Sudut Pandang Analisis Objektif

4. Curhat Buat Sahabat - - - Sudut pandang yang digunakan antara cerpen dan film tidak mengalami perubahan 5. Hanya Isyarat - - - Sudut pandang yang digunakan antara cerpen dan film tidak mengalami perubahan Tabel.4

B. Analisis Perbandingan Alur pada Cerpen dan Film

Rectoverso Cerpen Malaikat juga Tahu  Awalan Tahap awalan disebut juga tahap pengenalan. Pada cerpen Malaikat juga Tahu, tahap awalan dimulai ketika dengan aktivitas yang sering dilakukan oleh tokoh Bunda dan Perempuan di malam minggu, hingga rutinitas yang sering dilakukakan oleh Bunda setiap harinya. Dapat dilihat pada kutipan berikut, “laki-laki dan Perempuan itu terbaring di atas rumput, menatap bintang yang bersembulandari carikan awan kelabu.” Rectoverso: 14 “Perempuan itu hafal rutinitas ketat yang berlaku di sana. Laki-laki di sebelahnya memangkas rumput setiap selasa, kamis, dan sabtu. Mencuci baju putih setiap senin, baju berwarna gelap setiap rabu, baju berwarna sedang setiap jumat, menjerang air panas setiap hari pukul enam pagi. Menghitung koleksi sabunnya setiap pagi dan sore.” Rectoverso: 14 Pada film Rectoverso, awalan cerpen ini di buka dengan pengambilan gambar pada rumah Bunda dan adegan ketika tokoh Bunda menghitung koleksi sabunnya lalu meminta pakaian berwarna putih kepada seluruh penghuni kost rumahnya. Hal ini muncul pada sekuen 1 di dalam film, Setelah melalui proses ekranisasi cerpen ini mengalami penciutan pada awalan cerita, tidak digambarkan kegiatan tokoh Bunda dan Perempuan itu Lea sedang terbaring di pekarangan rumah menatap bintang. Dapat dilihat pada gambar berikut,  Konflik Pada cerpen ini, konflik mulai terlihat pada saat Bunda menemukan surat cinta yang ditulis Bunda untuk Perempuan itu. Tidak lama kemudian adik bungsu Bunda pulang dari luar negeri, dan Perempuan itu akhirnya berpacaran dengan anak bungsu Bunda. Dapat dilihat pada kutipan berikut, “untuk kali pertamanya, anak itu menulis sesuatu di luar grub music art rock atau sejarah music klasik. Ia menuliskan surat cinta, kumpulan kalimat tak tertata yang bercampur dengan menu makanan dobi. Tapi Ibunya tahu itu adalah surat cinta.” Rectoverso: 17 “barangkali sang adik tetap menjadi figure yang sempurna jika saja ia tidak memacari Perempuan satu-satunya yang dikirimi surat cinta oleh kakaknya.” Rectoverso: 17 Di dalam film Rectoverso, konflik pada cerpen ini muncul ketika Bunda mengamuk ketika melihat salah 1 tumpukan dari 100 sabun yang ia miliki hilang. Bunda berlari keluar rumah untuk mencari sabunnya, hingga akhirnya ia bertemu Lea pada sebuah warung yang menjual sabun seperti yang Bunda miliki, lalu Lea mengantarnya pulang ke rumah. Hal tersebut muncul pada sekuen 6 di dalam film, pada film ini terjadi perubahan bervariasi pada konflik yang muncul, karena di cerpen tidak dijelaskan bahwa ia bertemu Lea pada sebuah warung namun ia ditemukan oleh polisi dan membawanya kerumah sakit. hal ini dapat dilihat pada gambar berikut,  Kompikasi Komplikasi pada cerpen ini, mulai terlihat ketika perdebatan antara Bunda, si Bungsu dan Perempuan itu. Pertama kali Bunda mengetahui si Bungsu dan Perempuan itu berpacaran, Bunda langsung mengadakan pertemuan empat mata. Bunda memilih Perempuan itu, untuk diajak berbicara pertama karena dipikirnya akan lebih mudah. Akhirnya, si bungsu ikur dalam pembicaraan mereka, dan si bungsu pun menolak untuk mengikuti kemauan Bunda agar mereka berpura-pura tidak berpacaran di depan Bunda. Dapat dilihat pada kutipan berikut, “bagi kamu, ini pasti terdengar aneh. Mereka dua-duanya anak Bunda. Tapi kalau ditanya, siapa yang bisa mencintai kamu paling tulus, Bunda akan menjagokan Bunda .” Rectoverso: 18 “Dia akan segera tahu kalian berpacaran” “Mami, lebih baik dia tahu sekarang daripada nanti setelah kami menikah” Bunda melengakkan kepala dengan tatapan tak percaya. “Bagi Bundamu, apa bedanya sekarang dan nanti?” “Kami tidak mungkin sembunyi-sembunyi seumur hidup” Anak laki-lakinya setengah berseru. “Kalau perlu kalian harus sembunyi-sembunyi seumur hidup” balas Bunda lebih tegas “Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal…” protes anaknya lagi Rectovers:18-19. Di dalam film, komplikasi yang muncul ialah ketika adik Bunda yang bernama Hans kembali pulang dari luar negeri, dan ia berkenalan dengan Lea. Melihat kedekatan Bunda dan Lea, Hans pun jatuh hati kepada Lea. Seperti Bunda yang dalam keterbatasannya pun menyimpan cinta bagi Lea. Hans sering mengajak Lea berangkat bersama, dan memperhatikan Lea dari kejauhan. Hal tersebut muncul pada sekuen 11 di dalam film. Baik di film maupun di cerpen tidak di temukan perbedaan pada tahapan komplikasi ini. Dapat dilihat pada gambar berikut,  Klimaks Pada cerpen, klimaks terjadi ketika si Bungsu dan Perempuan itu pergi dari rumah itu untuk selama-lamanya. Pergi dari kehidupan yang mereka anggap seeperti penjara. Mereka menolak permintaan Bunda yaitu agar Perempuan itu tetap menemani Bunda setiap malam Minggunya. Maka setiap malam minggu Bunda akan berterika tidak jelas memanggil Perempuan itu dan memberantaki semua barang yang ada di rumah. Dapat dilihat pada kutipan berikut, “selepas bicara dengan Bunda, mereka berbicara berdua. Mereka sepakat untuk selama-lamanya pergi dari kehidupan rumah itu. Tidak mungkin mereka terpenjara setiap minggu di sana. Mereka menolak menjadi bagian dari ritual menjerang air, cuci baju, dan seratus sabun.” Rectoverso:20 “semua anak indekos kini menyingkir jika amlam minggu tiba. Mereki tidak tahan mendnegar lolongan, barang- barang diberantaki, dan seseorang yang hilir mudik gelisah mengucap satu nama seperti mantra. Menanyakan keberadaannya.” Rectoverso: 21 Klimaks yang muncul pada film Rectoverso ialah ketika Bunda melihat mereka berciuman di dalam mobil hal itu semakin meyakinkan Bunda ada hubungan spesial antara Hans dan Lea, Bunda pun datang ke kamar Lea untuk berbicara, hingga akhirnya Hans mendengar pembicaraan mereka, mereka menolak untuk memenuhi keingian Bunda agar berpura-pura di depan Bunda. Mereka pun memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah Bunda. Hal tersebut muncul pada sekuen 21 di dalam film. Bagian ini terjadi perubahan bervariasi pada klimaks yang ada pada cerpen dan film, adegan Bunda mengamuk belum muncul pada bagian ini. Dapat dilihat pada gambar berikut,