Untuk gizi lebih dengan derajat kelebihan yang berat disebut obesitas. Obesitas adalah suatu keadaan akumulasi energi dalam bentuk lemak tubuh, yang
mengganggu kesehatan badan. Super obese adalah kelebihan berat badan sekitar 100 atau lebih dari berat ideal, sedangkan obesitas yang menimbulkan kelainan,
keluhan dan gejala penyakit disebut morbidly obese Dietz Gortmaker, 1985 dalam Samsudin, 1993.
Kegemukan atau obesitas adalah suatu keadaan sakit yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak yang berlebihan didalam jaringan lemak dibawah kulit
dan didalam alat-alat tubuh. Kegemukan ini dapat terjadi pada setiap umur dan mempunyai gambaran klinis yang sangat bervariasi mulai dari yang ringan sampai
yang berat sekali Walujo, dkk,1986. Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif
seseorang, sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Kondisi ini disebabkan oleh ketidak seimbangan antara konsumsi kalori
dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi Krisno, 2002.
2.2.1. Kriteria kegemukan obesitas
Penentuan kegemukan obesitas atas dasar antropometri menurut Nasar 1995, pada umumnya, sebagai berikut :
1. Hanya mengukur Berat Badan BB dan hasilnya dibandingkan dengan
standar, yakni bila BB 120 disebut obesitas, sedangkan antara 110 – 120 disebut over weight. Keburukan cara ini adalah pertama, tidak
M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
dikaitkan dengan Tinggi Badan TB, sehingga tidak mencerminkan proporsi tubuh; kedua, penampilan fisik seseorang dipengaruhi oleh
komposisi tubuh, artinya pada BB yang sama seseorang dapat tampak lebih langsing dari pada yang lainnya karena tubuhnya lebih berotot,
sedangkan yang lainnya lebih banyak lemak. 2.
BB dihubungkan dengan TB, selain mencerminkan proporsi atau penampilan BBTB juga memberikan gambaran tentang massa tubuh
tanpa lemak less body mass dengan cara menghitung BMI Body Mass Index
yaitu BBTB
2.
Mortalitas meningkat pada BMI 25 derajat I tetapi penanganan medis secara serius terutama pada obesitas derajat II
dan III.
2.2.2. Risiko kegemukan obesitas
Risiko kegemukan obesitas dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, seperti yang diuraikan sebagai berikut Satoto, 1996 :
1. Gangguan psiko-sosial : rasa rendah diri, depresi dan menarik diri dari
lingkungan. Hal ini karena anak obesitas sering menjadi bahan olok – olok teman main dan teman sekolah. Hal ini dapat pula karena ketidakmampuan
untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan, terutama olah raga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya. Selain itu sebagai
akibat kegemukan, penis tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak burried penis dan ini dapat menyebabkan rasa malu kerena merasa
M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
berbeda dengan anak lain. Bau atau aroma badan yang kurang menarik dapat membuat anak menarik diri dari lingkungannya.
2. Pertumbuhan fisik atau linier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebih
lanjut dibanding usia biologisnya. 3.
Masalah Ortopedi seringkali terjadi slipped capital femonal epiphysis dan penyakit blount sebagai akibat beban tubuh yang terlalu berat.
4. Gangguan pernafasan sering terserang infeksi saluran nafas, tidur ngorok,
kadang-kadang terjadi apnes sewaktu tidur, dan sering mengantuk siang hari. Bila gangguan sangat berat disebut sebagai sindrome pickwicknan,
yaitu adanya hipoventilasi alveolar. 5.
Gangguan endocrine menarche lebih cepat terjadi, karena disamping faktor hormonal, untuk terjadi menarche diperlukan jumlah lemak tertentu
sehingga pada anak obesitas dimana lemak tubuh sudah cukup tersedia, menars akan menjadi lebih dini. Penelitian lain menyatakan bahwa usia
tulang yang lanjut lebih berperan dalam terjadinya menarche dari jumlah lemak tubuh.
6. Obesitas yang berlanjut menetap sampai dewasa, terutama bila obesitas
mulai pada masa pra pubertas. 7.
Gangguan penyakit degeneratif dan penyakit metabolik, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, hiperlipoproteinemia, dan
penyakit hiperkolesterolemia.
M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008
USU Repository © 2008
2.2.3. Pencegahan Obesitas