Pilar keempat adalah kesadaran pentingnya perencanaan investasi

jalan yang diberikan Allah dalam memanfaatkan harta yang dititipkan kepada kita untuk dapat dijadikan tabungan guna bekal di kehidupan yang abadi kelak. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat Al- Qashash ayat 60 yang berbunyi: يحْلا عات ف ء َْ ْ م ُْْيتْوأ امو ن ْ لقْعت افأ قْبأو ْْخ هدْنعامواُنْيزوايّْا ة Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya. Q.S. Al- Qashash: 60

f. Pilar keenam adalah kesadaran pentingnya pengelolaan hutang dan

kewajiban Berhutang kadang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pembelian aset seperti rumah atau kendaraan dengan harga yang cukup mahal dengan cara tunai sering tidak terjangkau oleh masyarakat saat ini. Sehingga kita perlu mencari dan mendapatkan bantuan dari fasilitas hutang, yang berasal dari institusi seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Jadi, berhutanglah untuk berinvestasi yang akan membuat kekayaan bersih kita tumbuh berkembang dan hindarilah hutang untuk memenuhi keinginan konsumtif yang justru membuat aset menyusut dan menambah beban. 35 Tetapi, hutang bukanlah sesuatu yang buruk namun pemanfaatan fasilitas 35 Herlina P. Dewi, “Mengelola Keuangan Pribadi untuk Perempuan Lajang dan Menikah”,CV. Diandra Primamitra Media: Yogyakarta, 2009 h.61 hutang perlu diperhatikan faktor hukum syariah untuk menghindari transaksi hutang yang mengandung unsur riba. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: Dari Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bersa bda, „Penundaan pembayaran utang oleh orang kaya adalah kezhaliman. Jika salah seorang di antara kalian diminta untuk mengalihkan utang kepada orang kaya, maka hendaklah dia menerimanya‟.” HR Bukhari-Muslim

g. Pilar ketujuh kesadaran akan datangnya kematian

Banyak hal yang tidak terduga yang dapat terjadi secara tiba-tiba di kehidupan kita sehari-hari. Contohnya seperti sakit, kematian, bencana antara lain kebakaran, banjir, kecelakaan, kehilangan dapat terjadi kapan saja dan dapat mempengaruhi kehidupan keluarga secara signifikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al- Qur‟an surat Yusuf ayat 49 yang berbunyi: Katakanlah: .....Tiap-tiap umat mempunyai ajal ] . Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya. Q.S. Yusuf : 49