Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

meliputi sebuah penambahan, penciutan, maupun perubahan bervariasi yang biasa tersaji pada sebuah karya ekranisasi. Selain itu, pada pembelajaran Bahasa dan Sastra di sekolah baik SMPMts hingga SMAMA, sering kali siswa sulit menentukan perjalanan alur pada sebuah karya sastra, baik itu novel, cerpen, dongeng, maupun hikayat. Lemahnya minat membaca membuat pemahaman siswa terhadap sebuah cerita yang dibacanya berada diurutan cukup jauh, dibanding jika siswa diminta untuk mendengarkan guru bercerita maupun guru meminta siswa menonton sebuah tayangan cerita, sehingga agak sulit bagi siswa untuk menentukan perjalanan alur yang terdiri atas awalan, konflik, klimaks, peleraian, hingga penyelesaian. Hal ini pula yang membuat siswa tentu sedikit rumit untuk membandingkan dua buah alur pada karya sastra. Perlu mereka sadari, bahwa alur merupakan bagian penting dalam sebuah cerita. Alur merupakan topik penulisan yang penulis angkat. Menganalisis dan membandingkan alur cerita yang terdapat pada kumpulan cerpen dan film Rectoverso. Pembaca menikmati novel Rectoverso, tentu berbagai interpretasi muncul, dan amanat yang hendak diberikan penulis dapat sampai secara lebih kompleks. Apabila telah mengalami pencitraan melalui media visual, tentunya ada beberapa esensi yang berubah maupun bertambah dari novel Rectoverso tersebut. Penempatan klimaks yang berbeda antara bentuk tulis dengan bentuk visual menjadi daya tarik tersendiri untuk diteliti. Film Rectoverso, terdapat lima cerpen yang berbeda namun diikat menjadi satu cerita yang sangat kuat. Adanya penulisan ini, penulis mengharapkan masyarakat dapat membangun minat membaca, juga menilai dengan cermat sebuah karya baik berupa novel maupun film, sehingga esensi yang terdapat di dalam sebuah karya sastra, yang mengalami proses visualisasi ekranisasi dapat tersampaikan dengan baik dan tidak berkurang dari tujuan awal penciptaan karya sastra. Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Analisis Perbandingan Alur pada Lima Cerpen Karya Dewi „dee‟ Lestari dan Film Rectoverso Serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: a Sulitnya memahami alur pada film Rectoverso yang diangkat dari lima judul cerpen pada kumpulan cerpen Rectoverso. b Lemahnya proses penggambaran dari imajinasi pembaca menjadi sebuah film Rectoverso. c Ketidaksesuaian jalan cerita karena banyaknya proses penambahan dan pengurangan pada film Rectoverso. d Rendahnya minat membaca siswa jika dibandingkan dengan penggunaan media visual. e Kurangnya pemahaman mengenai analisis perbandingan alur pada pembelajaran sastra di SMA.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam suatu penulisan menjadi sangat penting, agar permasalahan yang akan diteliti lebih terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang telah diterapkan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disusun, maka penulisan lebih terfokus pada perbandingan alur. Penulis akan membandingkan dan menganalisis alur pada kumpulan cerpen yang terbit tahun 2009 karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso yang dirilis tahun 2013 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

D. Perumusan Masalah

Demi mencapai hasil penulisan yang maksimal dan terarah, maka diperlukan perumusan masalah dalam sebuah penulisan. Adapun perumusan masalah pada penulisan ini sebagai berikut: a Bagaimana analisis perbandingan alur antara lima cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso? b Bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra pada siswa SMA?

E. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Dengan adanya penulisan ini, diharapkan: a Mendeskripsikan perbandingan alur yang terdapat pada kumpulan cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso. b Mendeskripsikan penerapan penulisan ini terhadap pembelajaran sastra di SMA.

