Metode Pengambilan Sampel Definisi Operasional

Constrains terhadap penyaluran kredit UMKM Agribisnis. Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Data kuantitaif yang telah diperoleh kemudian diolah dengan alat bantu Microsoft Excel 2007, Excel Methode Successive Interval MSI dan Statistical Package for the Social Sciences SPSS 15.0 For Windows .

3.5.2.1 Methode Succesive Interval MSI

Menurut Salim 2010: 1, methode succesive interval merupakan skala pengukuran yang dipilih oleh peneliti berkaitan erat dengan teknik analisis data yang digunakan. Oleh karena itu setiap skala pengukuran yang tidak memenuhi syarat dilakukannya suatu teknik analisis tertentu, harus diubah atau dikonversi ke dalam skala pengukuran yang sesuai dengan teknik analisis yang akan digunakan. Salah satu metode konversi data yang sering digunakan oleh peneliti untuk menaikan tingkat pengukuran ordinal ke interval adalah methode succesive interval MSI. Methode ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan aplikasi program Excel MSI sehingga akan terlihat transformasi data dari data ordinal ke dalam data interval. Koding data hasil transformasi dari Excel MSI yang berbentuk data interval selanjutnya dimasukkan ke dalam olahan data Statistical Package for the Social Sciences SPSS 15.0 For Windows sehingga akan diperoleh hasil akhir dan kemudian dilakukan interpretasi data keluaran output. Data ditampilkan dalam bentuk uraian, tabel, dan gambar. 49

3.5.2.2 Analisis Regresi Berganda

Menurut Nachrowi 2002 ; 117, model regresi yang digunakan untuk membuat hubungan antara satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas disebut model regresi berganda. Model yang diduga, secara matematis dapat dituliskan dalam persamaan berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + e i di mana : Y = Penyaluran kredit UMKM agribisnis X 1 = Pengaruh Character X 2 = Pengaruh Capacity X 3 = Pengaruh Capital X 4 = Pengaruh Collateral X 5 = Pengaruh Condition X 6 = Pengaruh Constrain a = Koefisien konstanta b 1 – b 6 = Koefisien independent variabel e i = error term Pengujian hipotesis ini yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu program Statistical Program for Social Science SPSS baik uji F maupun uji t yaitu dengan melihat tingkat signifikansi α yaitu probabilitas kesalahan menolak hipotesis α = 5 persen pada selang kepercayaan 95 persen. 50 Untuk dapat memperoleh hasil regresi terbaik maka harus memenuhi kriteria statistik, sebagai berikut : a. Uji R 2 Koefisien Determinasi Uji ini juga digunakan untuk melihat seberapa kuat variabel yang dimasukkan ke dalam model regresi dapat menerangkan model regresi tersebut. Secara verbal, R 2 merupakan besaran yang paling sering digunakan untuk mengukur goodness of fit kesesuaian model garis regresi. Koefisien determinasi mengukur persentase atau proporsi total varians dalam variabel endogen yang dijelaskan model regresi. Sifat dasar dari R 2 adalah besaranya yang selalu bernilai positif namun lebih kecil dari satu, yang dirumuskan sebagai berikut Irianto, 2004 : 206 : di mana : 2 2 y SS R a b Σ = SS ba = Jumlah kuadrat regresi Σy 2 = Jumlah Kuadrat total b. Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas independent secara keseluruhan terhadap variabel tidak bebas dependent. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel . Jika F hitung lebih besar dari F tabel F hitung ≥ F tabel , atau nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikansi sig 0,05 maka H ditolak. Hal ini berarti variabel bebas independent secara keseluruhan berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit UMKM Agribisnis variable dependent. Dan sebaliknya, F hitung F tabel atau sig 0,05 maka H diterima yang berarti variabel bebas independent secara 51 keseluruhan tidak berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit UMKM Agribisnis. Hipotesis untuk uji F dalam penelitian ini adalah : H : b i = 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dependent. H 1 : b i ≠ 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dependent Uji statistik yang digunakan untuk pengujian ini menurut sebaran F, yaitu Irianto, 2004 : 207 : di mana : 1 1 2 2 − − − = k n R k R F hitung R 2 = Koefisien Determinasi n = Jumlah Data k = Jumlah Koefisien Parameter c. Uji t Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dengan menganggap variabel lain bersifat tetap. Uji t ini juga dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel . Jika t hitung lebih besar dari t tabel t hitung t tabel , atau nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikansi sig 0,05 maka H ditolak. Hal ini berarti variabel bebas independent berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit UMKM Agribisnis variable dependent. Dan sebaliknya, t hitung t tabel atau sig 0,05 maka H diterima yang berarti variabel bebas independent tidak 52 berpengaruh nyata terhadap penyaluran kredit UMKM Agribisnis. Hipotesis untuk uji t dalam penelitian ini adalah : H : b i = 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dependent. H 1 : b i ≠ 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dependent Uji statistik yang akan dilakukan untuk pengujian ini adalah Irianto, 2004 : 204 : i i hitung Sb b t = Di mana : b i = koefisien b ke i Sb i = Standar error koefisien b i

3.6 Definisi Operasional

Menurut Nazir 2005:126, definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur measured ataupun definisi operasional eksperimental. Berikut adalah definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 53 1. Bank umum nasional adalah bank umum adalah bank yang melaksanakan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 2. Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 3. Kredit UMKM Agribisnis adalah pemberian kredit pada ciri usaha pertanian yang meliputi perkebunan; pembibitan dan kebun buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain; peternakan: ternak ayam petelur, susu sapi; dan perikanan : daratlaut seperti tambak udang, kolam ikan, dan lain-lain. 4. Analisis Regresi Berganda adalah model regresi yang digunakan untuk membuat hubungan antara satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas disebut model regresi berganda. 54

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

4.1. Gambaran Umum Bank Negara Indonesia 4.1.1. Profil Bank Negara Indonesia 1. Nama Perusahaan : Sentra Kredit Kecil SKC BNI Cabang Bekasi Barat dan Unit Kredit Kecil UKC BNI Cabang Karawang . 2. Alamat Perusahaan : Jl. Ahmad Yani nomor 15 Bekasi 17141 dan Jl.Tuparev nomor 301 Karawang Jawa Barat 3. Telepon : 62-21 88855368 Hunting 4. Situs Web : www.bni.co.id 5. Jumlah ATM : 5 unit ATM 6. Jumlah Karyawan: 1. Karyawan Sentra Kredit Kecil SKC : 10 Orang Relationship Officer RO, 3 Orang Administrasi Kredit ADC, 1 orang Wakil Pemimpin, 1 Orang Pemimpin SKC. 2. Karyawan Unit Kredit Kecil UKC : 4 Orang Relationship Officer RO, 2 Orang Administrasi Kredit, 1 Orang Pemimpin UKC. 55

4.1.2. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia

Menurut BNI ’46 2008:1, bank yang berdiri sejak 1946 dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia dan merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yaitu ORI atau Oeang Republik Indonesia tepat pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javasche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 56