Jenis kelamin Umur Tingkat sosial ekonomi

11. Pada kegemukan yang berat mungkin terjadi gangguan jantung dan paru yang disebut Sindroma Pickliwickian dengan gejala sesak nafas, sianosis, pembesaran jantung dan kadang-kadang penurunan kesadaran.

2.3.2. Pemeriksaan klinis

1. Pada pemeriksaan darah dapat ditentukan gangguan endokrin. 2. Mungkin juga ditentukan gangguan metabolisme hidrat arang dan lemak. 3. Pada air seni urine ditemukan peningkatan pengeluaran zat tertentu. Kelainan-kelainan tersebut akan menghilang sendiri jika kegemukannya sembuh. 4. Pada pemeriksaan rontgen dapat ditemukan usia tulang yang relatif tua.

2.4. Determinan Obesitas

Ada beberapa faktor yang diketahui dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan obesitas antara lain : jenis kelamin, umur, tingkat sosial ekonomi, faktor lingkungan, aktivitas fisik, kebiasaan makan, faktor psikologis dan faktor genetik Salam, 1989.

2.4.1. Jenis kelamin

Obesitas lebih umum dijumpai pada wanita terutama mulai pada saat remaja, hal ini mungkin disebabkan faktor endokrin dan perubahan hormonal Salam, 1989. M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 Menurut International Dietary Energy Consultative Group 1989, perempuan sedikit lebih gemuk daripada laki-laki pada saat kelahiran sampai bayi dan anak-anak, komposisi tubuh berbeda nyata antara jenis kelamin selama remaja. Pada remaja dimana periode pertumbuhan, cepat dari berat badan dan tinggi badan disertai dengan peningkatan massa bebas lemak dan lemak tubuh.

2.4.2. Umur

Obesitas sering dianggap kelainan pada umur pertengahan. Obesitas yang muncul pada tahun pertama kehidupan biasanya disertai dengan perkembangan rangka yang cepat. Anak yang obesitas cenderung menjadi obes pada saat remaja dan dewasa Salam, 1989.

2.4.3. Tingkat sosial ekonomi

Obesitas banyak dijumpai pada kalangan remaja, yang kemungkinan lebih disebabkan oleh karena banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Terjadinya obesitas pada kelompok masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah disebabkan karena tingginya konsumsi makanan sumber karbohidrat, sementara konsumsi protein rendah. Menurut Le Bow, prevalensi kegemukan tergantung pada tingkat sosial ekonomi, kebudayaan dan kriteria, kira-kira 40 pada tingkat sosial ekonomi dan 25 pada tingkat sosial ekonomi tinggi Le Bow, dalam Herini,1999. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan terhadap kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin tinggi tingkat pendapatan, berarti semakin baik M. Romauli Simatupang : Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 kualitas dan kuantitas makanan yang diperoleh, seperti membeli buah, sayuran, dan aneka ragam jenis makanan Berg, 1986 dalam Rijanti, 2002. Menurut Mukawi 1981 dalam Afifa, 2003, menyatakan intake kalori dipengaruhi oleh status ekonomi, salah satu ukuran status ekonomi adalah tingkat pendapatan total yang diterima oleh keluarga. Peningkatan tingkat pendapatan akan mempengaruhi kebiasaan makan, pada sebagian masyarakat cenderung untuk makan berlebihan.

2.4.4. Faktor lingkungan