BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Motivasi Intrinsik terhadap Mutu Pelayanan KIA
Motivasi intrinsik petugas KIA di Kabupaten Aceh Tenggara diukur melalui aspek tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri,
pencapaian, dan pengakuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pelayanan KIA, dimana uji regresi ganda diperoleh nilai p0,05
untuk masing-masing variabel motivasi intrinsik. Dari seluruh aspek motivasi intrinsik yang paling berpengaruh
terhadap mutu pelayanan KIA adalah aspek kemajuan. Dengan demikian adanya rasa pengakuan terhadap petugas KIA, mendapat penghargaan
dari atasan dapat diterima oleh masyarakat dan tokoh masyarakat di wilayah kerjanya akan meningkatkan kinerja petugas KIA.
Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri petugas KIA mempengaruhi
mutu pelayanan KIA dalam memberikan pelayanan antenatal pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, deteksi dini ibu hamil,
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
pelayanan komplikasi kebidanan, serta pelayanan neonatal dan ibu nifas sesuai dengan peranannya sebagai pelayanan kesehatan di tengah-tengah
masyarakat Sesuai dengan penelitian Hasan 2004 bahwa mutu pelayanan
kesehatan di puskesmas dipengaruhi oleh motivasi kerja perawat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Hal ini mengacu kepada pengertian
motivasi yang disebutkan Mangkunegara 2000 bahwa motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan kondisi seseorang yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi tersebut terbentuk dari sikap seseorang menghadapi situasi kerja, serta terkait juga dengan sikap
mental sebagai kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja yang maksimal, serta memahami tujuan
utama dan target kerja yang dicapai. Dalam penelitian ini konsep motivasi intrinsik yang diukur
meliputi tanggung jawab petugas KIA dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan persentase petugas KIA yang mempunyai
tanggung jawab dalam pelaksanaan program KIA relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap pertanyaan tentang tanggung jawab.
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
Berdasarkan jawaban responden menunjukkan tanggung jawab petugas KIA di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara masih rendah
dalam pelaksanaan perlu ditingkatkan sehingga mutu pelayanan KIA di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara dapat ditingkatkan.
Rendahnya tanggung jawab petugas KIA tersebut diakibatkan pelayanan KIA yang menjadi program puskesmas belum dirasakan
sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa mereka
melaksanakan kegiatan hanya karena telah ditunjuk sebagai pengelola KIA oleh kepala puskesmas.
Sesuai pendapat Sagir 2002, bahwa tanggung jawab merupakan suatu rasa ikut memiliki akan menimbulkan motivasi seseorang untuk
bekerja, artinya rendahnya rasa memiliki terhadap program KIA menyebabkan petugas kurang bertanggung jawab terhadap pencapaian
program itu sendiri. Aspek motivasi intrinsik selanjutnya yaitu kemajuan yang
dirasakan petugas KIA dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan persentase kemajuan yang
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
dirasakan responden masih rendah, dimana persentase setiap pertanyaan untuk aspek kemajuan yaitu kurang merasakan peningkatan hasil kerja
dalam pelaksanaan program KIA, kurang merasakan peningkatan dalam karier dalam pelaksanaan program KIA, kurangnya tingkat pengetahuan
dan pemahaman tentang kesehatan ibu dan anak dengan melaksanakan program KIA, serta program KIA yang dilaksanakan belum mampu
meningkatkan cakupan program yang telah ditetapkan. Berdasarkan jawaban responden menunjukkan petugas KIA
kurang mendapat manfaat bagi dirinya dalam pelaksanaan program KIA di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara.
Rendahnya kemajuan yang dirasakan petugas KIA dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA dapat diakibatkan petugas KIA
kurang memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan, kurang memahami program KIA itu sendiri, penetapan sasaran program tidak
sesuai dengan rencana. hal tersebut menyebabkan petugas kurang merasa senang dalam melaksanakan kegiatan. Hal ini dapat dijelaskan dari hasil
wawancara dengan responden menunjukkan bahwa kegiatan program KIA yang direncanakan sering kali terkendala dalam pelaksanaan akibat
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
kurangnya dukungan dana, fasilitas maupun dukungan dari masyarakat di wilayah kerjanya
Sesuai pendapat Herzberg dalam Munandar, 2001, bahwa aspek yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri the work it self adalah besar
kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya. Dengan demikian untuk dapat merasakan besarnya tantangan dalam
pelayanan KIA, setiap petugas perlu memahami secara mendalam pengertian serta tujuan yang sebenarnya dari program KIA itu sendiri.
