e. Sintesis Synthesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. f.
Evaluasi Evalaution berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu objek.
2.5 Pengawasan
Pengawasan merupakan pengecekan manajemen terhadap sumber daya, iklim dan proses untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Pengawasan berhubungan
dengan manajemen risiko dan program keselamatan yang telah dibuat Reason, 1990. Menurut Roughton 2002 dalam Mayanda 2009 beberapa tipe individu yang harus terlibat
dalam mengawasi tempat kerja yaitu: a.
Pengawas Setiap pengawas yang ditunjuk harus mendapatkan pelatihan mengenai bahaya yang
mungkin akan ditemui beserta pengendaliannya. b.
Pekerja Melibatkan pekerja dalam pengawasan merupakan cara perusahaan untuk dapat
memberikan pengetahuan kepada pekerja mengenai potensi bahaya dan cara melindungi diri dan rekan kerja nya dari bahaya tersebut.
c. Safety Professional
Tugas seorang safety adalah memberikan bimbingan dan petunjuk tentang metode inspeksi, dan seorang safety merupakan orang yang paling bertanggungjawab terhadap
kesuksesan atau permasalahan dalam program pencegahan dan pengendalian bahaya.
2.6 Inspeksi
Inspeksi merupakan suatu aktifitas untuk menemukan masalah-masalah atau potensi bahaya dan menilai risikonya sebelum kerugian atau kecelakaan dan penyakit akibat kerja
benar-benar terjadi. Sehingga inspeksi adalah salah alat control manajemen yang bersifat klasik, tetapi masih sangat relevan dan secara luas sudah banyak diterapkan dalam upaya
menemukan masalah yang dihadapi dilapangan, termasuk untuk memperkirakan besarnya risiko Anita,2011.
2.6.1 Manfaat inspeksi K3 Tarwaka, 2008:
a. Dapat melakukan pembetulan segera terhadap tindakan atau kondisi tidak standar
tidak aman yang ditemukan selama inspeksi. b.
Inspeksi secara teratur dan berkelanjutan mendorong para pekerja untuk lebih tanggap terhadap tindakan tidak aman yang dilakukan para pekerja serta akan
lebih giat memeriksa kondisi tidak aman lingkungan kerja atau tempat kerja. c.
Menetapkan secara tepat alat-alat pelindung keselamatan yang diperlukan untuk setiap jenis dan kondisi kerja.
d. Inspeksi dapat memberikan semangat serta meningkatkan kesadaran setiap
pekerja terhadap pentingnya K3. e.
Inspeksi membantu apresiasi serta sekaligus merealisasikan program K3 dikalangan para karyawan.
Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu sarana yang mudah dan dapat dipakai untuk mengetahui permasalahan dilapangan serta untuk
mengukur risiko sebelum terjadinya suatu kecelakaan dan kerugian. 2.6.2
Jenis-jenis Inspeksi
Berdasarkan waktu pelaksanaanya, jenis-jenis inspeksi pada umumnya meliputi: a.
Inspeksi formal atau inspeksi yang terrencana Inspeksi ini bisa disebut inspeksi periodic, dilakukan secara terrencana dan berkala
tergantung objek inspeksi. Inspeksi ini terbagi menjadi dua bagian: 1
Inspeksi umum Inspeksi umum atau rutin terhadap sumber-sumber bahaya di tempat kerja
secara menyeluruh. 2
Inspeksi khusus Inspeksi khusus terhadap objek-objek area tertentu yang mempunyai risiko
tinggi terhadap kerugian dan kecelakaan kerja, inspeksi khusus yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau complain dari tenaga kerja di suatu unit kerja
dan inspeksi khusus yang dilakukan berdasarkan adanya permintaan atau instruksi dari pengurus perusahaan.
3 Inspeksi informal atau inspeksi yang tidak terrencana
Inspeksi ini merupakan inspeksi yang tidak direncanakan sebelumnya dan sifatnya cukup sederhana yang dilakukan atas kesadaran orang-orang yang
menemukan atau melihat masalah K3 didalam pekerjaannya sehari-hari, inspeksi ini sebenarnya cukup efektif karena masalah-masalah yang muncul langsung
dapat dideteksi, dilaporkan segera dan dapat dilakukan tindakan korektif secepatnya, namun demikian inspeksi informal mempunyai keterbatasan karena
memang tidak dilakukan secara sistematik Tarwaka, 2008
2.7 Pelatihan