Permasalahan Dan Agenda Pembangunan Kota Medan Tahun 2006 – 2010

kondisi ini berjalan begitu saja tanpa ada perubahan yang berarti. Hal ini di dukung oleh pernyataan salah seorang informan dari ormas yang mengatakan : “Sebenarnya sudah terjadi kelanggengan kebobrokan dalam proses penyelenggraaan perumusan RPJMD di kota ini. Keburukan itu dapat dilihat dari pengingkaran makna, peran, kapabilitas, kemampuan dan keberadaan berbagai unsur yang ada dan seharusnya terlibat dalam mekanisme perumusan RPJMD ini.Kondisi ini adalah merupakan rahasia umum dan sepertinya adalah hal yang sudah dapat diterima dengan lapang dada. Dalam hal ini kita tidak dapat saling menyalahkan dan menyalahkan pemerintah karena kesalahan paling besar juga berasa dari ketidakmampuan kita dalam menyatukan persepsi, langkah dan kekuatan demi perbaikan kondisi yang ada. Hal ini juga terjadi pada ormas yang memiliki sekian banyak pengalaman dan reputasi dalam mendampingi masyarakat pada program-program pembangunan yang bersifat Bottom Up, pada realitasnya ormas belum dapat mempergunakan keahlian dalam proses pembangunan Kota Medan”. Selanjutnya unsur Akademisi yang menguasai teknis, metodologi dan analisis pembangunan daerah dalam realitasnya telah melakukan peran konsultasinya dengan menerapkan semua hal yang dikuasai tersebut dalam pemberdayaan masyarakat dan aparatur. Sedangkan ormas yang memiliki sekian banyak pengalaman dan reputasi dalam mendampingi masyarakat pada program- program pembangunan yang bersifat Bottom Up, pada realitasnya ormas belum dapat mempergunakan keahlian dalam proses pembangunan Kota Medan. 4.5. Rumusan RPJMD Kota Medan Tahun 2006-2010 Berikut ini adalah hasil Rumusan RPJMD Kota Medan 2006-2010 yang tertuang dalam Peraturan Walikota No 5 tahun 2005 Anonimus, 2005

4.5.1. Permasalahan Dan Agenda Pembangunan Kota Medan Tahun 2006 – 2010

Kota Medan mempunyai kedudukan, fungsi dan peranan penting dalam pembangunan baik dalam skala lokal maupun regional. Secara lokal Kota Medan adalah Kota Metropolitan yang dipastikan memerlukan prasarana dan sarana M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010. USU e-Repository © 2008. perkotaan yang memadai dan handal, sedang secara regional kedudukan Kota Medan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara dan pintu gerbang Indonesia bagian barat berfungsi, sebagai barometer pembangunan sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi. Diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, memberikan implikasi kepada pergeseran pusat-pusat kewenangan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dari pusat ke daerah. Konsekuensinya adalah, peningkatan kewenangan tersebut harus dibarengi dengan meningkatnya akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah di daerah, dalam pelaksanaan pembangunan, dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Sejalan dengan hal tersebut, adanya pergeseran kewenangan penggunaan sumber-sumber dana di daerah, juga akan mempengaruhi pilihan-pilihan kebijakan, program atau kegiatan yang diprioritaskan, baik dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. Berdasarkan hal tersebut penetapan arah kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Kota dalam 5 lima tahun ke depan, membutuhkan perencanaan yang handal. Oleh sebab itu, dengan diberlakukannya UU Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN, maka Pemerintah Kota Medan harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Kota Medan tahun 2006-2010, serta menetapkannya paling lambat 3 tiga bulan setelah WalikotaWakil Walikota Medan dilantik melalui Peraturan Walikota Medan. RPJM Kota Medan tahun 2006-2010 pada pokoknya merupakan penjabaran visi, misi dan program kerja WalikotaWakil Walikota Medan selama M. Arifin. Nst : Perencanaan Pembangunan Partisipatif Studi Tentang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2006-2010. USU e-Repository © 2008. 5 lima tahun ke depan. Sebagai penjabaran teknis perencanaan, gagasan pembangunan kota WalikotaWakil Walikota Medan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota, maka RPJM Kota Medan ini juga merancang strategi utama, agenda pokok, sasaran, serta arah kebijakan dan program-program pembangunan kota yang telah disepakati oleh seluruh stakeholder.

4.5.2. Permasalahan Pembangunan Kota Medan Tahun 2006-2010