Pilar kelima adalah kesadaran akan adanya kehidupan yang panjang

hutang perlu diperhatikan faktor hukum syariah untuk menghindari transaksi hutang yang mengandung unsur riba. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: Dari Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersa bda, „Penundaan pembayaran utang oleh orang kaya adalah kezhaliman. Jika salah seorang di antara kalian diminta untuk mengalihkan utang kepada orang kaya, maka hendaklah dia menerimanya‟.” HR Bukhari-Muslim

g. Pilar ketujuh kesadaran akan datangnya kematian

Banyak hal yang tidak terduga yang dapat terjadi secara tiba-tiba di kehidupan kita sehari-hari. Contohnya seperti sakit, kematian, bencana antara lain kebakaran, banjir, kecelakaan, kehilangan dapat terjadi kapan saja dan dapat mempengaruhi kehidupan keluarga secara signifikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al- Qur‟an surat Yusuf ayat 49 yang berbunyi: Katakanlah: .....Tiap-tiap umat mempunyai ajal ] . Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya. Q.S. Yusuf : 49 Maka dari itu, untuk mempersiapkan diri dari segala bencana harus memiliki asuransi syariah, dimana asuransi syariah yang ada di Indonesia diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang bertugas menjaga bahwa produk asuransi syariah yang dijual memenuhi kaidah syariah dalam berasuransi. 36 Perusahaan asuransi syariah kini telah mulai berkembang dan menawarkan produk-produk asuransi yang non-ribawi. Contohnya, untuk mengantisipasi risiko kematian bisa memiliki asuransi jiwa. Dimana asuransi jiwa adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan nasabah yang mengatakan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan santunan berupa sejumlah dana tertentu apabila terjadi risiko kematian. Perjanjian tersebut ditulis dalam bentuk kontrak yang dinamakan polis asuransi. 37 Dari penjelasan diatas terlihat bahwa dalam mengelola keuangan Islami terdapat 7 akun yang terdiri dari 1 akun pendapatan Income dan 6 akun pengeluaran yang terdiri dari Spending, Longevity, Assurance, Management of Debt, dan Cleansing of Wealth. Dengan 6 komponen strategi dasar diatas yang saling menyeimbangkan, layaknya sebuah 36 Perencanaan Keuangan 123, “Perencanaan Keuangan Syariah”,artikel ini diakses pada tanggal 28 Agustus 2013 dari http:perencanaankeuangan123.com20101008perencanaan -keuangan- syariah 37 Safir Senduk, “Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mengelola Keuangan Keluarga”, h. 81-82