umum adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam
hubungannya dengan keruangan Barus, 1996.
Sistem Informasi Geografis SIG didefinisikan oleh Prahasta 2005 sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memperoleh,
memasukkan, menyimpan, mengelola, memperbaharui update, menganalisis, memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi
keruangan geografi untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Kemampuan dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query, menganalisisnya dan menyimpan serta menampilkannya dalam
bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
Berdasarkan cara pengolahannya SIG dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual analog dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer.
Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun overlay, foto udara, laporan statistik
dan laporan survey lapangan. Seluruh data tersebut kemudian dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi
Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi Prahasta, 2005.
2.3.2 Jenis Data
Data-data yang diolah dalam SIG terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah
analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut
merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Data spasial disajikan dalam tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik point, garis line atau area polygon seperti terlihat pada Gambar 2.1. Struktur data
spasial dibagi menjadi dua model yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat grid atau
sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area polygon.
Gambar 2.1 Jenis data SIG a. titik, b garis, dan c Area
2.3.3 Komponen SIG
Komponen SIG dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi dan arsitekturnya. SIG menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri
dari beberapa fungsi subsistem. Adapun alur fungsi subsistem SIG tersebut seperti Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Fungsi Subsistem SIG
Sumber: Prahasta, 2005
1. Masukan data
merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta peta topografi dan peta tematik, data statistik, data hasil analisis penginderaan
jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh dan lain-lain. Pada proses ini data ditransformasikan ke dalam format yang dapat digunakan oleh
SIG. 2.
Manipulasi data dan analisis ialah serangkaian kegiatan untuk menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem, dengan cara memanipulasi dan
melakukan pemodelan data. Manipulasi data merupakan proses penting dalam SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial
dan data atribut menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi. 3.
Manajemen data merupakan tahapan pengorganisasian data baik dalam bentuk spasial maupun atribut ke dalam suatu basis data, sehingga lebih mudah
dipanggil, di-update dan di-edit. 4.
Pelaporan data ialah menyajikan data hasil pengolahan serta menampilkan basis data baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pelaporan data dapat
berupa softcopy maupun hardcopy dari peta, tabel, grafik dan lain-lain.
S I G
Manipulasi Data Analisis
Masukan Data
Manajemen Data
Pelaporan Data
Sedangkan berdasarkan arsitektur menurut Prahasta 2005, SIG dibangun dengan komponen dasar Gambar 2.3 yang terdiri dari perangkat keras
Hardware, Perangkat lunak software, data geografis dan sumber daya manusia. Dalam SIG semua komponen ini harus terintegrasi secara efektif dan
menyeluruh untuk menghasilkan informasi output yang sesuai dengan kebutuhan user dan tujuan pengembangan sistem. Berikut gambaran keterkaitan
komponen-komponen dalam SIG:
Perangkat Keras
Gambar 2.3
Komponen SIG Sumber: Prahasta, 2005
Pertama, komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah CPU, RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.
Kedua, komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan informasi geografis, seperti ArcGIS, ERDAS, ArcView, MapInfo dan lain-
lain. Komponen ketiga yaitu data dan Informasi, yang terdiri dari data spatial
maupun non-spatial. Komponen keempat, adalah Sumber Daya Manusia SDM, teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
Sumber Daya Manusia
Data
SIG
Data dan Informasi Geografis
Perangkat Lunak
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain user SIG pun memiliki tingkatan
tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna yang menggunakan SIG untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan SIG.
2.3.4 Kemampuan SIG