2.5.1. Antropometri sebagai indikator status gizi
Status gizi terutama ditentukan oleh ketersediaan dalam jumlah cukup dan dalam kombinasi pada waktu yang tepat semua zat-zat gizi di tingkat sel yang
diperlukan tubuh untuk tumbuh berkembang dan berfungsi normal semua anggota badan.
Salah satu alat ukur status gizi yang telah digunakan dalam kegiatan dan program gizi adalah antropometri. Penggunaan antropometri sebagai alat ukur
status gizi semakin mendapat perhatian karena didorong oleh tersedianya alat ukur untuk menilai status gizi yang dapat digunakan secara luas dalam program-
program gizi masyarakat. Dibandingkan dengan cara pengukuran status gizi lain antropometri dapat
dikatakan mempunyai spesifisitas rendah, karena hampir seluruh zat gizi terlibat dalam proses pertumbuhan. Namun demikian antropometri pada umumnya
dianggap sebagai alat pengukur status gizi yang amat sensitif. Tingginya sensitivitas ini ditunjukkan dengan faktor bahwa proses penyesuaian terhadap
kekurangan zat gizi khususnya KKP menyangkut keterlambatan tubuh serta penggunaan lemak dan otot.
2.5.2. Indeks massa tubuh
Indeks Massa Tubuh IMT merupakan petunjuk dasar untuk memantau status gizi, baik yang kekurangan berat badan maupun yang kelebihan berat
badan. Pada penelitian ini menggunakan IMT berdasarkan umur 2 – 20 tahun dan jenis kelamin menurut United State Department of Health and Human Service
M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
Tahun 2000 dan diplotkan dalam grafik Centers for Disease Control and Prevention CDC.
Kategori IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut United State Department of Health and Human Service
Tahun 2000, adalah :
Tabel 2.1. Kategori IMT menurut Umur dan Jenis Kelamin Kategori Status Gizi
IMT
Gizi Kurang 5 percentile
Gizi Normal 5 – 84 percentile
Gizi Lebih 85 – 94 percentile
Obesitas 95 percentile
Sumber : United State Department of Health and Human Service Tahun 2000. Menurut Dietz and Robinson 1983 dalam Mariani menyatakan bahwa
keuntungan IMT adalah tinggi badan dan berat badan, mudah diukur oleh tenaga yang cukup dilatih sekedarnya, namun IMT tidak mengukur kegemukan secara
langsung. Selain itu harus lebih berhati-hati dalam menggunakan IMT sebagai ukuran kopisisi tubuh pada anak dan remaja.
2.6. Landasan Teori