Penggolongan Kredit Landasan Teori .1 Gambaran Umum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
habis dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 satu tahun
dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan antara pihak yang bersangkutan.
c. Kredit investasi yaitu kredit yang dipergunakan untuk investasi produktif
akan tetapi baru dapat menghasilkan dalam jangka waktu yang relatif lama. Kredit ini biasanya diberikan pada grace period misalnya kredit untuk
perkebunan sawit, dan lain-lain. Secara rinci didefinisikan bahwa Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah atau panjang yang tujuannya
untuk pembelian barang modal dan jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan, proyek penempatan kembali danatau pembuatan
proyek baru.
2.
Berdasarkan jangka waktu terdiri atas:
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama satu
tahun saja.
b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu
sampai tiga tahun saja.
c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga
tahun saja.
3.
Berdasarkan sektor perekonomian terdiri atas:
a. Kredit pertanian adalah kredit yang diberikan kepada sektor perkebunan,
peternakan, dan perikanan.
b. Kredit perindustrian yaitu kredit yang disalurkan kepada beraneka macam
industri kecil, menengah, dan besar.
15
c. Kredit pertambangan yaitu kredit yang disalurkan kepada beraneka macam
pertambangan.
d. Kredit ekspor-impor yaitu kredit yang diberikan kepada eksportir dan
importir beraneka barang.
e.
Kredit koperasi yaitu kredit yang diberikan kepada jenis-jenis koperasi.
f. Kredit profesi yaitu kredit yang diberikan kepada beragam profesi seperti
dokter dan guru.
Kemudian berdasarkan kesepakatan bersama Menko Kesra selaku ketua komite penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan dan pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah nomor 11KEPMENKOKESRAIV2002 dan nomor 42KEP.GBI2002 tanggal 22 April 2002 maka definisi mengenai kredit
usaha mikro, kecil dan menengah diartikan sebagai berikut:
a. Kredit usaha mikro adalah kredit yang diberikan kepada debitur usaha mikro,
baik langsung maupun tidak langsung yang dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin dengan kriteria penduduk miskin. Menurut Badan Pusat
Statistik dalam Sekretaris Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2007: 50, kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kredit usaha mikro ini memiliki nilai plafond
kredit sebesar Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah. b.
Kredit usaha kecil adalah kredit yang diberikan kepada debitur usaha kecil, yang memiliki kekayaan bersih Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah di luar
tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan maksimal
16
Rp. 1.000.000.000 satu miliar rupiah per tahun, dengan plafond kredit maksimum sebesar Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah.
c. Kredit usaha menengah adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha di luar
usaha mikro dan usaha kecil atau kepada usaha pengusaha yang ditetapkan kemudian, plafond sebesar Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah sampai
dengan Rp. 5.000.000.000.0000 lima miliar rupiah.