2. Kegunaan Penulisan

Penulisan ini diharapkan berguna bagi penulis maupun bagi pembaca dalam hal: a Manfaat Teoritis: Memperoleh pengetahuan dalam mengkaji salah satu unsur pembangun karya sastra yaitu alur pada lima cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film yang berjudul Rectoverso. b Manfaat Praktis: 1. Siswa, dengan adanya pembelajaran perbandingan karya sastra dengan film. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis sebuah karya khususnya kumpulan cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso. Selain itu mengembangkan kemampuan siswa untuk menilai sebuah karya sastra yang baik atau tidak, dan menjadikan siswa untuk gemar membaca dan lebih lebih kritis. 2. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penulisan ini dapat dijadikan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran sastra. Terutama dalam membandingkan kualitas sebuah karya, sehingga mampu memaparkan kelebihan dan kekurangan sebuah karya melalui analisis perbandingan sastra. 3. Penulis, untuk mengetahui bagaimana perbandingan alur antara kumpulan cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso yang mempengaruhi bagaimana jalannya cerita tersebut. 4. Diharapkan penulisan ini juga berguna bagi para penulis lain yang ingin melakukan penulisan dengan tema yang sejenis.

F. Metodologi Penulisan

1. Objek Penulisan Berdasarkan tujuan penulisan yang telah disampaikan, objek dalam penulisan ini ialah “Analisis Perbandingan Alur pada Lima Cerpen Rectoverso Karya Dewi „dee‟ Lestari dan Film Rectoverso Serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA”. 2. Metode dan Pendekatan Penulisan Penulisan ini menggunakan Metode Sastra Bandingan. Sastra bandingan, dalam penulisan umum serta dalam kaitannya dengan sejarah ataupun bidang ilmu lain, merupakan bagian dari sastra. Di dalamnya terdapat upaya bagaimana menghubungkan sastra yang satu dengan yang lain, bagaimana pengaruh antarkeduanya, serta apa yang dapat diambil dan apa yang diberikannya. 1 Atas dasar inilah penulisan dalam sastra bandingan bersifat berpindah dari satu sastra ke sastra lain, kemudian dicari benang merahnya. Seperti pada sebuah proses alih wahana yang sering terjadi pada karya sastra, salah satunya yaitu 1 Suwardi Endaswara, metodologi penulisan sastra bandingan, Jakarta: Bukupop, 2011, hlm.2. ekranisasi karya sastra ke film. Melalui metode sastra bandingan penulis akan menganalisis perbedaan alur yang terjadi pada lima cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dengan film Rectoverso. Tujuan dari penulisan sastra bandingan ini adalah, menemukan perbedaan yang terjadi pada dua karya yang sama namun dikemas berbeda. Sehingga penulis dapat melihat pengaruh dan hubungan dari kedua karya tersebut. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan alur yang terdapat pada kumpulan cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dan film Rectoverso. “Metode kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, atau hubungannya dengan konteks keberaaannya. Hal tersebut yang menjadikan metode kualitatif dianggap sebagai multimetode, sebab penulisan pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan. Dalam penulisan karya sastra misalnya, akan dilibatkan pengarang, lingkungan sosial dimana pengarang berada, termasuk unsur-unsur kebudayaan pada umumnya. Objek penulisan metode kualitatif merupakan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan yang mendorong terjadinya gejala sosial. Penulisan mempertahankan hakikat nilai-nilai. Sumber sastra dalam ilmu sastra ialah karya, naskah, data penulisan sebagai data formal ialah kata, kalimat, dan wacana. ” 2 Penulisan ini menekankan analisis perbandingan alur pada film dan cerpen Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari dengan menggunakan pendekatan tektual, yaitu mengacu kepada teks dalam karya tersebut. Penulis mencoba menguraikan penggunaan alur pada novel dan film Rectoverso. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penulisan ini ialah: a. Menentukan teks dan film yang dipakai sebagai objek penulisan, yaitu Rectoverso karya Dewi „dee‟ Lestari. b. Menentukan fokus penulisan, yaitu menganalisis perbandingan alur pada kumpulan cerpen dan film Rectoverso karya Dewi „dee‟ 2 Nyoman Kutha Ratna, S. U., Teori, Metode, dan Teknik Penulisan Sastra dari Struktualisme hingga Poststruktualisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, hlm.47.