Tokoh Aku Analisis Objektif
anaknya. Ketika Senja mulai mendapat firasat-firasat buruk, Ibunya lah yang menenangkannya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dan
gambar berikut, “belum pernah Ibu melihat kamu sebegini setia pada
sesuatu. Sebetulnya apa yang kamu cari disana? Setahun kamu ikut klub itu dan cuma ingin jadi pendengar?”
Rectoverso:105
“Nak, kamu kenapa? Ada apa?” Ibu memelukku kuat-kuat sambil berusaha menenangkan tubuhku yang berguncang
karena menggigil. Kami berdua basah kuyup, tapi ia tahu gemetarku bukan karena dingin. Ia tahu, otot-ototku
mengunci seperti orang kejang karena aku menahan
sesuatu.” Rectoverso:105
Tokoh tambahan berikutnya ialah tokoh orang tua tetangga dari pemuda tersebut, yang mereka sebut sebagai Bapak dan Ibu. Dari
cerpen, dapat dilihat, bapak dan Ibu merupakan tokoh yang ramah dan kekeluargaan. Walau belum mengenal tokoh Aku, Bapak dan
Ibu sudah mengundangnya untuk berkunjung ke rumahnya. Mereka berbincang bersama di rumah Bapak dan Ibu. Dapat dilihat
pada kutipan berikut, “kami menghabiskan waktu seharian di rumah Bapak-Ibu,
ditemani celotehan ayam kate yang tidak henti-hentinya minta dihujani remah kue, sampai aku menyadari bahwa
setengah bolu pandanku lenyap di perut ayam-ayam mungil itu.” Rectoverso:110
Cerpen berikutnya ialah berjudul Curhat Buat Sahabat, pada cerpen ini terdapat tokoh Perempuan dan sahabat laki-lakinya. Hal
ini berlainan dengan tokoh yang muncul pada visualisasi cerpen ini, tokoh Perempuan bernama Amanda dan sahabat laki-lakinya
bernama Regi. Selain itu, muncul tokoh Pelayan, Ibu dari laki-laki teresebut, dan dua orang mantan pacar Amanda.