1.5 Pembatasan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah yang ada di tempat penelitian dalam hal ini pihak Unit Kredit Kecil BNI Cabang Karawang, maka
penulis akan membatasi permasalahannya sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan di Sentra Kredit Kecil cabang Bekasi Barat dan Unit Kredit Kecil BNI cabang Karawang, Jawa Barat.
2. Penelitian ini dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan
informasi mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit UMKM agribisnis di Unit Kredit Kecil BNI Cabang Karawang.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Gambaran Umum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Menurut Sudarwanto 2007:52, sektor usaha mikro, kecil dan menengah UMKM merupakan basis ekonomi nasional yang kerap menunjukkan bukti
memiliki kelenturan gerak usaha sehingga bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan ekonomi global. Berkenaan dengan itu, maka sektor UMKM
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sesuai komoditi sehingga dapat menyerap tenaga kerja, menyumbang devisa, menghasilkan berbagai barang
murah yang terjangkau oleh kekuatan ekonomi rakyat, dengan pendistribusian yang memancar luas melewati batas-batas teritorial dan sosial.
2.1.2 Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Cukup banyak definisi mengenai usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang dipahami baik dari lembaga lokal maupun asing, namun bagi
pihak perbankan Indonesia definisi umum tentang UMKM adalah sesuai kesepakatan Menko Kesra dengan Bank Indonesia BI.
Menurut Adi 2007:12, definisi usaha mikro secara tidak langsung sudah termasuk dalam definisi Usaha Kecil berdasarkan UU nomor 9 tahun 1995,
namun secara spesifik didefinisikan sebagai berikut: a.
Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil yang bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat, dan belum
6
pula berbentuk badan hukum. Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut sebesar Rp. 100.000.000 seratus juta rupiah dan milik warga negara Indonesia.
b. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan tahunan
sebanyak Rp. 1.000.000.000 satu milyar rupiah dan milik warga negara Indonesia.
Menurut Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 dalam Nurlan 2008:69 telah disebutkan mengenai definisi dari
usaha mikro, kecil dan menengah UMKM antara lain: a.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam undang – undang ini. b.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki maupun dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang – undang ini.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
7