Pendidikan Pendapatan dan Pendidikan

Sedangkan pendidikan menurut GBHN 44 adalah unsur sadar untuk mengembangkan dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Hakikat pendidikan merupakan usaha mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Usaha-usaha tersebut diselenggarakan dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut 45 : a. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga disebut pendidikan formal. b. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, akan tetapi tidak berencana dan tidak sistematis di lingkungan disebut pendidikan informal. c. Usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana tetapi tidak sistematis di luar lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan formal disebut pendidikan nonformal. Peningkatan kualitas diri manusia yang dicapai melalui pendidikan mencakup beberapa aspek yaitu 46 : a. Peningkatan kualitas berpikir kecerdasan, kemampuan, analisis, kreatifitas, dan visioner. 44 Garis-Garis Besar Haluan Negara Tap.MPR NO.IVMPR1973 45 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda, 1997, h. 10. 46 M. Tholhah Hasan. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, Jakarta: Lantabora Press, 2005, h. 136. b. Peningkatan kualitas moral ketakwaan, kejujuran, ketabahan, keadilan, dan tanggung jawab. c. Peningkatan kualitas kerja keterampilan, profesional, dan efisien. d. Peningkatan kualitas hidup kesejahteraan materi dan rohani, ketentraman dari terlindungnya martabat dan harga diri. e. Peningkatan kualitas pengabdian semangat, berprestasi, sadar, pengorbanan, dan kebanggaan terhadap tugas. Hubungan antara pendapatan dan pendidikan menurut JJ Rousseau yang dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiayati, pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita menumbuhkannya di masa dewasa. Pendidikan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. Sedangkan faktor pendidikan dan pendapatan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam melakukan perekonomian. Karena faktor pendidikan dan pendapatan sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya, dengan pendidikan yang lebih tinggi seseorang akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi pula, dibandingkan seseorang yang pendidikannya lebih rendah, akan mendapatkan pendapatan yang lebih rendah. Melalui pendapatan pula seseorang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun terkadang ada pula seseorang yang melanjutkan pendidikan dengan bermodalkan beasiswa, beasiswa pun hanya dapat diperoleh dengan sebuah prestasi yang berkelanjutan. Dengan kata lain pendidikan dan pendapatan sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam diri seseorang yang akan mempengaruhi perilaku. Keterbatasan pengetahuan karena rendahnya pendidikan berpengaruh terhadap tingkah laku anggota keluarga dalam memilih kebutuhannya dan dalam membuat keputusan Hardiansyah 1987. 47 Jadi pendidikan dan pendapatan keluarga menjadi faktor dalam membuat perencanaan keuangan syariah. 47 Arifianto Murih Prasetyo, “Analisis Jender Terhadap Strategi Ketahanan Hidup Keluarga Melalui Manajemen Keuangan Pada Keluarga Nelayan”, Skripsi IPB. 2004, artikel diakses pada tanggal 2 September 2013 dari http:repository .Ipb.ac.idbitstreamhandle12345678919154AO4amp2.pdf?sequence=1

E. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu

1. Syifa Fauziah mahasiswa FSH, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

lulusan tahun 2012 Aspek Pembeda Uraian Judul Pengaruh Pendapatan Keluarga dan Pendidikan Perempuan Terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga Studi pada Masyarakat Kelurahan Kuningan Barat Mampang Prapatan JakSel Fokus Konsep perencanaan keuangan keluarga secara syariah, mengukur pengaruh tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan perempuan secara simultan dan parsial terhadap aktivitas merencanakan keuangan keluarga. Teori Penelitian ini menggunakan teori pendapatan dan pendidikan dan aktivitas merencanakan keuangan keluarga dengan konsep Dome Of Needs. Metode Penelitian Menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan metode Analisis Deskriptif. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan mengambil tempat di Masyarakat Kelurahan Kuningan Barat Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Perbedaan: Dari aspek judul penelitian, judul penelitian ini berbeda dengan judul penelitian yang penulis angkat. Penelitian tersebut fokus pada perencanaan keuangan keluarga secara syariah yang dilakukan seorang ibu rumah tangga, diukur berdasarkan pendapatan keluarga dan pendidikan seorang Ibu Rumah Tangga. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis fokus pada tingkat pemahaman atau kesadaran pegawai KJKSBMT terhadap perencanaan keuangan syariah.

2. Rahmawati Dian Pratiwi mahasiswa FSH, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, lulusan tahun 2010 Aspek Pembeda Uraian Judul Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Perencanaan Keuangan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam Studi pada Masyarakat Kelurahan Cempaka Putih Ciputat Fokus Pengetahuan dan pemahaman aplikasi masyarakat Cempaka Putih Ciputat pada instrumen keuangan syariah dan bagaimana tingkat kesadaran mereka khususnya dalam mengelola harta berdasarkan teori ISLAMIC. Teori Penelitian ini menggunakan teori tingkat kesadaran dan perencanaan keuangan syariah dengan konsep Dome Of Needs berdasarkan teori ISLAMIC. Metode Penelitian Menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan metode Analisis Deskriptif yaitu frequencies. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada tahun 2010 pada masyarakat Cempaka Putih Ciputat Kota Tangerang. Perbedaan: Dari aspek judul penelitian, judul penelitian ini berbeda dengan judul penelitian yang penulis angkat. Penelitian tersebut hanya fokus membahas bagaimana pemahaman masyarakat Cempaka Putih Ciputat pada instrumen keuangan syariah dan bagaimana tingkat kesadaran mereka khususnya dalam mengelola harta berdasarkan teori ISLAMIC. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis fokus pada tingkat pemahaman atau kesadaran pegawai KJKSBMT terhadap perencanaan keuangan syariah dan strategi mereka dalam mengelola harta.

3. Mega Resti Wulandari mahasiswa FSH, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, lulusan tahun 2011 Aspek Pembeda Uraian Judul Perbedaan Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Status Marital Wanita Karir Studi Pada Instansi Pemerintah Daerah Kota Palangkaraya Fokus Mengetahui perbedaan minat membuat perencanaan keuangan syariah antara wanita karir yang belum menikah dengan wanita karir yang berstatus sudah menikah. Teori Penelitian ini menggunakan teori perencanaan keuangan syariah dan tingkat pendidikan dan status marital. Metode Penelitian Menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan metode Analisis Deskriptif.