Pengertian Bunga Kredit Landasan Teori .1 Gambaran Umum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
a. Teori Nilai
Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa nilai sekarang present value lebih besar daripada nilai yang akan datang future value. Menurut Keown
2004:13, uang yang kita terima pada saat ini akan jauh lebih berharga dibandingkan dengan uang yang akan kita terima tahun depan. Perbedaan nilai ini
harus mendapat penggantian dari peminjam atau debitur sehingga dikaitkan dengan bunga. Secara teori, bunga adalah besarnya penggantian perbedaan antara
nilai sekarang dengan nilai yang akan datang. Kita bisa mendapatkan bunga atas uang yang kita terima sekarang, sehingga kita suka menerimanya sekarang
daripada kemudian. Menurut Bawerk dalam Antonio 2001:74, pendukung utama pendapat
menurunnya nilai uang di waktu mendatang dibanding dengan nilai uang di waktu kini terdapat tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang mendatang akan
berkurang, yaitu sebagai: 1.
Keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang,
sedangkan keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti. 2.
Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia daripada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa
yang akan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.
34
3. Kenyataannya, uang pada waktu kini lebih penting dan berguna. Dengan
demikian uang tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding dengan barang – barang pada waktu yang akan datang.
Alasan – alasan tersebut meyakinkan mereka bahwa keuntungan pasti masa kini jelas diutamakan daripada keuntungan pada masa yang akan datang. Dengan
demikian maka modal yang dipinjamkan kepada seseorang pada saat sekarang lebih bernilai dibanding uang yang akan dikembalikan beberapa tahun kemudian.
Bunga menurut paham ini merupakan nilai lebih yang ditambahkan pada modal yang dipinjamkan agar nilai pembayarannya sama dengan nilai modal pinjaman
semula. b.
Teori Pengorbanan Teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa pengorbanan yang diberikan
seharusnya mendapatkan balas jasa berupa pembayaran. Teori ini mengemukakan bahwa jika pemilik uang meminjamkan uangnya kepada debitur, selama uangnya
belum dikembalikan debitur atau bank, kreditur tidak dapat mempergunakan uang tersebut. Pengorbanan kreditur inilah yang harus dibayar debitur. Pembayaran
inilah yang disebut bunga. c.
Teori Laba Teori ini mengemukakan bahwa bunga ada karena adanya motif laba
spread profit yang ingin dicapai. Bank dan para pelaku ekonomi mau dan bersedia membayar bunga didasarkan atas laba yang akan diperolehnya.
Sedangkan untuk kondisi dimana bank yang menawarkan bunga simpanan yang lebih rendah otomatis akan ditinggalkan oleh nasabahnya. Di lain pihak,
35
bunga kredit yang tinggi jika dinaikkan lagi maka semakin menyengsarakan masyarakat karena pada akhirnya debitur sebagai produsen akan membebankan
biaya tersebut kepada masyarakat. Penerapan metode bunga inilah yang sering menyebabkan perekonomian menjadi tidak stabil.
Menurut Sjahdeini
dalam Wibowo 2005:8, pada perekonomian yang tidak
stabil akan berimplikasi kembali kepada bank, yaitu banyak bank konvensional yang mengalami negative spread. Hal itu disebabkan oleh tingkat bunga simpanan
yang sangat tinggi, sedangkan bunga kredit hanya dapat ditentukan di bawah bunga simpanan karena kondisi riil dunia usaha yang masih lemah. Tentu saja
pendapatan bank menjadi negatif karena uang yang harus dikeluarkan sebagai bunga simpanan kepada nasabah penyimpan dana lebih besar daripada
penghasilan bunga kredit dari debitur. Bank akan semakin merugi jika memiliki banyak kredit yang semula tidak bermasalah berubah menjadi kredit bermasalah
yang tidak menghasilkan bunga non performing loan. Fenomena ini menggambarkan bahwa metode bunga tidak memberikan keseimbangan posisi di
antara pelaku, yaitu nasabah penyimpan dana, bank dan debitur. Bahkan bank sebagai lembaga intermediary justru berada di pihak yang dirugikan.
d. Teori Klasik
Teori ini
dikemukakan oleh
John Maynard Keynes dalam teori liquidity preference
. Teori ini menjelaskan bahwa semakin lama jangka waktu kredit maka suku bunga akan semakin besar. Hal ini disebabkan semakin singkat pinjaman
maka orang merasa semakin likuid. teori ini pada dasarnya hanya dapat diterapkan dalam kondisi moneter dan perbankan yang normal.
36
Berikut ini merupakan rumus umum perhitungan bunga Bunga = pinjaman x hari
x tingkat suku bunga
360 1