penyimpanan sudah layak atau belum, jumlah sumber daya manusia SDM cukup atau tidak, bagaimana pengaturan kerja, dan lain-lain.
4. Aspek Pemasaran
Menurut Adi 2007:56, aspek pemasaran adalah aspek yang berkaitan dengan pemasaran hasil produksinya. Sistem pemasaran direct selling atau
dengan cara lain, daerah pemasaran lokalekspor, tingkat persaingan sudah jenuhbelum, antisipasi pemasaran ke depan, dan lain-lain.
5. Aspek Keuangan
Menurut Hermansyah 2005:70, dalam aspek keuangan yang dinilai dengan menggunakan analisis keuangan adalah aspek keuangan perusahaan yang
dilihat dari laporan keuangan yang termuat dalam neraca dan laporan laba rugi yang dilampirkan dalam aplikasi kredit.
Aspek tata kelola keuangan perusahaan tersebut mencakup pencatatan keuangan sudah tertibbelum, cashflow keuangan perusahaan apakah perputaran
keuangan masih dapat memutar jalannya roda perusahaan, apakah masih ada kemampuan untuk mengangsur kredit, struktur aktiva-pasiva perusahaan wajar
atau tidak, dan lain – lain.
6. Aspek Sosial Ekonomi
Menurut Hermansyah 2005:71, aspek sosial ekonomi digunakan untuk melakukan penilaian terhadap dampak dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh
perusahaan yang memohon kredit khususnya bagi masyarakat baik secara ekonomis maupun sosial.
28
7. Aspek AMDAL
Menurut Hermansyah 2005:71, penilaian terhadap aspek AMDAL ini sangat penting karena merupakan salah satu persyaratan pokok untuk dapat
beroperasinya perusahaan. Oleh karena kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti mempunyai dampak terhadap lingkungan baik darat, air dan
udara.
2.1.11 Pengertian, Fungsi dan Syarat Agunan Kredit
Menurut Hasibuan 2007:109, agunan atau jaminan kredit adalah barang- barang dan atau surat- surat efek yang diserahkan debitur kepada bank dan
menjadi syarat utama dalam menentukan besarnya plafond kredit. Agunan kredit harus memenuhi keabsahan hukum, mempunyai nilai ekonomi, dan akan disita
untuk dijual sehingga dapat membayar kredit macet.
Menurut Surat Keputusan direksi Bank Indonesia nomor 2369KEPDIR , tanggal 28 Februari 1991 tentang jaminan pemberian kredit pasal 2 ayat 1 dalam
Hermansyah 2005:73, dinyatakan bahwa bank tidak diperkenankan memberikan kredit kepada siapapun tanpa adanya jaminan. Pentingnya jaminan atas pemberian
kredit berkaitan dengan keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai perjanjian yang telah disepakati antara calon debitur dengan pihak
bank. Adapun yang menjadi fungsi agunan kredit antara lain:
1. Untuk memenuhi persyaratan Bank Indonesia, setiap bank hanya boleh
memberikan kredit jika ada jaminannya.
29