3.6. Metode Pengukuran
Motivasi kerja dapat disusun menjadi 3 kategori mengacu kepada skala Likert dalam Notoatmodjo, 2005, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah, dengan
pengertian sebagai berikut: 1
Kategori tinggi apabila pengelola program KIA memiliki motivasi ekstrinsik dan intrinsik yang dapat mendorong pekerjaan secara penuh dengan tujuan
mendukung dan melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pengelola program KIA puskesmas 75 dari total nilai tertinggi kuesioner penelitian
2 Kategori sedang apabila pengelola program KIA memiliki motivasi ekstrinsik
dan intrinsik yang dapat mendorong pekerjaan dengan cukup yang bertujuan mendukung dan melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pengelola program KIA
40-75 dari total nilai tertinggi kuesioner penelitian. 3
Kategori rendah apabila pengelola program KIA memiliki motivasi ekstrinsik dan intrinsik yang tidak mendorong pekerjaan secara penuh dengan tujuan
mendukung dan melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pengelola program KIA 40 dari total nilai tertinggi kuesioner penelitian
Variabel mutu pelayanan KIA dapat disusun menjadi 3 kategori, yaitu Baik, Sedang dan Kurang, dengan pengertian sebagai berikut:
1 Kategori baik apabila pengelola program KIA puskesmas mampu melaksanakan
program KIA meliputi seluruh aspek: keterjangkauan, keresponsifan, wujud, keyakinan, dan empati 75 dari total nilai tertinggi kuesioner penelitian.
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
2 Kategori sedang apabila pengelola program KIA puskesmas mampu
melaksanakan program KIA meliputi sebagian besar aspek: keterjangkauan, keresponsifan, wujud, keyakinan, dan empati 40-75 dari total nilai tertinggi
kuesioner penelitian 3
Kategori kurang apabila pengelola program KIA puskesmas mampu melaksanakan program KIA meliputi sebagian kecil aspek: keterjangkauan,
keresponsifan, wujud, keyakinan, dan empati 40 dari total nilai tertinggi kuesioner penelitian
Metode pengukuran variabel bebas dan variabel terikat menggunakan skala interval yang berpedoman kepada skala Likert sebagai berikut:
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Variabel Bebas
Skala Interval Jlh Per-
tanyaan No
Variabel Bebas Bobot nilai 1 variabel
= satu indikator Bobot nilai 1 variabel
-tiga indikator Motivasi
Intrinsik 1.
1. Tinggi = 75
dari skor tertinggi nilai 46-60
− Tanggung jawab
responsibility 4
− Kemajuan
advancement 4
− Pekerjaan itu sendiri
the work it self 4
− Pencapaian
achievement 4
- Pengakuan recognition
4 Ya = 3
Kadang-kadang = 2 Tidak = 1
2. Sedang = 40-75
dari skor tertinggi nilai 24-45
3. Rendah = 40
dari skor tertinggi 24
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
Tabel 3.1. Lanjutan Kategori Motivasi
Intrinsik
1. Tinggi = 75 dari skor tertinggi nilai
46-60 20
2. Sedang = 40-75 dari skor tertinggi
nilai 24-45 3 Rendah = 40 dari skor tertinggi 24
Ekstrinsik 2
4 −
Administrasi dan kebijaksanaan
organisasi Ya = 3
1. Tinggi = 75
dari skor tertinggi nilai 46-60
2. Sedang = 40-75
dari skor tertinggi nilai 24-45
− Penyeliaan
4 −
Gaji Kadang-kadang = 2
4 Tidak = 1
3 Rendah = 40 dari skor tertinggi
− Hubungan antar
pribadi 4
24 −
Kondisi kerja 4
Kategori Motivasi Ekstrinsik
1. Tinggi = 75 dari skor tertinggi nilai
46-60 2.
Sedang = 40-75 dari skor tertinggi nilai 24-45
3 Rendah = 40 dari skor tertinggi 24 20
Tabel 3.2. Skala Pengukuran Variabel Terikat
Skala Interval No
Variabel Terikat Jlh Per-
tanyaan Mutu Pelayanan
KIA Bobot Nilai 1 Variabel
= Satu Indikator Bobot Nilai 1 Variabel -
2 Indikator 1
Keresponsifan responsiveness
8
Ya = 2 Tidak = 1
1. Baik = 75 dari
skor tertinggi nilai 44 - 56
2. Sedang=40-75 dari
skor tertinggi nilai 22-43
3. Buruk=40 dari
skor tertinggi nilai 22
5 Wujud tangible
2 3
Keyakinan confidence
5
Empati emphaty
4 5
5 Keterjangkauan
accessible 5
Agenda Erliana Ginting : Pengaruh Motivasi Kerja Petugas KIA Terhadap Mutu Pelayanan Kia Di Puskesmas Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
3.7. Metode Analisis Data