Tingkat Kesadaran LANDASAN TEORI

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kesadaran adalah keadaan mengerti, paham dan tahu yang direfleksikan dan dialami oleh seseorang terhadap peristiwa-peristiwa yang meliputi pikiran, perasaan, memori serta sensasi-sensasi fisik dalam hidupnya, yang menimbulkan hasrat untuk melaksanakan sesuai dengan pikiran dan yang diketahui. Menurut Soerjono Soekanto, dalam penelitian yang ditulis oleh Rahmat Margono menyatakan bahwa kesadaran hukum berkaitan dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat. Dan terdapat empat indikator kesadaran hukum yang masing-masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya, yaitu pengetahuan hukum, pemahaman hukum, sikap hukum, pola prilaku hukum. 11 Dari indikator diatas dapat diambil kesimpulan bahwa indikator kesadaran pegawai dalam perencanaan keuangan adalah: pengetahuan dan pemahaman tentang instrumen keuangan yang membantu dalam merencanakan keuangan syariah, pengetahuan dan pemahaman tentang perencanaan keuangan syariah, sikap dalam mengelola keuangan, perilaku dalam merencanakan keuangan. Tingkat adalah susunan yang berlapis-lapis atau berlenggek-lenggek. 12 Jadi tingkat kesadaran pegawai adalah susunan yang berlapis-lapis mengenai 11 Soerjono Soekanto dalam Rahmat Margono, “Tingkat Kesadaran Hukum Masyarakat Cempaka Putih terhadap UU. No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan”, Skripsi S1 Konsentrasi Peradilan Agama Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005h. 1197 kadar pemahaman, pengertian, dan pengetahuan yang dialami dan direfleksikan oleh suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di suatu wilayah dan terikat oleh batasan-batasan tertentu juga kebudayaan yang dianggap sama akan perencanaan keuangan keluarga.

B. Pemahaman Perencanaan Keuangan

Arti kata Pemahaman menurut Sadiman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakaan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. 13 Sedangkan paham sendiri bermakna mengerti benar tentang suatu hal. 14 Pemahaman berarti proses, cara, perbuatan, memahami dan memahamkan. Memahami adalah mengerti benar akan sesuatu, dan memahamkan adalah mempelajari baik-baik supaya paham. 15 Jadi, pemahaman yaitu proses, cara perbuatan untuk mengerti benar akan sesuatu dan untuk mempelajari baik-baik supaya paham. Dari definisi-definisi di atas terdapat perbedaan antara makna kesadaran dan pemahaman, paham hanya untuk sekedar tahu dan mengerti saja tentang suatu hal. Sedangkan makna kesadaran lebih aktif karena dialami dan merefleksikan apa yang diketahuinya, termasuk pemahaman itu. 13 Arif Sukandi Sadiman, “Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar”, Cet 1: Jakarta: Mediatama Sarana Perkasa, 1946 h. 109. 14 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Surabaya: Apollo, 1997 h. 454. 15 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Surabaya: Apollo, 1997 h. 811. Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 16 Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dibangun dalam bentuk menabung, melakukan investasi, melakukan budgeting, atau mengatur komposisi harta yang dimiliki saat ini. Tetapi, masih banyak orang yang belum mengerti tentang perencanaan keuangan, dari studi pendahuluan yang penulis lakukan bahwa banyak dari masyarakat yang mengetahui perencanaan keuangan hanya diperuntukkan untuk perusahaan besar dan orang-orang yang mempunyai banyak uang. Padahal, selama ini pemikiran mereka salah, perencanaan keuangan bisa dilakukan oleh semua orang asal ada kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan keuangannya, yaitu dengan cara menangani keuangannya agar pendapatan dan pengeluaran bisa diatur dengan seimbang. Oleh karena itu, menetapkan tujuan keuangan sejak dini adalah sangat penting karena hal ini merupakan dasar yang baik untuk memulai segalanya, dan dari situlah perencanaan keuangan akan dimulai dan untuk mencapainya mungkin akan diperlukan adanya pengorbanan. 17 Melalui perencanaan keuangan, tujuan keuangan seseorang mempunyai arti dan arah yang pasti. Dengan merencanakan keuangan pribadi dapat membantu seseorang untuk mendapatkan gambaran apa 16 Safir Senduk, “Seri Perencanaan Keuangan Keluarga: Mengelola Keuangan Keluarga”, PT. Elex Media Komputindo: Jakarta, 2000 h. 3. 17 Adler H. Manurung dan Luthfi T. Rizky, “Succesful Financial Planner a Complete Guide”,PT. Grafindo, anggota Ikapi: Jakarta, 2009 h. 2 yang benar-benar diinginkan didalam ataupun diluar setiap tahapan kehidupan, melindungi aset-aset yang dimiliki, mempergunakan utang secara hati-hati, melakukan manajemen resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko investasi dengan baik, menentukan asuransi perlindungan yang tepat baik untuk jiwa, kesehatan, dan harta kepemilikan, meningkatkan kekayaan dan mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya. Perencanaan keuangan mempunyai beberapa tujuan yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dimaksudkan untuk menanggulangi resiko-resiko atau untuk dana darurat yang tidak disangka-sangka, tujuan jangka menengah ditujukan untuk keinginan- keinginan kita seperti tujuan pembelian rumah, dan jangka panjang adalah untuk kebutuhan-kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan anak dan lain sebagainya. Selain itu juga tujuan perencanaan keuangan adalah untuk meminimalisasi resiko yang akan timbul di masa yang akan datang yang tidak direncanakan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi perencanaan keuangan untuk pencapaian tujuan keuangan adalah mulai dari umur, jumlah tanggungan dalam keluarga, sampai pada tingkat suku bunga dan inflasi. Dua hal utama yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah faktor hidup pribadi dan faktor ekonomi.