internet, traffic web site, dan efisiensi data. b. Resolusi dan ukuran tampilan monitor display perlu diatur supaya sesuai
dengan tampilan web. Selain itu juga diperlukan pengaturan terhadap resolusi maupun menu browser.
c. Kompleksitas dan ketahanan sistem. d. Variasi dari teknologi baru.
2.5 Pengenalan Radar Cuaca
2.5.1 Sejarah Radar
Radar radio detection and ranging adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti
pesawat dan
hujan . Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah
RDF Radio Direction Finding. Prinsip kerja radar adalah pengiriman gelombang
radio kuat dan menangkap gema hasil pemantulan gelombang radio tersebut.
Dengan menganalisis sinyal
yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasi dan jenisnya.
Pada tahun 1865 James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik. Satu tahun kemudian, Heinrich Rudolf Hertz
membuktikan teori Maxwell dengan menemukan gelombang elektromagnetik. Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan
suatu benda, pertama kali digunakan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904 dengan membuktikan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan sebuah kapal
pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada Tahun 1921 Albert Wallace Hull menemukan Magnetron sebagai tabung pemancar sinyal atau transmitter efisien. Setahun berikutnya A. H. Taylor
and L.C.Young berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu. Kemudian pada tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat
berhasil menerapkan transmitter pada pesawat terbang untuk pertama kalinya. Sebelum Perang Dunia II, antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Setelah Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan
portabilitas yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi
penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara Air Traffic Control, pemantau cuaca, jalan dan lain-lain.
2.5.2 Jenis Radar
1. Radar Doppler Merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk
mengukur kecepatan radial kecepatan benda dalam garis lurus [lihat Gambar 2.4] dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar
jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar atau radar cuaca yang digunakan untuk
mendeteksi cuaca. Contoh pengukuran Radar Doppler adalah dalam mengukur kecepatan
dan arah angin dengan menggunakan efek Doppler. Radar Doppler merupakan jenis radar yang memiliki dua kutub dimana radar dapat
berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal, inilah yang membedakan radar Doppler dengan radar biastik. Perbedaan lainnya adalah radar Doppler
bekerja dengan prinsip efek Doppler.
Gambar 2.4 Efek Doppler
1
2. Radar Bistatik Radar Bistatik Gambar 2.5 kebalikan dari radar doppler. Radar ini
mempunyai dua komponen bistatik yang terpisah. Komponen tersebut adalah pemancar sinyal transmitter yang dipisahkan dengan jarak tertentu
dari penerima sinyal receiver. Jarak antara kedua komponen ini biasanya dapat dibandingkan dengan jarak target atau objek yang dideteksi. Dengan
adanya dua komponen sinyal yang terpisah maka radar ini dapat digunakan untuk melengkapi hasil pengamatan angin dengan radar Doppler.
Pada radar bistatik Objek dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut bias ke pusat antena. Contoh Radar Bistatik yaitu Passive
radar.
1
sumber: http:www.e-dukasi.netpengpoppp_full.php?ppid=279fname=materi3.html
Gambar 2.5 Radar Bistatik
2.5.3 Klasifikasi Radar