Faktor Risiko yang Paling Dominan terhadap Kejadian Obesitas

4.6. Faktor Risiko yang Paling Dominan terhadap Kejadian Obesitas

Untuk menganalisa pengaruh faktor risiko terhadap kejadian obesitas dilakukan uji regresi logistik. Faktor risiko yang dianalisa meliputi pola konsumsi, faktor keturunan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada siswa sekolah dasar swasta. Dalam pemodelan, faktor yang dimasukkan dalam analisa adalah faktor yang signifikan terhadap kejadian obesitas. Dalam menentukan signifikansi faktor risiko, maka seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisa menggunakan metode enter. Kemudian variabel yang tidak signifikan akan dikeluarkan dari analisa satu persatu hingga diperoleh pemodelan yang paling cocok. Penentuan variabel independen sebagai faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap obesitas dengan melihat nilai Odds Ratio yang digambarkan oleh nilai Exp B, sedangkan tinggi-rendahnya pengaruh pada obesitas didasarkan nilai slope nilai B dalam pemodelan. Tabel 4.10. Analisa Pengaruh Pola Konsumsi, Faktor Keturunan dan Aktivitas Fisik terhadap Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Medan Baru Kota Medan No Variabel B p-value OR 95 CI 1 Status Gizi Bapak 0,561 0,633 1,752 0,175 – 17,573 2 Status Gizi Ibu 1,010 0,490 2,746 0,156 – 48,505 3 Asupan Protein 0,787 0,506 2,197 0,216 – 22,404 4 Asupan Lemak 4,116 0,004 61,316 3,860 – 974,016 5 Asupan Energi 2,577 0,044 13,152 1,067 – 162,111 6 Frekuensi Makan 3,838 0,012 46,418 2,304 – 935,239 7 Jenis Makanan 2,907 0,013 18,298 1,859 – 180,086 8 Aktivitas Sedang 2,544 0,042 12,737 1,098 – 147,763 9 Aktivitas Berat 3,697 0,014 40,339 2,106 – 772,554 10 Constant -32,081 0,000 0,000 M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 Dari hasil analisa di atas, diperoleh nilai p-value 0,05 adalah variabel asupan lemak, asupan energi, frekuensi makan, jenis makanan, aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat. Sedangkan untuk variabel yang tidak signifikan akan dikeluarkan dari analisa berikutnya yang dimulai dari variabel yang paling besar nilai p-valuenya. Berdasarkan dari tahapan analisa yang dilakukan untuk mendapatkan pemodelan yang paling cocok, maka beberapa variabel yang tidak signifikan dikeluarkan dari analisa meliputi variabel status gizi bapak, asupan protein dan status gizi ibu sehingga akan didapatkan pemodelan yang paling sesuai. Analisa tahap berikutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11. Analisa Pengaruh Pola Konsumsi, Faktor Keturunan dan Aktivitas Fisik terhadap Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Medan Baru Kota Medan No Variabel B p-value OR 95 CI 1 Asupan Lemak 4,569 0,001 96,480 7,071 – 1316,418 2 Asupan Energi 2,696 0,023 14,825 1,450 – 151,5322 3 Frekuensi Makan 3,464 0,007 31,958 2,602 – 392,506 4 Jenis Makanan 3,301 0,003 27,127 3,137 – 234,589 5 Aktivitas Sedang 2,529 0,030 12,536 1,270 – 123,716 6 Aktivitas Berat 3,891 0,007 48,967 2,868 – 836,018 7 Constant -29,357 0,000 0,000 Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel asupan lemak, asupan energi, frekuensi makan, jenis makanan, aktivitas sedang dan aktivitas berat merupakan variabel yang signifikan p 0,05 terhadap kejadian obesitas. Dengan demikian gambaran di atas merupakan pemodelan yang paling sesuai dalam penelitian ini. Apabila dilihat nilai ORnya, maka asupan lemak OR = 96 memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kejadian obesitas yang diikuti oleh aktivitas M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 berat OR = 49, frekuensi makan OR = 32, jenis makanan OR = 27, asupan energi OR = 15 dan aktivitas sedang OR = 12,5, berarti asupan lemak memiliki pengaruh sebesar 96 kali untuk terjadinya obesitas setelah dikontrol variabel lain. Berdasarkan nilai OR nya, maka pemodelan secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut : = 29,357 + 4,569 X 1 + 3,891 X 2 + 3,464 X 3 + 3,301 X 4 + 2,696 X 5 + 2,529 X 6 Dimana : = Kejadian Obesitas. X 1 = Asupan Lemak X 2 = Aktivitas Berat X 3 = Frekuensi Makan X 4 = Jenis Makanan X 5 = Asupan Energi X 6 = Aktivitas Sedang M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008

BAB V PEMBAHASAN