2002:256, Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan
pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka waktu tertentu. Dalam definisi lain menyebutkan Menurut Antonio 2001:131, Al – Qardh adalah
pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur
fiqih klasik, qardh dikategorikan dalam aqd tathawwui atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.
Menurut Hermansyah 2005:58, dalam kredit terdapat unsur esensial yakni adanya kepercayaan dari bank sebagai kreditur terhadap nasabah peminjam
atau debitur. Kepercayaan tersebut timbul karena dipenuhinya segala ketentuan dan persyaratan untuk memperoleh kredit bank oleh debitur antara lain jelasnya
tujuan peruntukan kredit, adanya benda jaminan atau agunan, dan lain-lain. Selain unsur kepercayaan, dalam permohonan dan pemberian kredit juga mengandung
unsur lain, yaitu unsur waktu, unsur risiko dan unsur prestasi. Dalam pemberian kredit ditentukan juga mengenai unsur waktu. Unsur
waktu ini merupakan jangka waktu atau tenggang waktu tertentu antara pemberian atau pencairan kredit oleh bank dengan pelunasan kredit oleh debitur. Lazimnya
pelunasan kredit tersebut dilakukan melalui angsuran dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kemampuan debitur.
12
2.1.8 Fungsi dan Tujuan Kredit
Menurut Hasibuan 2007:88, adapun fungsi dari kredit antara lain sebagai berikut:
1. Dapat menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan
dan perekonomian. 2.
Dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 3.
Dapat memperlancar arus barang dan arus uang. 4.
Dapat meningkatkan hubungan internasional seperti LC, CGI dan lain-lain. 5.
Dapat meningkatkan produktivitas dana yang ada. 6.
Dapat meningkatkan daya guna utility barang. 7.
Dapat meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. 8.
Dapat memperbesar modal kerja perusahaan. 9.
Dapat meningkatkan income per capita IPC masyarakat. 10.
Dapat mengubah cara berpikir atau bertindak masyarakat supaya lebih ekonomis.
Menurut Hasibuan 2007: 88, dijelaskan mengenai tujuan dari kredit, yang mencakup antara lain:
1. Untuk memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit.
2. Untuk memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada.
3. Untuk melaksanakan kegiatan operasional bank.
4. Untuk memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.
5. Untuk memperlancar lalu lintas pembayaran.
6. Untuk menambah modal kerja perusahaan.
13
7. Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2.1.9 Penggolongan Kredit
Kredit yang berusaha disalurkan oleh pihak perbankan terdiri atas beberapa jenis yang telah dibedakan berdasarkan sudut pendekatan yang kita
lakukan yaitu berdasarkan tujuan ataupun kegunaan, jangka waktu, macam, sektor perekonomian.
Menurut Hasibuan 2007:89, terdapat beberapa jenis-jenis kredit antara lain:
1. Berdasarkan tujuan atau kegunaannya terdiri atas:
a. Kredit konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri
bersama keluarganya seperti kredit rumah, atau mobil yang akan digunakan sendiri bersama keluarganya dimana kredit ini tidak bersifat produktif.
Secara rinci didefinisikan bahwa Kredit konsumsi, yaitu kredit jangka pendek atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk membiayai
barang-barang kebutuhan atau konsumsi dalam skala kebutuhan rumah tangga yang pelunasannya dari penghasilan bulanan debitur yang
bersangkutan. Kredit konsumsi merupakan kredit perorangan untuk tujuan
non bisnis, termasuk kredit kepemilikan rumah.
b. Kredit modal kerja yaitu kredit yang akan dipergunakan untuk menambah
modal usaha debitur dan kredit ini bersifat produktif. Secara rinci didefinisikan bahwa Kredit Modal Kerja yaitu kredit modal yang diberikan
baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang
14