Pemahaman petugas KIA tentang pekerjaannya sebagai salah satu aspek motivasi intrinsik juga masih rendah, dimana persentase setiap
pertanyaan untuk aspek pekerjaan umumnya masih rendah. Rendahnya pemahaman petugas KIA tentang pekerjaannya dapat
merupakan akibat dari kurangnya kemauan untuk mempelajari pedoman teknis pelaksanaan program KIA, serta apa sebenarnya tujuan dari
program tersebut. Di samping itu petugas KIA kurang melakukan koordinasi atau kerjasama dengan program lain di puskesmas yang
terkait langsung dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sesuai pendapat Herzberg dalam Munandar, 2001, bahwa
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
kemajuan adalah besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam pekerjaannya. Dalam pelayanan KIA di puskesmas, kemajuan
yang mungkin diperoleh petugas KIA dapat ditunjukkan dari angka pencapaian program sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Pencapaian yang dirasakan petugas KIA dalam pekerjaannya sebagai salah satu aspek motivasi intrinsik masih rendah, dimana
persentase setiap pertanyaan untuk aspek pencapaian masih rendah. Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan rendahnya
pencapaian yang dirasakan petugas KIA dengan program yang telah dilaksanakannya, karena masih kurangnya motivasi kerja untuk mencapai
target yang telah ditetapkan, juga akibat target yang ditetapkan dirasakan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dicapai, di samping itu dukungan
sumebr daya dan dana yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sesuai pendapat Herzberg dalam Munandar, 2001, bahwa pencapaian achievement adalah besar kecilnya kemungkinan tenaga
kerja mencapai prestasi kerja tinggi. Demikian juga dengan petugas KIA, akan mampu mencapai prestasi dalam hal ini terget yang
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
ditetapkan apabila aspek lain yang terkait dengan pelaksanan program itu sendiri dapat terpenuhi, khsusnya dana pelaksanaan program.
Adanya pengakuan terhadap petuags KIA sebagai pelaksana program KIA merupakan salah satu aspek motivasi intrinsik. Hasil
penelitian menunjukkan masih rendah pengakuan yang dirasakan petugas KIA, sehingga tingkat motivasinya dalam melaksanakan pelayanan KIA
juga masih rendah. Berdasarkan wawancara dengan responden serta pengamatan di
lapangan menunjukkan rendahnya pengakuan yang dirasakan petugas KIA. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya sosialisasi program
yang dilaksanakannya kepada masyarakat. Akibat kurangnya pemahaman masyarakat tentang kegiatan pelayanan KIA menyebabkan petugas yang
melakukan kegiatan tersebut merasakan kurang mendapatkan penerimaan pengakuan yang baik di tengah masyarakat.
Secara keseluruhan motivasi intrinsik pada tingkat sedang 69,6, sedangkan pada kategori tinggi hanya 10,7. Rendahnya tingkat
motivasi intrinsik petugas KIA tersebut menyebabkan mutu pelayanan KIA di Puskesmas Aceh Tenggara juga masih rendah. Faktor yang
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
paling dominan berpengaruh terhadap mutu pelayanan KIA adalah variabel kemajuan.
Sesuai dengan penelitian Napitupulu 2004 bahwa pelaksanaan kegiatan bidan di desa sebagai ujung tombak pelaksanaan program KIA
di desa masih rendah. Untuk itu perlu dilakukan upaya yang dapat meningkatkan motivasi kerja dari aspek motivasi intrinsik sehingga
tujuan dan target program KIA dapat dicapai.
5.2. Pengaruh Motivasi Ekstrinsik terhadap Mutu Pelayanan KIA