Struktur Organisasi Bank Negara Indonesia

bawah yakni Unit Kredit Kecil UKC yang biasanya berlokasi di kantor-kantor layanan maupun Kantor Cabang Utama. Secara struktural, Sentra Kredit Kecil SKC BNI Cabang Bekasi Barat, membawahi 5 Unit Kredit Kecil UKC, diantaranya adalah Unit Kredit Kecil UKC Pondok Gede, Unit Kredit Kecil UKC Jababeka, Unit Kredit Kecil UKC Cikampek, Unit Kredit Kecil UKC Karawang, Unit Kredit Kecil UKC Cikarang. Dalam susunan organisasi internal Sentra Kredit Kecil SKC BNI Cabang Bekasi Barat seperti yang terdapat pada daftar pada lampiran 3, Sentra Kredit Kecil SKC dipimpin oleh seorang pemimpin Sentra Kredit Kecil SKC yang diaudit oleh pihak Quality Assurance QA dan berkoordinasi dengan pihak Risiko Kredit RKC atau yang sekarang disebut dengan unit Manajemen Resiko MAR. Pihak pemimpin Sentra Kredit Kecil SKC berkoordinasi langsung dengan pihak wakil pimpinan, pihak Unit Kredit Kecil UKC, pihak pemasaran Relationship Officer, Pemasaran Bisnis Kecil dan Unit Kredit Sarana Program. Adapun pihak wakil pimpinan dalam hal ini memiliki tanggung jawab untuk memimpin Appraisal, Unit Kredit Khusus KKS, dan ADC Administrasi Kredit. Dalam struktur Sentra Kredit Kecil SKC, juga terdapat bagian umum yang merupakan perpanjangan tanggung jawab dari Kantor Cabang Utama BNI. Mengenai struktur organisasi yang ada di Unit Kredit Kecil UKC Cabang BNI Karawang cukup sederhana. Pada lampiran 4, pucuk kepemimpinan di Unit Kredit Kecil UKC dipegang oleh penyelia Unit Kredit Kecil UKC yang membawahi staf administrasi dan relationship officer. Sama halnya seperti Sentra 60 Kredit Kecil SKC BNI, pihak Unit Kredit Kecil UKC pun memiliki sistem manajemen yang terpisah dengan Kantor Cabang Utama BNI. 61

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Penyaluran Kredit UMKM di BNI

Program penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang digulirkan pemerintah yakni Program Kredit Usaha Rakyat KUR dan produk BNI Wirausaha BWU terus digalakkan untuk meningkatkan penghidupan masyarakat. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kreditpembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang feasible tapi belum bankable. Dalam pengertiannya usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. Tujuan program Kredit Usaha Rakyat KUR yakni memperkuat kemampuan permodalan usaha mikro, kecil dan menengah UMKM melalui penerapan skim penjaminan kredit. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR dilaksanakan secara serempak oleh BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Bukopin. Dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR itu, pemerintah memberikan jaminan sebesar 70 melalui Perum Jaminan Kredit Indonesia Jamkrindo, dan PT. Asuransi Kredit Indonesia Askrindo. Kredit Usaha Rakyat KUR bersumber dana perbankan dan disediakan untuk keperluan modal kerja dan investasi. Hal ini bertujuan agar usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang diharapkan dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain pada sektor 62 pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR dapat dilakukan secara langsung, dalam hal ini usaha mikro, kecil dan menengah UMKM dapat langsung mengakses Kredit Usaha Rakyat KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung, maksudnya usaha mikro dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana. Produk kredit yang ditujukan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah UMKM lainnya adalah BNI Wirausaha BWU. Pelaksanaan produk ini berdasarkan keputusan rapat direksi tanggal 18 Oktober 2006 yang menyetujui kredit BNI Wirausaha BWU untuk dipasarkan oleh unit Operasional OPR yang mencakup Sentra Kredit Kecil SKC, Standing Alone STA, Unit Kredit Kecil UKC dan diradisi tanggal 22 Maret 2007 yang menyetujui beberapa revisi produk BNI Wirausaha BWU. Adapun terdapat beberapa pertimbangan sebelum diluncurkannya produk BNI Wirausaha BWU ini antara lain: a. Kredit usaha mikro, kecil dan menengah UMKM lebih dapat bertahan terhadap gejolak maupun krisis ekonomi yang terjadi. b. Upaya BNI meningkatkan komposisi penyaluran kredit kepada segmen usaha kecil dibanding ke korporasi. 63