Kerjasama Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan

sesuai dengan pernyataan salah seorang informan dari Akademisi yang mengatakan : “adalah suatu kesulitan untuk merapkan komitmen secara utuh karena hal ini menyangkut nurani .Yang menjadi permaslahan adalah komitmen yang ada adalah komitmen secara umum atas nama akademisi sementara yang sering terjadi pihak akademisi yang sering dilibatkan dalam proses ini biasanya datang secara pribadi karena hubungan atau kedekatan tertentu sehingga sangat sulit menerapkan komitmen tersebut. Kadang kala kita dari pihak akademis tidak megetahui siapa dan dari mana akademisi yang dilibatkan tersebut. Hal ini menjadi kendala utama dalam realisasi komitmen akademisi.” Masyarakat, yang juga merupakan komponen yang ada di dalam masing- masing unsur informan penelitian ini, merupakan suatu kesatuan menyeluruh yang diikat oleh perjanjian bersama konsensus untuk menata dan membangun kehidupan bersama. Komitmen tersebut merupakan kesepakatan semua unsur selanjutnya dilaksanakan secara bersama. Adanya unsur yang melanggar kesepakatan tersebut akan memunculkan instabilitas sistem yang sangat mengganggu dalam pembangunan kehidupan bersama. Untuk menjaga stabilitas maka diperlukan komitmen masing-masing unsur untuk berlaku dan bertindak berdasarkan peran masing-masing dalam mensukseskan pembangunan kota.

4.4.4. Kerjasama

Makna kerjasama dalam perumusan program pembangunan partisipatif adalah bahwa dalam melakukan perencanaan dan implementasi program pembangunan semua unsur menganggap bahwa semua unsur dalam komponen stakeholder pembangunan merupakan mitra dan bukan sebagai competitor. Sebagai suatu mitra keberhasilan atau kegagalan dalam implementasi program pembangunan merupakan keberhasilan dan kegagalan bersama. Hubungan M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010. USU e-Repository © 2008. kerjasama antara stakeholder merupakan faktor keberhasilan penting dalam strategic governance. Matrik 4.4 Bentuk Ideal dan Realitas Kerjasama Masing-Masing Unsur Dalam Perumusan RPJM Kota Medan 2006-2010 Bentuk Kerjasama No Unsur Ideal Realitas 1 Pemko Medan Bekerjasama dengan semua unsur-unsur stakeholder dalam tahapan proses perumusan RPJMD Bekerjasama dengan semua unsur-unsur stakeholder dalam tahapan proses perumusan RPJMD 2 Akademisi Bekerjasama dengan semua unsur terkait dalam merumuskan hasil kesepakatan sebagai rancangan akhir RPJMD Melakukan kerjasama sesuai dengan permintaan pemerintah kota. 3 Ormas Melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam pengadaan forum-forum pertemuan warga untuk penjaringan aspirasi dan dapat bertindak sebagai pelaksana teknis lapangan dalam penjaringan aspirasi masyarakat Organisasi masyarakat banyak yang tidak terlibat secara langsung dalam forum atau musyawarah rencana pembangunan RPJMD. Oleh karena itu mereka sering menyampaikan asprasi dengan melalui aksi-aksi demonstrasi. Keterlibatan ormas adalah kelompok yang dianggap bisa diajak kompromi oleh pemerintah dan merupakan binaan pemerintah. 4 Media Massa Bekerjasama dengan pemerintah sebagai media publikasi, diseminasi informasi tentang pembangunan Kota Medan Selalu dibatasi oleh kebutuhan publikasi media massa sehingga hanya sedikit ruang yang bisa diberikan untuk publikasi RPJM 5 DPRD Dalam perumusan kesepakatan unsur DPRD sama dengan tim perumus lainnya secara bersama-sama menyusunnya dengan mempertimbangkan kemungkinan pelaksanaannya, dikaitkan dengan potensi dan permasalahan daerah Tidak semua proses atau kegiatan Musrenbang diikuti oleh anggota DPRD Sumber : Data Primer diolah, 2006 M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010. USU e-Repository © 2008. Informan dari unsur Pemerintah Kota Medan menilai bahwa kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah sudah cukup. Dengan melibatkan unsur pelaku pembangunan kota dalam setiap proses dalam perumusan RPJM Kota Medan sudah sangat tepat dalam membentuk kerjasama diantara seluruh unsur stakeholder. Informan dari unsur Ormas dan akademisi menilai kerjasama yang dikembangkan belum maksimal dikarenakan dalam kerjasama selalu terjadi kondisi dominasi dari pihak pemerintah. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari salah seorang informan yang mengatakan : “…dalam hal kerjasama untuk penyelenggraan kegiatan RPJMD sangat tidak efisien dikarenakan pemerintah sangat terkesan mendominasi dan mendikte kinerja setiap unsur di luar pemerintah. Kondisi ini menyebabkan tidak berkembanganya kerjasama yang dinamis dan harmonis demi penyelenggaraan yang lebih efien.jadi bentuk-bentuk kerjasama yang ada selama ini tidak sesuai dengan substansi karena tidak memperhitungkan kapabilitas masing-masing unsur yag terlibat”. Dilihat dari realitasnya, ternyata unsur Media massa masih belum maksimal memberikan kerjasamanya dalam perumusan program pembangunan partisipatif Kota Medan Tahun 2006-2010. Hal tersebut juga disebabkan keterbatasan ruang dan akses yang dimiliki sehingga tidak bisa secara maksimal mensinergikan publikasi program pembangunan yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan salah seorang informan dari media massa yang mengatakan : “pihak media sangat kesulitan dalam mendapatkan akses tentang proses dan perkembangan dari penyelenggaraan RPJMD . Hal ini terjadi karena kehadiran kita masih dianggap negatif oleh pihak pemerintah. Kondisi di lapangan menunjukkan betapa perjuangan kawan-kawan dari media massa tidak berarti melawan counter dan sikap menutup informasi yang dilaksanakan oleh pemerintah.Sebenarnya ada saja sebagia dari pihak penyelenggara yang memiliki nurani yang baik dan berkeinginan memberikan informai akan tetapi hal ini akan terkendala dengan kredibilitasnya di depan unsur pemerintah sehingga M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010. USU e-Repository © 2008. menyebabkan tetap sulitnya memperoleh informasi mengenai penyelenggraan RPJMD ini.

4.4.5 Keahlian