Dari model delapan anak tangga Arsntein maka akan sangat membantu untuk menganalisis perkembangan ataupun tingkat partisipasi masyarakat di suatu
negara ataupun di suatu daerah.
2.10. Pentingnya Partisipasi Dalam Pembangunan.
Oakley 1991 : 14,berpendapat bahwa “Partisipasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Tanpa adanya partisipasi aktif
dari masyarakat pelaksanaan pembangunan yang berorientasi pada perwujudan kesejahteraan rakyat tidak akan terwujud, karena masyarakatlah yang lebih tahu
akan kebutuhannya dan cara mengatasi permasalahan pembangunan yang terjadi dalam masyarakat”.
Menurut Moeljarto 1987 : 48-49, partisipasi menjadi amat penting, terdapat beberapa alasan pembenar bagi partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, karena : 1.
Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan akhir pembangunan, partisipasi merupakan akibat logis dari dalil tersebut.
2. Partisipasi menimbulkan harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut
serta dalam keputusan penting yang menyangkut masyarakat. 3.
Partisipasi menciptakan suatu lingkungan umpan balik arus informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan dan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya akan
tidak terungkap. Arus informasi ini tidak dapat dihindari untuk berhasilnya pembangunan.
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
4. Pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan dimulai dari dimana rakyat
berada dan dari apa yang mereka miliki. 5.
Partisipasi memperluas zona wawasan penerima proyek pembangunan. 6.
Partisipasi akan memperluas jangkauan pelayanan pemerintah kepada seluruh masyarakat.
7. Partisipasi menopang pembangunan.
8. Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif baik bagi aktualisasi
potensi manusia maupun pertumbuhan manusia. 9.
Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi
kebutuhan khas daerah. 10.
Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri.
Partisipasi masyarakat menjadi penting dalam setiap perencanaan, program dan kegiatan sosial Adi dan Laksmono, 1990 : 174 karena :
1. Merupakan suatu sarana untuk memperoleh informasi mengenai kondisi,
kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat. Tanpa informasi ini, maka program tidak akan berhasil.
2. Masyarakat akan lebih antusias terhadap program kebijakan pembangunan,
apabila mereka dilibatkan dalam perencanaan dan persiapan sehingga mereka akan menganggap bahwa program atau kebijakan tersebut adalah
mereka. Hal ini perlu untuk menjamin program diterima oleh masyarakat,
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
khususnya dalam program yang bertujuan untuk merubah masyarakat dalam cara berfikir, merasa dan bertindak.
3. Banyak negara-negara yang menganggap bahwa partisipasi masyarakat
merupakan “hak demokrasi yang bersifat dasar”, dimana masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembangunan dimaksudkan untuk memberi
keuntungan pada manusia. Menurut Supriatna 2000 : 212 tanpa partisipasi pembangunan justru akan
mengganggu manusia dalam upayanya untuk memperoleh martabat dan
kemerdekaannya. Pentingnya partisipasi masyarakat juga diungkapkan oleh
Kartasasmita 1997 : 145, diperlukan peningkatan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan Conyers 1991 : 154, menyebutkan ada tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat mempunyai
sifat yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan yaitu : a.
Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat,
yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
b. Bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program
pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek
tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
tersebut. Kepercayaan semacam ini adalah penting khususnya bila mempunyai tujuan agar dapat diterima oleh masyarakat.
c. Merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam
pembangunan masyarakat mereka sendiri. Dapat dirasakan mereka pun mempunyai untuk turut ‘urun rembug’ memberikan saran dalam
menentukan jenis pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah mereka. Menurut Dr. Lastaire White dalam tulisannya “Introduction To Community
Participation”, yang dikutip oleh Sastropoetro 1988 : 33 mengemukakan 10
sepuluh alasan tentang pentingnya partisipasi dalam setiap kegiatan, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kerja yang dicapai
2. Dengan partisipasi pelayanan atau service dapat diberikan dengan biaya yang
murah. 3.
Partisipasi memiliki nilai dasar yang sangat berarti untuk peserta, karena menyangkut kepada harga dirinya.
4. Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya
5. Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab.
6. Partisipasi menjamin, bahwa suatu kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat
telah dilibatkan. 7.
Partisipasi menjamin, bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar. 8.
Partisipasi menghimpun dan memanfaatkan berbagai pengetahuan yang terdapat didalam masyarakat, sehingga terjadi perpaduan berbagai keahlian.
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
9. Partisipasi membebaskan orang dari ketergantungan kepada keahlian orang
lain. 10.
Partisipasi lebih menyadarkan manusia terhadap penyebab kemiskinan, sehingga menimbulkan kesadaran terhadap usaha untuk mengatasinya.
Menurut Tjokromidjoyo 1976 : 222-224, ada empat aspek penting dalam
rangka partisipasi pembangunan, yaitu : 1.
Terlibatnya dan ikut sertanya rakyat tersebut sesuai dengan mekanisme proses politik dalam suatu negara, turut menentukan arah, strategi dan kebijaksanaan
pembangunan yang dilakukan pemerintah. 2.
Meningkatnya artikulasi kemampuan untuk merumuskan tujuan-tujuan dan terutama cara-cara dalam merencanakan tujuan itu yang sebaiknya.
3. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten dengan
arah, strategi dan rencana yang telah ditentukan dalam proses politik. 4.
Adanya perumusan dan pelaksanaan program-program partisipatif dalam pembangunan yang berencana.
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memungkinkan individu, kelompok serta
masyarakat memperbaiki keadaan mereka sendiri, karena mereka sendirilah yang tahu akan apa yang menjadi kebutuhannya tersebut. Di samping juga mereka
merasa memiliki dan bertanggung jawab tentang apa yang telah mereka hasilkan dan apa yang telah dimanfaatkan tersebut.
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
Hal ini terlihat dalam istilah “bottom up planning” perencanaan dari bawah, keterlibatan pada “grassroots” sampai pada masyarakat yang paling
bawah, “Demokratic Planning” perencanaan demokratis dan “Participatory Planning”. Dalam usaha meningkatkan partisipasi masyarakat, perlu diketahui
tujuan dari partisipasi tersebut, menurut Glass 1972 : 182, ada 5 lima tujuan
umum partisipasi masyarakat, yaitu : 1.
Pertukaran informasi, hal ini terutama bertujuan untuk memungkinkan adanya kebersamaan antara pengambil keputusan dan rakyat untuk
memungkinkan rakyat biasa yang secara bersama mengembangkan ide- ide dan keinginan.
2. Pendidikan, ini berhubungan penyebaran informasi secara terinci dari suatu
rencana sehingga memungkinkan masyarakat mengerti akan rencana tersebut. 3.
Bangunan dukungan support building ini terutama melibatkan kegiatan yang bersifat menciptakan suasana yang baik sehingga memungkinkan
tidak terjadi benturan diantara kelompok-kelompok masyarakat, dan antara kelompok masyarakat dan pemerintah.
4. Proses pembuatan keputusan yang terbuka, ini terutama bertujuan untuk
memungkinkan masyarakat biasa memberikan ide-ide baru atau pilihan ide dalam proses perencanaan.
5. Masukan dari masyarakat, sebagai suatu usaha mengumpulkan dan
mengidentifikasikan sikap dan pendapat dari kelompok masyarakat.
M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010.
USU e-Repository © 2008.
2.11. Otonomi Derah dan Partisipasi Publik