bahwa terjanjinya perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh bank kepada debitur.
Perjanjian kredit perbankan pada umumnya menggunakan bentuk perjanjian baku standard contract. Berkaitan dengan itu, memang dalam
praktiknya bentuk perjanjiannya telah disediakan oleh pihak bank sebagai kreditur sedangkan debitur hanya mempelajari dan memahaminya dengan baik. Perjanjian
yang demikian itu biasa disebut dengan perjanjian baku standard contract. Perjanjian kredit ini perlu memperoleh perhatian yang khusus baik oleh
bank sebagai kreditur maupun oleh nasabah sebagai debitur, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pemberian, pengelolaan, dan
penatalaksanaan kredit tersebut. Berkaitan dengan itu, menurut Ch. Gatot Wardoyo dalam Hermansyah 2005:72, perjanjian kredit mempunyai fungsi –
fungsi sebagai berikut: a.
Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok. b.
Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan – batasan hak dan kewajiban di antara kreditur dan debitur.
c. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.
32
2.1.13 Pengertian Bunga Kredit
Menurut Hasibuan 2007:18, bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan pemberian kredit selalu dihubungkan dengan
tingkat suku bunganya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya cost of fund dan bunga dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena
kredit yang diberikannya. Besarnya bunga ini adalah selisih yang dikembalikan dengan yang dipinjam
kredit oleh debitur. Misalnya dipinjam dari bank sebesar Rp. 500.000 lima ratus ribu rupiah untuk kemudian dikembalikan sebesar Rp 525.000 lima ratus dua
puluh lima ribu rupiah. Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai bunga adalah Rp. 500.000 - Rp. 525.000 = Rp. 25.000 dua puluh lima ribu rupiah atau
sebesar 5 lima persen. Untuk jelasnya, beberapa definisi mengenai pengertian bunga:
a. Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh
debitur kepada kreditur. Hasibuan, 1997:125 b.
Rate of Interest adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Boediono,
1992:32. Kreditur meminta bunga atas uang yang dipinjamkannya kepada debitur
dan bunga tersebut harus dibayar maka hal ini dapat dijelaskan menurut teori bunga yang dikenal antara lain teori nilai, teori pengorbanan, dan teori
keuntungan.
33
a. Teori Nilai
Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa nilai sekarang present value lebih besar daripada nilai yang akan datang future value. Menurut Keown
2004:13, uang yang kita terima pada saat ini akan jauh lebih berharga dibandingkan dengan uang yang akan kita terima tahun depan. Perbedaan nilai ini
harus mendapat penggantian dari peminjam atau debitur sehingga dikaitkan dengan bunga. Secara teori, bunga adalah besarnya penggantian perbedaan antara
nilai sekarang dengan nilai yang akan datang. Kita bisa mendapatkan bunga atas uang yang kita terima sekarang, sehingga kita suka menerimanya sekarang
daripada kemudian. Menurut Bawerk dalam Antonio 2001:74, pendukung utama pendapat
menurunnya nilai uang di waktu mendatang dibanding dengan nilai uang di waktu kini terdapat tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang mendatang akan
berkurang, yaitu sebagai: 1.
Keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang,
sedangkan keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti. 2.
Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia daripada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa
yang akan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.
34