Pemahaman Perencanaan Keuangan LANDASAN TEORI

yang benar-benar diinginkan didalam ataupun diluar setiap tahapan kehidupan, melindungi aset-aset yang dimiliki, mempergunakan utang secara hati-hati, melakukan manajemen resiko dan melatih seseorang untuk mengatur resiko investasi dengan baik, menentukan asuransi perlindungan yang tepat baik untuk jiwa, kesehatan, dan harta kepemilikan, meningkatkan kekayaan dan mengontrol pengeluaran dan biaya-biaya. Perencanaan keuangan mempunyai beberapa tujuan yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dimaksudkan untuk menanggulangi resiko-resiko atau untuk dana darurat yang tidak disangka-sangka, tujuan jangka menengah ditujukan untuk keinginan- keinginan kita seperti tujuan pembelian rumah, dan jangka panjang adalah untuk kebutuhan-kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan anak dan lain sebagainya. Selain itu juga tujuan perencanaan keuangan adalah untuk meminimalisasi resiko yang akan timbul di masa yang akan datang yang tidak direncanakan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi perencanaan keuangan untuk pencapaian tujuan keuangan adalah mulai dari umur, jumlah tanggungan dalam keluarga, sampai pada tingkat suku bunga dan inflasi. Dua hal utama yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan adalah faktor hidup pribadi dan faktor ekonomi.

C. Perencanaan Keuangan Syariah

Islam adalah agama yang komprehensif, integratif, dan holistik yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik besar maupun kecil, pribadi dan sosial, material dan spritual. Sebagai umatnya kita diperintahkan untuk menerapkan Islam secara kaffah, baik aqidah, akhlak, ibadah maupun muamalah yang termasuk di dalamnya kegiatan ekonomi dan bisnis. Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 208 menyatakan: Artinya: ... “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. Al-Baqarah: 208 Firman Allah SWT dalam surah Al-Hasyr ayat 18 menyatakan: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”Al-Hasyr: 18 Firman Allah SWT dalam surah Al- Ra‟du ayat 11 menyatakan: Artinya: “.......Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.....Ar Ra‟du: 11 Jelas sekali dalam ayat tersebut, kita sebagai manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk merencanakan apa yang kita perbuat untuk masa depan. Berikhtiar secara maksimal dengan melakukan perencanaan untuk situasi terburuk dan berharap untuk yang terbaik, setelah itu bertawakal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. 18 Di dalam keluarga muslim, perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Diantaranya, berikhtiar secara maksimal dengan melakukan perencanaan untuk situasi terburuk dan berharap untuk yang terbaik, dan juga bertawakal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Dalam Islam, perencanaan keuangan tidak hanya sekedar proses akuisisi dan pengumpulan kekayaan tetapi memiliki definisi yang luas yang berkaitan dengan konsep khalifah. Karena tugas manusia sebagai khalifah Allah adalah untuk memanfaatkan semua nikmat Allah di bumi untuk kepentingannya sendiri. Menurut Sri Khoirotun, perencanaan keuangan secara teori berarti proses mengelola keuangan yang sedemikian rupa sehingga kita dapat mencapai keuangan ekonomis tertentu. 19 Sedangkan Dorimulu dalam artikelnya, menyatakan bahwa perencanaan keuangan atau Finacial Planning merupakan 18 Agustianto Mingka dan Luthfi Trisandi Rizky, “Fiqih Keuangan Syariah” Jakarta: MudaMapan Publishing, 2010 h. 2 19 Sri Khoirotun, RFA, “Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang”, Trans Media: Jakarta, 2009 h.5 “proses mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan bahagia lewat penataan keuangan ”. 20 Jadi, perencanaan keuangan adalah suatu proses dalam merencanakan keuangan pribadi untuk dapat memberikan solusi perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan atau investasi agar dapat mencapai tujuan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. 21 Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara perencanaan keuangan biasa dengan perencanaan keuangan syariah. Namun, perencanaan keuangan syariah adalah perencanaan keuangan yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan investasi, asuransi dan aktivitas lain dalam rangka mensejahterakan hidupnya di dunia dan di akhirat dengan menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dalam setiap aktivitas perencanaan keuangan. Dan proses perencanaan keuangan syariah juga dimulai dari meluruskan niat, untuk merencanakan masa depan tanpa melupakan unsur takdir. Fenomena perencanaan keuangan syariah makin dikenal oleh masyarakat, seiring berjalan dengan kesadaran masyarakat akan kebutuhan penerapan syariah dalam kegiatan keuangan atau tergerak dengan maraknya pertumbuhan perbankan syariah. Konsep perencanaan keuangan syariah adalah konsep perencanaan keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam. Islam mengajarkan 20 Dorimulu 2003 dalam Yohnshon, “Peran Universitas di Surabaya dalam Meningkatkan Jumlah Keluarga Mapan di Surabaya”, Jurnal Penelitian Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, 2009 h.57 21 Mega Resti Wulandari, “Perbedaan Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah