untuk rambu-rambu khusus di jalur bus Transjakarta telah banyak terpasang.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa kondisi jalur yang dilalui oleh bus Transjakarta masih kurang mendukung dalam
upaya pencegahan kejadian kecelakaan, diharapkan kepada pihak manajemen untuk segera memperbaiki kondisi-kondisi jalur yang
mempunyai potensi untuk menimbulkan kejadian kecelakaan.
5.4.2 Kondisi Bus
Kondisi bus dalam penelitian ini merupakan keseluruhan kondisi bus yang meliputi seluruh komponen bus dan
perlengkapan keselamatan. Berikut pemaparan dari para informan:
“…kalo bus mah ya ada yang bagus ada yang g bagus...ban ny
a tuh ada yang sudah rada gundul…tapi yang bermasalah biasanya dibalikin ke pool,,kan bahaya kalo tetep
dipake….,waktu kecelakaan sih nggak ada masalah sama bus, kalo alat-
alat keselamatan….palu..ada banyak….” Informan U1
Dari pemaparan informan U1 diketahui bahwa kondisi bus Transjakarta yang berada di koridor III ada yang dalam kondisi
bagus dan kurang bagus, berdasarkan wawancara diketahui bahwa kondisi bus yang kurang bagus diantaranya adalah kondisi ban
yang sudah gundul.
“….bus Transjakarta mah lengkap, ada APAR, palu juga banyak, tp ada yang palu nya nggak lengkap 6 sih,ada yang Cuma
4… yang nggak ada tuh sabuk keselamatan…kalo badan kendaraan sih ada yang bagus ada juga yang udah kurang
bagus....
” Informan U2
Berdasarkan informasi dari Informan U2 diketahui bahwa alat keselamatan pada bus Transjakarta sudah lengkap, meskipun
ada beberapa bus yang tidak lengkap, untuk peralatan keselamatan pramudi yang tidak ada yaitu sabuk keselamatan, adapun badan
kendaraan bus juga diketahui berdasarkan wawancara terdapat badan kendaraan bus yang masih bagus dan kurang bagus.
Secara umum kondisi bus yang terdapat pada koridor III bervariasi, terdapat bus dengan alat kelengkapan yang lengkap dan
kondisinya bagus, dan juga terdapat pula yang kurang bagus dan tidak lengkap.
Keterangan pihak manajemen mengatakan bahwa bus transjakarta selalu diupayakan untuk berada dalam kondisi yang
bagus, pihak manajemen selalu menghimbau kepada para pramudi untuk segera melapor apabila terdapat kerusakan atau
ketidaknyamanan bus. Berikut kutipan hasil wawancara nya:
“....namanya bus banyak, pengawasannya pun harus ekstra, kami selalu menghimbau kepada para pramudi agar
melapor apabila terdapat kerusakan.
..” informan P1
“....untuk urusan bus, terdapat bagian teknik yang bertugas menangani seluruh kondisi bus, kami hanya
mengupayakan agar selalu dalam kondisi yang bagus ....”
informan P2
5.5 Gambaran penyebab kejadian kecelakaan bus Transjakarta di
koridor III Kalideres-Harmoni berdasarkan faktor pengendalian manajemen
5.5.1 Pengawasan
Pengawasan dalam penelitian ini merupakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen kepada para pramudi
untuk memastikan kondisi lingkungan aman dan pekerjaan berjalan sesuai dengan standar.
“….Pengawasan, kurang kalo pengawasan…yang melakukan dar
i orang BLU sama Pool Perusahaan….kalo frekuensi nya mah jarang
…” Informan U1
Berbeda dengan pernyataan informan U1, informan P2 menyatakan bahwa pengawasan dilakukan setiap hari, berikut
kutipannya:
“…Kalo pengawasan kita ada dua, dari pihak BLU ada,,dari pihak TB juga ada…kalo dari TB setiap hari dilakukan….kalo
untuk pengawasan dijalan raya ya kita serahkan ke polisi
….” Informan P2
Adanya perbedaan keterangan yang diberikan oleh informan U1 dan informan P2 mungkin dikarenakan perbedaan
maksud, bahwa yang melakukan pengawasan yang sifatnya jarang adalah pengawasan dari pihak BLU, sedangkan dari pihak
perusahaan pengawasan dilakukan setiap hari di pool. Pernyataan tersebut diperoleh berdasarkan informasi dari
informan P1 berikut: “…pengawasan itu kan ada dua, kalo dari perusahaan ya
setiap hari di pool, tapi kalo dari BLU sifatnya temporer atau sewaktu-waktu
….” Informan P1
Informasi tentang pengetahuan pentingnya dilakukan pengawasan didapatkan dari informan U2 berikut ini:
“…Ya tujuannya biar kita di tolongin kalo ada
masalah…sama biar kerja nya bagus….” informan U2
Adapun untuk sanksi yang diberikan kepada pramudi yang diketahui melakukan pelanggaran biasanya diberikan sanksi
berupa pemberian Berita Acara BA, berikut kutipannya:
“….sanksi kita ada BA untuk pelanggaran, jenis nya ada BA 1, BA 2, yang paling berat BA 3…itu udah harus dikeluarkan
kalo sudah BA 3
….” Informan P1
Dapat diketahui bahwa pengawasan kepada pramudi yang ada di koridor III dilakukan oleh pihak PT Trans Batavia dan
juga dari pihak BLU Transjakarta. Adapun frekuensi pengawasan oleh pihak BLU bersifat temporer sedangkan
pengawasan oleh pihak manajemen PT Trans Batavia setiap hari dilakukan. Pengawasan kepada pramudi yang melakukan
pelanggaran di jalan raya diserahkan kepada pihak yang berwenang yaitu pihak kepolisian lalu lintas, sedangkan untuk
pelanggaran yang bersifat melanggar disiplin peraturan perusahaan sanksi diberikan oleh pihak BLU Transjakarta.
Secara umum pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen dan pihak BLU Transjakarta telah berjalan, namun
masih perlu untuk ditingkatkan, dikarenakan berdasarkan hasil wawancara kepada pramudi, masih terdapat pramudi yang
terkadang melakukan pelanggaran. Peningkatan pengawasan dalam hal ini yaitu peningkatan kerja sama dan koordinasi antara
pihak PT Trans Batavia dengan pihak BLU Transjakarta dan pihak kepolisian lalu lintas, dimana pihak-pihak tersebut juga
mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan kepada para pramudi.
5.5.2 SOP Perusahaan