannya. Seperti penuturan mas Heru:
“Kalo yang baru-baru awalnya sih paling biar mereka kenal aja dulu, terus kalo mereka udah bisa dan ingin naik lagi bisa ke bagian merakitnya. Namun itu juga
tergantung dari kita nya juga sih, kita lebih tertarik dimana nih kalo tertarik di bagian mana kita bisa langsung ke situ, jadi tidak di paksakan.
”
8
Pihak wisma mewajibkan kepada setiap residentnya mengikuti dan menekuni kegiatan keterampilan dalam rangka memandirikan serta meberi
bekal untuk masa depannya. Kegiatan keterampilan di wisma memang dikondisikan dengan keadaan dan keterbatasan para disabilitas. Seperti
halnya mesin jahit didesain elektrik dengan dynamo yang dioperasikan dengan tangan sehingga memudahkan resident untuk mengoperasikannya.
8
Wawancara Pribadi dengan Mas Heru Zainudin, Jakarta 24 Agustus 2014