itu sudah sesuai dan tidak memberatkan pramudi
…” Informan P1
“…..peraturan perusahaan shift nya dimulai jam 5 pagi sampai jam 2 siang, setelah itu lanjut jam 2 siang sampai jam 10
malam…istirahatnya ya setiap pengisian BBG, biasanya memanfaa
tkan waktu tersebut untuk istirahat…sesuailah menurut kami sistem tersebut
…” Informan P2
Secara umum berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada para informan diketahui bahwa sistem shift kerja yang
diterapkan diperusahaan yaitu 8 jam kerja dan satu hari libur setiap satu minggu hari kerja. Namun terkadang masih terdapat
pramudi yang mengambil jadwal lembur kerja demi untuk mendapatkan gaji tambahan.
Pihak manajemen merasa bahwa sistem shift kerja yang diberlakukan diperusahaan sudah sesuai dan tidak membebani
pramudi, namun berdasarkan keterangan pramudi, pramudi terkadang masih merasa kelelahan, karena jadwal istirahat yang
hanya bisa dilakukan saat pengisian BBG Bahan Bakar Gas kendaraan.
5.5.5 Safety Promotion
Promosi keselamatan Safety promotion dalam penelitian ini merupakan gambaran upaya yang telah dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan dalam upaya menjadikan aspek keselamatan dalam bekerja bukan hanya sebagai sebuah budaya,
melainkan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu oleh pihak manajemen maupun para pramudi dan karyawan lainnya.
Berikut merupakan kutipan hasil wawancara mendalam mengenai safety promotion yang ada di lingkungan PT Trans
Batavia: “….ada koq, banyak poster-poster, spanduk..di Bus nya
ada, di sekitar perusahaan juga ada….ya penting lah, biar kita selalu diingatkan untuk menjaga keselamatan, kan kita
mengemudi ngangkut orang banyak, tanggung jawabnya
gede…” Informan U1
Dari hasil wawancara kepada informan U1, dapat diketahui bahwa safety promotion yang diterapkan perusahaan
berbentuk spanduk dan poster-poster himbauan keselamatan berkendara, namun himbauan secara lisan belum diterapkan oleh
perusahaan, berikut kutipan wawancara nya: “…promosi keselamatan itu penting….kalo secara lisan
tidak ada, tapi kalo evaluasi kecelakaan paling ya pengarahan aja, setelah dikasih BA paling kita diberi arahan-arahan
…..” Informan U2
Pihak manajemen mengatakan bahwa telah menerapkan promosi keselamatan di lingkungan kerja, lingkungan kerja yang
dimaksud yaitu didalam lingkungan pool perusahaan dan pada kendaraan-kendaraan pramudi, berikut kutipannya:
“…promosi keselatan yang kami terapkan yaitu himbauan melalui pemasangan spanduk, poster,,banyak kok…menurut
kami itu sangat penting bagi para pramudi agar bisa selalu ingat agar selalu berhati-hati saat bekerja
….” Informan P1
Kemudian, untuk evaluasi kecelakaan perusahaan tidak pernah memberikan evaluasi secara khusus, namun dilakukan
upaya pemberitahuan kepada pramudi yang bermasalah atau mengalami kecelakaan, upaya tersebut berbentuk pengarahan
agar lebih berhati-hati saat berkendara untuk mencegah agar kejadian kecelakaan tidak terulang, berikut kutipannya:
“…evaluasi kecelakaan, kami biasanya memanggil pramudi yang mengalami kecelakaan, kami beri arahan, kalo
evaluasi biasanya dari pihak manajemen saja, pramudi hanya
kami arahkan saja agar jangan sampai terulang…” Informan P2
Secara umum, penerapan safety promotion di lingkungan kerja telah berjalan, dimana perusahaan telah banyak menempel
poster-poster atau stiker-stiker tentang pentingnya melakukan tindakan yang aman pada saat mengemudi, hal tersebut dirasakan
oleh para pramudi sangat penting, karena mereka akan merasa selalu diingatkan untuk selalu berhati-hati saat berkendara.
Adapun jenis safety promotion yang ada di lingkungan kerja berdasarkan hasil wawancara kepada pramudi dan didukung oleh
keterangan dari pihak manajemen yaitu berbentuk spanduk, poster, yang berisi himbauan-himbauan agar para pramudi selalu
menjaga keselamatan pada saat mengemudi. Untuk evaluasi hasil kecelakaan, pihak perusahaan
melakukan evaluasi
tersebut kemudian
hasil evaluasi
disampaikan kepada pramudi dan pramudi diberi arahan-arahan agar tidak mengulangi pelanggaran.
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Kecelakaan Bus